imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Berikut adalah laporan analisis fundamental saham PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang komprehensif, mencakup performa historis 5 tahun terakhir, penilaian saat ini, dan proyeksi konservatif untuk lima tahun ke depan, disusun secara profesional dalam format naratif dan terstruktur:



Analisis Fundamental Saham BNGA (PT Bank CIMB Niaga Tbk) $BNGA $IHSG


I. Ringkasan Umum dan Posisi Perusahaan


PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) adalah bank swasta terbesar kedua di Indonesia berdasarkan aset, yang dikenal memiliki kekuatan dalam pembiayaan otomotif, segmen korporasi, dan digital banking. Sepanjang lima tahun terakhir (2020–2024), BNGA menunjukkan tren pertumbuhan kinerja keuangan yang positif, meskipun dengan dinamika eksternal seperti pandemi dan tekanan suku bunga global. Bank ini juga menunjukkan komitmen kuat terhadap efisiensi operasional dan penguatan kualitas aset.




II. Kinerja Keuangan Historis (2020–2024)


1. Pertumbuhan Laba Bersih:


Laba bersih tumbuh dari Rp2,01 triliun (2020) menjadi Rp6,83 triliun (2024), mencerminkan CAGR sekitar 35%. Kinerja ini didorong oleh pertumbuhan kredit yang selektif, efisiensi biaya operasional, dan manajemen risiko kredit yang baik.




2. Pendapatan Bunga Bersih (NII):


Meskipun NII sempat mengalami stagnasi (Rp13,27 triliun pada 2024 vs Rp13,35 triliun di 2023), profitabilitas tetap terjaga berkat disiplin biaya dan pertumbuhan fee-based income.




3. Net Interest Margin (NIM):


NIM mengalami penurunan dari 4,4% di 2023 menjadi 4,09% di 2024 akibat peningkatan cost of fund. Namun, penurunan ini masih dalam batas wajar mengingat kondisi suku bunga global.




4. Pertumbuhan Kredit dan DPK:


Kredit tumbuh moderat menjadi Rp217,95 triliun (2024), sementara DPK mencapai Rp260,64 triliun, menghasilkan LDR yang sehat dan menunjukkan likuiditas kuat. Fokus bank ke segmen otomotif dan UKM terbukti menopang pertumbuhan.




5. Kualitas Aset:


Non-Performing Loan (NPL) gross menurun signifikan dari 2,8% (2020) ke 1,8% (2024), mencerminkan efektivitas manajemen risiko. Cost of Credit juga turun ke 0,8%.




6. Rasio Kesehatan Keuangan Lainnya:


CAR stabil di 23,3%, menunjukkan kekuatan modal yang memadai untuk ekspansi dan pembagian dividen.







III. Valuasi Saham Saat Ini


1. Price to Book Value (PBV): Sekitar 0,83 kali — undervalued dibandingkan rerata sektor perbankan Indonesia.



2. Price to Earnings Ratio (PER): Sekitar 6,86 kali — mencerminkan valuasi rendah untuk bank dengan kualitas aset solid dan pertumbuhan laba.



3. Book Value per Share (2024): Rp2.134.



4. Target Harga Wajar Konservatif (2025–2029):


Asumsi PBV mendekati 1,0 kali, target harga bisa naik bertahap dari Rp1.950 (2025) hingga sekitar Rp2.550 pada 2029.







IV. Proyeksi 5 Tahun ke Depan (2025–2029)


Dengan asumsi pertumbuhan laba bersih konservatif sekitar 10% per tahun dan dividend payout ratio stabil di 50%:


1. Proyeksi Laba Bersih:


2025: Rp7,0 triliun


2026: Rp7,5 triliun


2027: Rp8,0 triliun


2028: Rp8,5 triliun


2029: Rp9,0 triliun




2. Proyeksi Dividen (Dividend Payout Ratio 50%):


2025: Rp3,5 triliun (dividend yield ~7,5%)


2026: Rp3,75 triliun


2027: Rp4,0 triliun


2028: Rp4,25 triliun


2029: Rp4,5 triliun






V. Risiko dan Tantangan


Biaya Dana (Cost of Fund): Persaingan DPK dapat menekan NIM lebih lanjut.


Ketergantungan pada segmen otomotif: Rentan terhadap fluktuasi ekonomi makro.


Suku bunga global dan domestik: Bisa mempengaruhi pertumbuhan kredit dan profitabilitas.





VI. Kesimpulan dan Rekomendasi


BNGA adalah saham undervalued dengan fundamental kuat, kualitas aset terjaga, dan prospek pertumbuhan yang stabil. Dengan valuasi yang masih murah (PBV < 1), dividend yield tinggi (>7%), dan manajemen konservatif, BNGA cocok untuk investor jangka menengah hingga panjang yang mencari kombinasi pertumbuhan dan pendapatan dividen stabil.


Rekomendasi: Accumulate (beli bertahap) untuk investor konservatif yang fokus pada value dan cashflow.

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy