Ribetnya Cukai Rokok Indonesia
Diskusi hari ini tentang rencana pemerintah mau naikkan cukai rokok lagi tahun 2026 di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Seandainya kamu pemilik pabrik rokok legal, namanya PT Asap Nusantara. Kamu mulai usaha dari nol, dari cetak lintingan pakai tangan sampai akhirnya punya mesin, gudang, ratusan karyawan, dan bisa setor cukai tiap bulan ke negara. Kamu nggak main curang, bayar pita cukai asli, bayar PPN, bayar PPh, bahkan CSR kamu urus. Tahun lalu, kamu setor ratusan miliar cukai, ikut bantu negara bangun jalan tol, gaji PNS, bahkan beli pesawat tempur. Tapi yang kamu nggak sangka, ternyata di luar sana, ada pabrik-pabrik kecil abal-abal yang nggak bayar cukai, nggak bayar pajak, dan malah jualan rokok ke anak-anak dengan harga Rp5.000-an sebungkus. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ceritanya dimulai dari tahun 2009, saat pemerintah bikin sistem tarif cukai berlapis sampai 19 layer. Layer ini dibagi berdasarkan jenis rokok (SKM, SPM, SKT), volume produksi, dan harga jual eceran. Tujuannya katanya mulia, biar pabrik kecil gak mati kalau disamain tarifnya sama pabrik raksasa. Tapi sistem ini malah jadi ladang manipulasi. Pabrik besar tinggal pecah jadi lima entitas, lalu ngaku-ngaku kecil supaya bisa masuk layer rendah dan bayar cukai lebih murah. Gajah pakai baju semut. Yang jujur? Ya kayak kamu, malah dihajar tarif tertinggi.
Tahun 2018, pemerintah akhirnya sadar sistem ini bobrok. Diterbitkan PMK 146/2017, jumlah layer dipangkas jadi 10. Lalu 2019 dirampingkan lagi jadi 8 layer, dan itu jadi langkah awal yang dianggap positif. Tapi ya kayak orang diet, di tahun 2022, malah naik lagi ke 9 layer gara-gara rokok kelembak kemenyan dikasih perhatian khusus. Di atas kertas, pemerintah bilang mau sederhanakan jadi 3–5 layer, tapi sampai 2025, kenyataannya masih 9 layer juga. Reformasi kebijakan berhenti di PowerPoint, gak sampai ke lapangan.
Sementara itu, kenyataan di bawah jauh lebih kelam. Rokok ilegal makin merajalela. Bukan cuma di pinggiran kota, bahkan di dekat sekolah, di warung-warung kecil, rokok tanpa cukai bisa dibeli anak-anak tanpa hambatan. Mereka bahkan gak tahu itu ilegal. Yang penting murah. Dan yang bikin miris, produk ini gak masuk layer mana pun karena gak bayar cukai sama sekali. Mereka main di jalur belakang dengan bayar upeti ke oknum. Cukainya nol, tapi setor "uang pelicin" ke aparat yang cukup buat beli Rubicon, Alphard, bahkan bangun villa di Puncak. Gak ada pengawasan, gak ada penindakan. Seolah-olah mereka dikasih panggung bebas selama bisa nyetor ke yang tepat. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Di sisi lain, perusahaan legal seperti $GGRM, $HMSP, $WIIM, ITIC harus patuh sama layer-layer tadi. Harus bayar cukai dan pajak hingga ratusan triliun per tahun, membantu anggaran negara, pendidikan, infrastruktur. Tapi justru mereka yang terus diperas lewat kenaikan tarif dan layer yang gak habis-habis. Mereka gak bisa ngeles, gak bisa ngaku-ngaku kecil. Semua diaudit, semua diawasi. Setiap batang rokok legal dibebani ongkos negara, sementara rokok ilegal bisa melenggang tanpa pita, tanpa pajak, tanpa tanggung jawab.
Inilah tragedi industri rokok Indonesia. Di satu sisi, negara menggembar-gemborkan pengendalian konsumsi dan keadilan fiskal, tapi di sisi lain, dibiarkan ada sistem bayangan yang merusak segalanya dari dalam. Layer-layer cukai yang harusnya jadi alat regulasi, malah berubah jadi labirin yang dimanfaatkan untuk lolos dari tarif tinggi. Pabrik legal yang jujur makin megap-megap, sementara pabrik ilegal panen uang di jalur belakang. Anak-anak jadi korban utama, negara rugi triliunan, dan industri yang taat aturan pelan-pelan sekarat bukan karena kalah saing, tapi karena dibunuh sistem yang tidak adil.
Kalau negara masih mau bicara soal penyederhanaan cukai, seharusnya bukan cuma soal angka layer, tapi harus mulai dari berani beresin kebocoran dan keberpihakan aparat pada rokok ilegal. Selama yang ilegal masih dilindungi dan yang legal terus ditekan, jangan heran kalau nanti kamu lihat pabrik resmi tutup satu per satu, bukan karena gak kompetitif, tapi karena sistemnya membunuh mereka secara perlahan, lewat asap ketidakadilan yang makin pekat. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10