imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$IHSG - Antara Capital Gain dan Dividen: Ketika Hati Ingin Jual, Tapi Jiwa Ingin Tahan

Ada momen dalam hidup seorang investor ketika portofolio mulai bersinar. Saham yang dibeli diam-diam, kini melonjak di tengah sorak pasar. Rasanya ingin segera merealisasikan keuntungan — cuan sudah di depan mata, kenapa tidak digenggam saja?

Namun, pada saat yang sama, ada panggilan untuk bertahan: karena dividen sebentar lagi turun, karena fundamental perusahaan belum berubah, karena harga mungkin belum puncaknya.

Inilah dilema yang nyaris metafisik: menjual berarti meraih yang pasti, tapi menahan berarti menjaga hak atas hasil yang mungkin lebih besar — plus dividen sebagai nafkah rutin yang tak terputus.

Dalam fisika, ini seperti energi potensial dan energi kinetik. Menjual saham adalah mengubah energi potensial menjadi kinetik — nyata, cepat, terasa. Tapi seperti air yang belum mengalir dari bendungan, kadang lebih bijak membiarkannya menumpuk dulu, agar daya dorongnya lebih besar.
Alam pun memberi pelajaran:
- Sungai tak pernah terburu-buru, tapi sampai juga ke laut.
- Gunung tak berpindah, tapi menyimpan energi luar biasa di dalam diamnya.
- Hutan memberi buah hanya pada musimnya, bukan karena didesak.
- Matahari bersinar terus, tapi tetap rendah hati memberi sinarnya secara merata — tak semua harus meledak jadi supernova.

Begitu juga saham yang baik: tak perlu dikejar terus-menerus. Terkadang, cukup ditunggu dengan sabar dan hati yang lapang. Dalam pandangan Islam, Allah SWT berfirman:
“Dan bisa jadi kamu membenci sesuatu padahal itu baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 216)

Jangan-jangan, keengganan menjual itulah bentuk dari rezeki yang lebih luas — yang belum kita tahu sekarang, tapi Allah sudah siapkan kelak. Tugas kita hanya ikhtiar dan tawakal — sebab hasil bukan ditentukan oleh grafik, tapi oleh takdir-Nya.

Peter Lynch pernah berkata:
“Far more money has been lost by investors preparing for corrections, or trying to anticipate corrections, than has been lost in the corrections themselves.”

Dan Charlie Munger, sahabat Buffett, lebih lugas:
“The big money is not in the buying and selling … but in the waiting.”

Maka jika hari ini kamu sedang bimbang — antara menjual demi capital gain, atau bertahan demi dividen dan potensi lebih besar — ingatlah, bahkan bumi pun berputar pelan, tapi pasti membawa siang dan malam.

Terkadang, menunggu adalah bentuk tertinggi dari kepercayaan — pada perusahaan, pada proses, dan pada Tuhan.

$TLKM $BNGA

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy