Peluang Emerging Market di tengah tariff AS
Sepanjang April pasar saham kita bearish bgt, sempat sentuh 5900 segala. Gara2 Tariff AS. Sekarang sudah bullish, YTD bahkan sudah positif. Padahal masalah tariff blm selesai. Sm AS cuma ditunda 90 hari, bukan dibatalkan. Bahkan sekarangpun semua negara masih dikenakan tariff rata 10% sama AS, China 30%. Saat ini tingkat tariff AS adalah tertinggi sejak 1930an.
Aneh kan? Turun banyak gara2 tariff, tapi wkt tariff ditunda (bukan dibatalkan) malah naik lebih tinggi dari sebelum tariff. Makanya sy skeptis sm bullish sentimen ini (baca tulisan sy sebelumnya). Tapi mungkin ada penjelasan utk fenomena ini.
Kemarin pagi sy baca2 berita ekonomi (rutinitas saya tiap hari) bisa muncul sekaligus 3 berita yg memprediksi pamor AS sbg negara adikuasa/ekonomi besar akan turun.
Yg satu bilang terjadi brain drain di AS. Peneliti2 AS banyak yg pindah ke negara lain (terutama China) karena suasana riset di AS sekarang nggak sekondusif dulu. Padahal selama ini AS nomor satu di dunia kalau masalah ristek. Ini sy sudah baca dari bbrp wkt lalu, tapi ini muncul lagi.
satu lagi bilang pasar opsi utk USD sangat bearish thd USD. Dilihat dari proporsi jumlah opsi put (perlindungan thd USD turun) terhadap jumlah opsi call (perlindungan thd USD naik)
Yg ketiga, yg nulis Noah Smith. Dia ini pakar Behavioral Finance. Tulisan dia bagus2 insight nya. Dia bilang keadaan AS sekarang mirip sama Dinasti Ming di China dulu. Dinasti Ming sempat jadi negara terkuat di dunia. Tapi justru jadi negara terkuat ini membuat mrk menutup diri terhadap perkembangan. Akibatnya kekuatannya menurun sampai akhirnya runtuh. Contohnya, kaisar Ming pernah ditawari seorang Pastor Yesuit utk memasukkan teknologi2 Eropa ke China, tapi ditolak sama kaisar. Kata kaisar China nggak butuh teknologi negara lain. Noah Smith menunjukkan dukungan masyarakat AS utk AI, tenaga nuklir, dan EBT paling rendah dibandingkan negara2 lain. Jadi dia prediksi AS lagi dalam tahap menurun.
Malam ada bbrp lagi berita yg juga negatif utk AS.
Apa efeknya bagi ekonomi dunia kalau AS menurun? Saya melihat ada 3 chanel lewat mana AS mempengaruhi ekonomi dunia
1. Pasar saham AS: selama ini pasar saham paling besar di dunia, tumbuh paling cepat.
2. Obligasi pemerintah AS: obligasi paling besar di dunia, dianggap bebas risiko (Risk Free Rate). Tempat parkir duit ketika keadaan kacau
3. USD: global reserve currency. Negara2 simpan cadanagn devisa paling besardalam bentuk USD. Perusahaan2 pakai USD utk transaksi internasional. Demand USD tinggi sekali sehingga terus menguat.
Sekarang bayangkan keadaan di mana AS menurun. Gejala2 sbb (baca saja berita2 ekonomi AS): defisit pemerintah makin lebar, USD melemah, politik memanas, brain drain, tariff akan buat inflasi naik dan perdagangan turun, peringkat hutang turun, kepercayaan terhadap obligasi AS turun (sehingga bunga naik), homeless makin banyak, dll.
Apa akibatnya pada 3 chanel tsb?
1. Pasar saham AS pertumbuhannya tidak akan secepat sebelumnya => banyak yg akan pindahkan dana ke pasar saham negara lain
2. Obligasi AS kehilangan posisi sbg Risk Free => banyak yg akan pindahkan dana ke obligasi negara lain
3. Kepercayaan thd USD turun => USD melemah sehingga turut mendukung (1) dan (2)
Pada intinya, akan ada aliran dana besar2an dari AS ke negara2 lain, termasuk emerging market, termasuk Indonesia. Berarti positif utk IHSG 😎
Di atas itu baru pikiran saja, masih ke-bayang2 aja. Eh, hari ini baca artikel yg kira2 argumennya sama dengan pikiran saya. Yaitu menurunnya AS akan menyebabkan aliran dana ke EM
Berita lengkap di sini https://cutt.ly/frcY456N. Pada intinya sbb:
- The Bank of America heralded emerging markets as “the next bull market”
- “Weaker U.S. dollar, U.S. bond yield top, China economic recovery…nothing will work better than Emerging Market stocks,” Bank of America said
- Emerging markets stocks are in the spotlight as the “sell U.S.” narrative gained fresh momentum
- JPMorgan upgraded emerging market equities from neutral to overweight on Monday, citing thawing U.S.-China trade tensions and attractive valuations
- A dented confidence in U.S. assets, which kicked into high gear last month marked by a selloff in U.S. Treasurys, equities and greenback, has fueled the bullishness for emerging markets
- MSCI Emerging Markets Index is up 8.55% year-to-date. This compares against a 1% climb by the U.S. benchmark S&P 500 across the same period
- Between April 9 to 21, the S&P 500 declined over 5%, while the MSCI Emerging Markets Index rose 7%
- “After underperforming the S&P over the past decade, EM equities are uniquely positioned to outperform over the next cycle. This possible perfect storm stems from a potentially weaker U.S. dollar, extremely low investor positioning, and outsized growth at discounted valuations"
- “After years of U.S. outperformance, global investors are beginning to look elsewhere for diversification and long-term returns, and emerging markets are firmly back in the conversation”
- A weakening U.S. dollar — pressured by fiscal concerns and rising debt — has historically supported EM flows
Pada intinya artikel ini bilang USD yg melemah, pasar saham EM yg murah, dan sedikitnya kepemilikan investor thd saham EM akan memicu aliran dana ke pasar EM.
mestinya Indonesia juga kecipratan. Walau mungkin sedikit. karena ekonomi kita keliahatnnya carut marut. Pagi ini ada berita penerimaan negara YTD turun dibandingkan tahun lalu. Berita PHK di mana2. Kadin aja bisa pungli. Dll. 😭
Org luar mau beli saham Indonesia mending pilih negara lain.
BTW (2) dan (3) akan positif utk emas 😄
Semoga bermanfaat 🙂
$MDKA $ARCI $HRTA
1/4