$IATA
Hanya Obrolan Ngalor Ngidul bersama ChatGPT 😃
Bukan ajakan jual beli 😆😆
------------
Rencana Pembagian Dividen Tahun 2025 – Penjabaran Detail
Isi Pernyataan dalam Dokumen:
> "Perseroan berencana untuk membagikan dividen kepada pemegang saham pada tahun 2025 untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2024 setelah mempertimbangkan kinerja dan kondisi keuangan Perseroan dan pemenuhan atas peraturan yang mengatur tentang kecukupan modal inti, dan tanpa mengurangi hak dari RUPS tahunan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan."
---
Penjabaran Makna dan Aspek Teknisnya:
a. “Perseroan berencana untuk membagikan dividen…”
Ini adalah pernyataan niat (rencana) dari manajemen IATA, bukan jaminan.
Artinya, mereka berkeinginan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham di tahun 2025.
Kata "berencana" menunjukkan bahwa keputusan akhir masih tergantung pada kondisi yang akan terjadi nantinya.
b. “…kepada pemegang saham pada tahun 2025…”
Dividen akan dibagikan pada tahun 2025, tetapi bukan untuk laba tahun 2025, melainkan untuk tahun buku sebelumnya, yaitu tahun 2024.
c. “…untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2024…”
Tahun buku berarti periode pencatatan laporan keuangan, yang dalam hal ini adalah 1 Januari – 31 Desember 2024.
Jadi, jika IATA memperoleh laba bersih di tahun 2024 dan kondisi keuangannya baik, maka dividen bisa dibagikan tahun berikutnya, yaitu 2025, setelah laporan keuangan diaudit dan disahkan oleh RUPS.
d. “…setelah mempertimbangkan kinerja dan kondisi keuangan Perseroan…”
Artinya, dividen hanya akan dibagikan jika:
IATA mencatat laba bersih tahun 2024,
Tidak mengalami kesulitan keuangan,
Likuiditas dan modal tetap aman setelah pembagian dividen.
e. “…dan pemenuhan atas peraturan yang mengatur tentang kecukupan modal inti…”
IATA harus memenuhi ketentuan modal minimum sesuai dengan peraturan OJK atau regulator lain.
Pembagian dividen tidak boleh mengurangi modal inti di bawah ambang batas yang ditentukan oleh regulasi.
f. “…dan tanpa mengurangi hak dari RUPS tahunan untuk menentukan lain…”
Meski ada rencana dari direksi, keputusan akhir tetap berada di tangan para pemegang saham dalam RUPS.
RUPS tahunan memiliki otoritas tertinggi untuk:
Menyetujui pembagian dividen,
Menentukan jumlah yang akan dibagikan,
Atau bahkan menolak rencana pembagian jika dianggap tidak layak.
g. “…sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.”
Semua rencana pembagian dividen harus tunduk pada aturan internal perusahaan yang tercantum dalam Anggaran Dasar, seperti:
Persentase pembagian laba,
Prosedur penetapan,
Prioritas penggunaan laba (misalnya cadangan wajib, ekspansi, dll).
---
Kesimpulan:
Rencana pembagian dividen tahun 2025 oleh IATA:
Adalah niat manajemen, belum keputusan pasti.
Berdasarkan laba bersih tahun 2024.
Harus lolos uji kelayakan dari sisi keuangan dan regulasi.
Tetap harus disetujui dalam RUPS tahunan.
Bisa dibatalkan atau diubah jika dianggap tidak sesuai dengan kepentingan perusahaan dan pemegang saham.
-----------
🪱🪱🐉🐉