Inside IHSG. Selasa, 20 Mei 2025
Kata kunci: Properti, Laba Bersih, Kinerja Kuartal I
Properti Bangkit? Ini Deretan Emiten Paling Cuan Awal 2025 ๐๏ธ
Kinerja sektor properti Tanah Air mulai menunjukkan pergerakan positif pada kuartal I/2025. Dari laporan keuangan sejumlah emiten, terlihat bahwa beberapa perusahaan berhasil mencetak laba bersih yang solid, bahkan ada yang berhasil membalik kerugian tahun lalu. Namun, tidak semua pemain bernasib sama, beberapa emiten masih harus menanggung rugi di tengah kondisi pasar yang belum sepenuhnya pulih.
๐ PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) muncul sebagai emiten dengan laba bersih terbesar, yakni sebesar Rp660,41 miliar, naik +36,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini didorong oleh pendapatan usaha yang meningkat menjadi Rp2,73 triliun, di mana lebih dari Rp2,1 triliun berasal dari segmen real estat.
๐ Di bawahnya, PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) mencatat lonjakan laba bersih drastis hingga +202% YoY, menjadi Rp365,17 miliar, menjadikannya salah satu bintang baru di sektor ini.
๐๏ธ Pakuwon Jati (PWON) menyusul di posisi ketiga dengan laba bersih Rp301,59 miliar. Meskipun masih besar, angka ini menurun 8,8% dibandingkan kuartal I/2024.
Berikut beberapa emiten lain yang juga menunjukkan performa menarik:
Summarecon Agung (SMRA): Laba bersih Rp238,23 miliar
Lippo Karawaci (LPKR): Balik untung dengan laba Rp169,47 miliar
Lippo Cikarang (LPCK): Laba Rp142,80 miliar
Bangun Kosambi Sukses (CBDK): Laba Rp129,94 miliar
Metropolitan Land (MTLA): Laba naik 7,93% ke Rp75,31 miliar
๐ Dua emiten juga berhasil keluar dari zona rugi:
Sentul City (BKSL): Akhirnya cetak laba Rp842 juta
Intiland Development (DILD): Laba Rp10,56 miliar setelah tahun lalu rugi
๐ Namun masih ada yang harus berbenah:
Maha Properti Indonesia (MPRO): Rugi melebar jadi Rp11,49 miliar
Agung Podomoro Land (APLN): Rugi menyempit ke Rp62,09 miliar dari sebelumnya Rp126,49 miliar
Secara umum, tren di sektor properti mulai menunjuk ke arah pemulihan. Tapi, masih ada tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait pengelolaan utang, permintaan pasar, dan kepercayaan investor. Apakah momentum ini akan berlanjut hingga pertengahan tahun? Atau hanya lonjakan sementara? ๐๐ฌ
$CTRA $PWON $APLN