Kabar IPO. Senin, 19 Mei 2025
Kata kunci: CDIA, IPO, Chandra Asri, Infrastruktur, Redeco, CSI
---
Chandra Daya Investasi (CDIA): Gurita Bisnis Infrastruktur Milik Prajogo yang Siap Melantai Pertengahan 2025
Ringkasan:
PT Chandra Daya Investasi (CDIA), anak usaha dari raksasa petrokimia PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), dikabarkan akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia pada pertengahan 2025. Dengan portofolio bisnis yang solid di sektor logistik, pelabuhan, energi, dan penyimpanan bahan kimia, CDIA digadang-gadang akan menjadi tulang punggung baru pertumbuhan infrastruktur nasional. IPO ini disebut-sebut bakal menggalang dana hingga Rp2,37 triliun.
---
Highlight Data Sementara*:
Kode saham: CDIA
Jumlah saham IPO: 12,48 miliar saham
Harga indikatif: Rp190 per saham
Total target dana IPO: Rp2,37 triliun
Saham ditawarkan: ~15% dari total
Target listing: Pertengahan 2025
Pemegang saham utama: PT Chandra Asri Pacific Tbk (70%)
Catatan: Data di atas didapatkan dari berbagai sumber dan informasi yang belum valid. Data bisa berubah dan belum pasti kapan saja. Diharapkan pembaca bisa bijak dalam membaca informasi yamg belum pasti.
---
IPO CDIA: Raksasa Infrastruktur Baru dari Grup Barito
Kabar seputar IPO PT Chandra Daya Investasi (CDIA) kini semakin santer terdengar di kalangan pelaku pasar. Sebagai anak usaha dari PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), emiten yang berada di bawah naungan konglomerat energi dan petrokimia nasional Prajogo Pangestu, CDIA disebut akan menawarkan sebanyak 12,48 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp10 per saham.
Dengan kisaran harga penawaran awal di Rp190 per lembar, CDIA diperkirakan akan menghimpun dana segar sekitar Rp2,37 triliun, menjadikannya salah satu IPO terbesar di semester pertama 2025. Prospektus dijadwalkan terbit akhir Mei dan pencatatan saham (listing) dijadwalkan berlangsung pada pertengahan 2025, menjelang pertengahan tahun fiskal.
CDIA telah menunjuk enam perusahaan sekuritas papan atas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, yakni:
PT BCA Sekuritas
PT BNI Sekuritas
PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia
PT Henan Putihrai Sekuritas
PT OCBC Sekuritas Indonesia
PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk
---
CDIA: Gurita Infrastruktur Pendukung Industri Petrokimia Nasional
Sebagai kendaraan investasi infrastruktur strategis, CDIA didirikan untuk mendukung ekosistem industri TPIA dan Grup Barito secara umum. Bisnis CDIA terbagi ke dalam beberapa sektor utama, yakni logistik maritim, pelabuhan, penyimpanan bahan kimia, dan utilitas energi.
Dua anak usaha kunci yang menjadi ujung tombak CDIA adalah:
1. PT Chandra Shipping International (CSI)
Mengelola armada kapal logistik khusus bahan kimia dan gas. Saat ini, CSI mengoperasikan 8 kapal dan menjajaki ekspansi bisnis manajemen dan perawatan kapal, serta potensi kerja sama regional.
2. PT Redeco Petrolin Utama (RPU)
Terminal penyimpanan cairan kimia dan minyak dengan fasilitas 72 tangki penyimpanan berkapasitas 129.700 kiloliter. RPU juga memiliki dua jetty dan Centralized Filling Station (CFS) untuk mencegah kontaminasi silang.
---
Integrasi Bisnis dan Ekspansi Strategis
RPU sendiri telah beroperasi sejak 1986 dan menjadi bagian dari Chandra Asri Group sejak 2021, sebelum resmi di bawah CDIA pada 2023. Kapasitas penyimpanan dan kontrol distribusi energi dari RPU sangat penting bagi rantai pasok industri kimia, energi, dan manufaktur di wilayah Banten dan sekitarnya.
Sementara CSI memperkuat lini logistik maritim TPIA dan membuka jalan kerja sama global. Pada Oktober 2024, CSI menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Pertamina International Shipping (PIS) untuk mengkaji peluang sinergi di transportasi laut produk kimia dan bitumen.
---
Dari Energi ke Lautan: Aset Infrastruktur yang Terdiversifikasi
Tak hanya logistik dan pelabuhan, CDIA juga menjalankan unit bisnis di sektor energi melalui PT Krakatau Chandra Energi (KCE). Perusahaan ini sebelumnya dimiliki oleh PT Krakatau Sarana Infrastruktur, anak usaha PT Krakatau Steel (KRAS), dan diakuisisi oleh Chandra Asri Group pada tahun 2023.
Langkah ini memperluas cakupan bisnis CDIA ke sektor utilitas listrik dan air—dua elemen vital untuk mendukung pertumbuhan pabrik petrokimia milik TPIA di kawasan Cilegon dan Merak.
---
Prospek dan Visi Jangka Panjang
Menurut Presiden Direktur RPU dan CSI, Lingga Widiastri, keberadaan CSI dan RPU sangat penting dalam menunjang operasional infrastruktur industri. Ia menekankan peran strategis entitas ini dalam menyediakan sistem logistik dan penyimpanan yang andal, efisien, dan aman, tak hanya untuk kebutuhan internal grup tetapi juga pasar nasional dan internasional.
Sementara itu, Presiden Direktur Chandra Asri Group, Erwin Ciputra, optimistis IPO CDIA akan memperkuat struktur permodalan dan membuka ruang bagi ekspansi jangka panjang. Kolaborasi dengan mitra strategis seperti PIS dinilai mampu mendorong efisiensi logistik nasional dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
---
Kesimpulan:
CDIA bukan sekadar IPO biasa. Ini adalah bagian dari strategi besar Grup Barito untuk memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok industri berat dan energi. Dengan portofolio solid, manajemen berpengalaman, dan dukungan penuh dari TPIA serta investor kawakan seperti Prajogo Pangestu, CDIA berpotensi menjadi bintang baru di Bursa Efek Indonesia.
---
Menurutmu, apakah IPO CDIA bakal menarik banyak investor ritel? Atau justru lebih cocok untuk investor institusi jangka panjang? Tulis pendapatmu di kolom komentar!
Ayo diskusi bareng!
$TPIA $BRPT $CUAN