imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ABMM LK Q1 2025: Hidup Bergantung Pada Dividend $GEMS

Lanjutan dari analisis di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Kalau ada satu emiten di Bursa Efek Indonesia yang terlihat seperti permata tersembunyi tapi ternyata penuh paradoks dan ketidakseimbangan, maka ABMM mungkin adalah kandidat terkuat. Di permukaan, semua metrik valuasinya tampak menggiurkan: harga saham di Rp3.180, kapitalisasi pasar hanya USD 527 juta, tapi perusahaan ini punya total aset USD 2,06 miliar, ekuitas USD 868 juta, dan investasi di entitas asosiasi seperti GEMS dan MDB senilai USD 624 juta. Bahkan kalau valuasi dilihat dari metode dasar seperti PBV (0,61x), PER (6,15x), dan P/FCF (4,53x), ABMM tampak seperti mimpi basah bagi value investor. Tapi begitu kita masuk lebih dalam, seperti membedah bawang, lapis demi lapis justru mengungkap struktur yang rumit dan potensi risiko besar yang bisa mengejutkan kapan saja. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Sumber laba utama ABMM bukan berasal dari bisnis operasional intinya sendiri. Dari total laba sebelum pajak sekitar USD 52 juta, hanya USD 7,2 juta berasal dari laba usaha (EBIT), sementara USD 30,85 juta atau sekitar 92% berasal dari laba entitas asosiasi, yaitu GEMS dan MDB. Secara akuntansi, ini dicatat menggunakan metode ekuitas yang artinya nonkas, hanya angka di atas kertas. Jika GEMS dan MDB tidak bagi dividen, ABMM tidak menerima uang sepeser pun dari angka itu. Dan secara tragis, beban bunga ABMM per kuartal saja sudah mencapai USD 18,7 juta, lebih besar dari EBIT-nya. Itu berarti secara operasional, bisnis ABMM tidak cukup kuat bahkan untuk membayar bunganya sendiri.

Tapi di sinilah ironi positifnya karena GEMS selama beberapa tahun terakhir memang rajin membagikan dividen besar. Pada 2023, ABMM menerima USD 297 juta dividen dari GEMS, dan dana inilah yang menjadi tulang punggung keuangan perusahaan—menutup beban bunga, belanja modal, dan memperkuat arus kas operasional. Tanpa GEMS, ABMM nyaris tidak punya alasan eksis sebagai entitas bisnis. Jadi, walaupun laba terlihat "kosmetik", kas yang masuk tetap nyata, setidaknya selama GEMS masih murah hati.

Masalahnya, ketergantungan ini sangat tinggi dan sangat tidak seimbang. Valuasi laba yang terlihat “murah” sebenarnya datang dari entitas yang tidak dikonsolidasi dan tidak dikendalikan langsung. ABMM hanya memiliki 30% GEMS, dan itu pun tidak menentukan kebijakan operasional atau alokasi dividen. Artinya, jika suatu hari GEMS memutuskan menahan dividen atau performanya menurun karena tekanan harga batubara atau regulasi energi, ABMM bisa langsung kesulitan arus kas. Dan masalahnya tidak berhenti di situ. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi likuiditas, posisi ABMM juga cukup genting. Cash per 31 Maret 2025 sebesar USD 148 juta, sementara utang berbunga jangka pendek + bagian jangka panjang yang jatuh tempo dalam 12 bulan mencapai USD 229 juta. Free cash flow kuartal ini hanya USD 29 juta, atau sekitar USD 116 juta jika ditahunkan—jauh dari cukup untuk membayar semua kewajiban jatuh tempo. Rasio lancar hanya 0,99x, dan kas terhadap liabilitas jangka pendek hanya 30,9%. Itu artinya perusahaan butuh refinancing setiap tahun hanya untuk bertahan, bukan untuk tumbuh.

Lalu dari sisi segmen usaha, hasilnya juga belum menggembirakan. ABMM memiliki tiga segmen utama: kontraktor tambang, tambang batubara sendiri, dan logistik & penyewaan kapal. Yang menyedot hampir seluruh aset dan capex adalah logistik, dengan total aset mencapai USD 1.867 juta dan capex hampir USD 64 juta hanya dalam 3 bulan. Sayangnya, margin usaha segmen ini sangat kecil, dengan EBIT margin hanya 2,9%, dan ROA hanya 1,04%. Ini menunjukkan bahwa aset tidak digunakan secara efisien, dan pertumbuhan aset tidak menghasilkan laba atau arus kas yang sepadan.

Sementara itu, meskipun ABMM tidak melakukan rights issue, buyback, atau corporate action agresif lainnya, dan struktur modalnya terjaga (DER di bawah 1x), utang tetap besar dan tidak menunjukkan tren menurun. Net debt perusahaan mencapai USD 702 juta, atau 1,33 kali dari kapitalisasi pasarnya. Selain itu, manajemen juga belum melakukan lindung nilai (hedging) atas risiko bunga mengambang dan fluktuasi nilai tukar, padahal utangnya dominan dalam USD dan bersuku bunga mengambang. Dalam kondisi global yang masih sensitif terhadap kenaikan suku bunga atau depresiasi rupiah, risiko ini bisa menggerus laba dengan cepat. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Namun demikian, bukan berarti ABMM tidak punya keunggulan atau potensi. Justru keunggulan terbesarnya adalah dalam bentuk aset strategis yang undervalued dan posisi sebagai pemilik signifikan GEMS, salah satu produsen batubara paling efisien di Indonesia. Jika GEMS tetap rajin menyetor dividen dan batubara tetap dipakai secara global, ABMM bisa jadi "mesin cetak uang pasif." Selain itu, tidak adanya corporate action yang merugikan pemegang saham minoritas membuat ABMM relatif lebih nyaman ditahan dalam jangka panjang bagi investor konservatif.

Potensinya akan meningkat drastis kalau dua hal terjadi. Pertama, segmen usaha internalnya mulai menghasilkan laba yang layak dan tidak hanya menjadi tempat pembakaran capex; dan kedua, GEMS tetap royal membagikan dividen, atau bahkan lebih baik lagi, kalau ABMM bisa menaikkan kepemilikan atau mengonsolidasikan GEMS. Jika dua hal ini terjadi, PBV 0,6x dan PER 6x akan terlihat seperti hadiah diskon Black Friday.

Tapi sampai saat itu terjadi, realitasnya adalah ini ABMM adalah perusahaan yang mahal kalau dilihat dari sisi operasional, dan murah kalau dilihat dari sisi kepemilikan. Ibarat rumah besar yang megah karena dapat warisan emas dari tetangganya, tapi dapurnya sepi, dan tiap bulan harus gali lubang tutup lubang untuk bayar listrik. Value-nya ada, tapi tidak semuanya bisa dipanen dengan mudah. Maka, ABMM bukan saham untuk semua orang. Ini saham untuk yang sabar, yang paham resiko holding, dan yang rela menunggu sambil berharap mesin ATM-nya—GEMS—tidak macet.

Semua tergantung GEMS.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/6

testestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy