imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Selamat Petang Juragan..
Omon-Omon ga penting dulu boleh lah ya..

Saya mau ambil premis dari tiga pertanyaan:
#1 Saham Indo penuh dengan market maker/bandar?
#2 Bandar selalu dapat info awal dan selalu mengakumulasi terlebih dahulu?
#3 Saat ada corporate action di media massa, biasanya harga saham sudah tinggi

========
Jika ketiga presmis jawabannya adalah tidak, maka indikator teknikal tidak akan bias, hasilnya tidak penuh dengan error statistik yang menyebabkan keputusan kita jadi salah. Ga ada yang namanya jebakan breakout, tidak ada namanya jebakan demand, tidak ada jebakan golden cross. Semua ini bisa tercapai, jika saham yang terpilih berada pada persaingan sempurna.

=========
Jika jawabannya ketiga kondisi di atas adalah YA, juragan berpotensi pada pasar monopolistik. Harga saham digerakkan dengan skenario tertentu. Ada proses pengepulan, ada proses penggerak harga, ada proses distribusi saham yang sudah ditampung oleh pengepulnya.

==========
Masalahnya ada pada pemahaman orang2 seperti saya yang suka disebut sebagai “Ritel” modal cekak, suka dicekek karena buy on breakout dan goldencross.

Doktrin-doktrin teknikal, baik tarik garis maupun indikator momentum potensi dapat digunakan hanya saat akumulasi dan markup, sayangnya, bagi yang tidak paham kondisi distribusi dan markdown, indikator apapun bakal bias.

==========
Apa yang perlu kita pelajari? Tergantung.

Kalau mau leading, pelajari kapan market maker akumulasi, kuatkan hati buat hold pas hijau, dan pelajari kapan market maker distribusi.

Kalau mau ekspektasi, pelajari corporate action masing masing perusahaan di keterbukaan informasi. Kapan LK keluar, apakah ada divestasi usaha, akuisisi, HMETD, dll. Semua bisa kita pelajari jauh lebih awal di websitenya I D X.

Kalau mau teknikal, manfaatkan momentum teknikalnya buat exit. Karena, berbagai teori teknikal, secara umum berasumsi pasar ini persaingan sempurna. Padahal, kesempurnaan pasar ini pada keseimbangan jumlah saham yang beredar antara korporasi dan publik. Jika publik semakin banyak pegang saham, maka harganya akan turun otomatis. Sederhananya, tidak ada yang bisa mengkoordinasikan antar satu investor/trader dengan pihak lainnya. Satu penginnya jual, satu penginnya beli, sekali banyak yang jualan, akan banyak yang ikut-ikutan.

========
Ujungnya, sudut pandang membuat keputusan investing/trading semakin presisi pada psikologi kita. Saat leading, kita dapat harga terbawah dan cutloss bukan masalah. Buat yang expecting, tentu minus berapapun bukan suatu penting.

Sayangnya, dramanya bakal muncul saat keduanya saling mempersoalkan satu sama lain. Padahal drama itu yang ga penting. 🤣🤣🤣


Dah ya..

Random $BMRI $AMRT $BTPS

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy