Pantau Saham 52-Week Low dengan Lonjakan Volume Melebihi Rata-Rata 20 Hari
Investor cermat sering memanfaatkan momen saat harga saham menyentuh titik terendah dalam 52 minggu sebagai peluang akumulasi. Namun, sinyal yang lebih kuat muncul ketika saham tersebut juga mencatatkan lonjakan volume yang signifikan—melebihi rata-rata pergerakan volume 20 hari terakhir. Kombinasi ini dapat menandakan adanya minat institusi atau potensi pembalikan arah jangka pendek.
Berikut adalah daftar saham yang berada di level 52-week low dan tercatat mengalami lonjakan volume perdagangan harian di atas rata-rata 20 hari:
$BDMN – Bank Danamon Indonesia Tbk.
Harga menyentuh 52-week low di level 2.430. Lonjakan volume mengindikasikan potensi akumulasi atau respons terhadap katalis tertentu di sektor perbankan.
$RMKE – RMK Energy Tbk.
Diperdagangkan di harga 525, menyentuh titik terendah dalam satu tahun terakhir. Lonjakan volume bertepatan dengan tekanan harga bisa memberi sinyal minat beli pada harga diskon.
WINS – Wintermar Offshore Marine Tbk.
Harga berada di level 358. Saham ini sensitif terhadap tren komoditas dan aktivitas migas. Volume yang meningkat menunjukkan antisipasi pasar terhadap perubahan sentimen sektor energi.
$PNLF – Panin Financial Tbk.
Turun ke 302 dan mencatat lonjakan volume yang tidak biasa. Investor perlu memperhatikan rilis berita atau laporan keuangan terkini sebagai pemicu potensi pembalikan.
BCIP – Bumi Citra Permai Tbk.
Saham properti ini menukik ke 54 namun menarik perhatian karena volume perdagangannya melonjak. Bisa menjadi sinyal pergerakan spekulatif jangka pendek.
KOCI – Kokoh Exa Nusantara Tbk.
Harga saham menyentuh 53, sekaligus membukukan volume di atas rata-rata 20 hari. Patut diamati jika aksi ini berlanjut ke hari-hari berikutnya.
BSBK – Wulandari Bangun Laksana Tbk.
Sama seperti KOCI, saham ini juga berada di level 53 dan mencatat volume mencolok. Pergerakan ini bisa mengindikasikan perubahan arah harga yang potensial.
SRSN – Indo Acidatama Tbk.
Dengan harga 51, saham ini menjadi yang terendah di daftar ini. Volume yang melebihi rata-rata bisa menunjukkan aktivitas akumulasi pada level terendahnya.
---
Kesimpulan
Saham-saham yang mencetak level 52-week low dan diiringi oleh lonjakan volume layak dipantau sebagai kandidat pembalikan tren. Namun, penting bagi investor untuk menggabungkan analisis teknikal dan fundamental secara menyeluruh, serta mempertimbangkan sentimen pasar dan berita terbaru sebelum mengambil keputusan.