imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Tentang Cadangan Kas $BISI yang Banyak

Lanjutan analisis dari postingan sebelumnya tentang saham BISI di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Kalau boleh jujur, laporan keuangan BISI per Maret 2025 ini seperti dongeng tentang kerajaan yang punya gudang emas, tapi rakyatnya kelaparan. Kas dan setara kas BISI tembus Rp646,9 miliar, jumlah yang luar biasa besar. Tapi justru karena segede itulah semua jadi aneh. Duit segitu banyak, tapi gak ada dividen, gak ada buyback, gak ada ekspansi, dan gak juga dipakai buat bersih-bersih persediaan yang makin lama makin mirip museum bibit gagal panen. Pertanyaannya sekarang, ngapain disimpan kasnya? Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Piutang usaha cuma Rp307,2 miliar, dan itu pun kualitasnya menyedihkan karena 56% piutang sudah lewat 90 hari, bahkan Rp43 miliar udah lewat 180 hari alias udah bisa dilamar jadi piutang macet. Tapi anehnya, kas dua kali lebih besar dari piutang dan tetap duduk manis di rekening. Harusnya sih kas segitu bisa dipakai buat insentif penagihan, diskon pembayaran cepat, atau kalau perlu hire kolektor kelas predator. Tapi ya enggak. Dibiarkan aja.

Persediaan BISI tembus Rp1,5 triliun, alias dua kali lipat dari kas. Rasio kas terhadap persediaan = 0,43x. Artinya, walaupun mereka punya duit, stok tetap numpuk. Yang bikin lebih greget adalah hampir Rp500 miliar dari itu adalah barang dalam proses (WIP). Dalam konteks agribisnis, itu artinya tumpukan benih, bibit, bahan biologis yang kalau gak dijual atau diproses cepat, ujung-ujungnya bakal rusak. Dan karena segmen sayuran turun -27%, bisa ditebak sebagian besar dari stok itu mungkin udah layak masuk kompos. Jadi kalau ditanya harusnya BISI bagi dividen apa? Mau dividen kas atau dividen persediaan jagung? Mungkin lebih masuk akal kalau mereka kirim satu karung benih jagung ke rumah investor buat kasih makan burung, karena kalau nunggu hasil keuangan sih bakal lama. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Rasio kas terhadap aset tetap adalah 0,81x. Ini artinya kalau mau, BISI bisa nambahin setengah pabrik atau lini produksi baru. Tapi ya tidak. Malah capex dipangkas -61,9%, dari Rp68 miliar jadi Rp26 miliar. Aset dalam penyelesaian (CIP) Rp64 miliar juga dibiarkan ngambang. Mereka punya dana, tapi lebih memilih diem, kayak orang tajir yang koleksi emas di brankas cuma buat dipandangi tiap malam sambil minum teh.

Total liabilitas BISI cuma Rp213 miliar, dan itu pun tanpa utang berbunga. Rasio kas terhadap liabilitas = 3,04x. Artinya, kalau besok semua vendor nagih utang sekaligus, BISI bisa bayar tunai dan masih punya sisa cukup buat traktir seluruh BEI makan siang. Tapi tetap saja, gak ada aksi korporasi. Gak ada manuver strategis. Kayak orang yang udah bayar lunas rumah, mobil, dan semua cicilan, tapi tetap tinggal di kamar kos karena takut pakai duit.

Laba bersih BISI cuma Rp29,7 miliar, jadi rasio kas terhadap laba = 21,8x. Artinya, perusahaan ini punya kas setara 22 kali labanya. Tapi gak bagi dividen, gak beli saham sendiri, dan gak juga investasi. Ini seperti kamu punya Rp22 juta tapi tiap bulan cuma berani belanja Rp1.000, dan sisanya ditaruh di dompet plastik yang disegel. Bahkan bunga yang mereka terima dari kas ini cuma Rp5,47 miliar, hasil yang memalukan kalau dibandingin sama potensi dana yang bisa diputar. Jadi bukan hanya tidak menghasilkan, tapi juga membuat efisiensi perusahaan jeblok. ROE cuma 0,87%, ROA cuma 0,82%. Buat perusahaan tanpa utang dan kas melimpah, ini bukan cuma rendah banget, ini malah berseberangan dengan logika manajemen keuangan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Jadi apakah BISI sebaiknya bagi dividen kas atau buyback saham? Jawabannya ya, harus dua-duanya. Bahkan mereka punya cukup kas untuk bagi dividen, buyback, investasi, dan tetap punya dana darurat buat tiga kali masa pandemi. Tapi karena tidak dilakukan, investor hanya bisa menatap neraca dan berharap: "Mungkin tahun depan..." Tapi ya siapa tahu, kalau manajemen tetap pasif, dividen jagung buat burung investor bisa lebih realistis daripada return tunai di rekening. Karena hari ini, kas BISI bukan alat strategi—itu cuma angka besar yang bikin laporan kelihatan megah tapi gak ngapa-ngapain.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy