Hype Emiten. Jumat, 16 Mei 2025
Kata kunci: PGAS, laporan keuangan Q1-2025, gas domestik, Tungkal Block
PGAS Tersandung Laba, Tapi Tancap Gas di Sumatra
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencatatkan penurunan laba bersih tajam sebesar 48,8% YoY menjadi US$ 62,02 juta di kuartal I-2025. Padahal, pendapatan tumbuh tipis +1,81% YoY ke US$ 966,56 juta, didorong oleh penjualan gas industri dan komersial.
Apa penyebabnya?
Beban pokok penjualan naik 11,98% YoY, jadi US$ 825,95 juta, memotong margin.
Rugi selisih kurs sebesar US$ 20,06 juta, berbalik dari keuntungan kecil di tahun lalu.
Kondisi Neraca Tetap Kuat
Total aset naik jadi US$ 6,54 miliar,
Liabilitas US$ 2,78 miliar,
Ekuitas US$ 3,77 miliar.
Meski laba bersih melemah, struktur neraca PGAS tetap solid.
Katalis Baru: Gas dari Tungkal Block
PGAS kini menggandeng MontD’or Oil Tungkal Ltd. (MOTL) untuk memanfaatkan potensi gas di Blok Tungkal, Jambi.
Estimasi pasokan: 3–8 MMscfd,
Dekat dengan infrastruktur eksisting PGAS di Sumatra,
Sedang disiapkan secara legal & komersial.
Langkah ini bagian dari komitmen PGAS untuk memperkuat pasokan gas domestik, termasuk pipeline & LNG, demi menjaga daya saing industri nasional.
Waspada Ancaman Defisit Gas Nasional
PGAS memperkirakan mulai 2025 akan terjadi kekurangan pasokan gas, makin parah di 2035 dengan proyeksi defisit 513 MMscfd, terutama di wilayah Jawa Barat & Sumatra Utara.
Analisis Teknikal PGAS
PGAS menguat +3,43% kemarin dengan volume besar,
Stochastic tunjukkan momentum naik,
Tapi masih gagal tembus resistance di Rp 1.665,
Target selanjutnya jika breakout: Rp 1.720,
Namun 1-week broker summary: distribusi.
Jadi, apakah PGAS cuma kehabisan napas sesaat atau siap tancap gas lagi ke Rp 1.720?
Tulis pandanganmu!
$PGAS $PGEO $ELSA