Tentang Sitaan Korupsi Duta Palma
Tadi salah satu user Stockbit share tentang sitaan duit korupsi 479 Milyar di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Menurut saya duit 479 Milyar itu tidak sebanding dengan lahan sawit Duta Palma yang disita negara. Bayangin kamu punya lahan sawit luasnya 221.868 hektar. Bukan 2 hektar, bukan 20 ribu, tapi dua ratus dua puluh satu ribu hektar lebih. Kalau ditarik garis lurus, itu bisa dari Jakarta sampai Kalimantan dan masih nyisa buat bikin rest area. Itulah skala kerajaan bisnis sawit milik Surya Darmadi, bos besar Duta Palma Group, sebelum negara menyita semuanya karena terbukti main kotor lewat korupsi dan pencucian uang. Lahan segede itu tersebar di berbagai provinsi dan dikelola lewat 9 perusahaan di bawah payung Duta Palma—dan Kejagung sudah seret 7 di antaranya ke pengadilan, lengkap sama barang bukti dan daftar dosa panjang. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Sekarang mari kita masuk ke asumsi angka. Sawit di Indonesia, kalau dikelola standar nasional aja, bisa panen sekitar 20 ton TBS per hektar per tahun. Jadi lahan Duta Palma ini berpotensi hasilkan sekitar 4,44 juta ton TBS per tahun
Dengan harga pasar Mei 2025 sekitar Rp3.300/kg alias Rp3,3 juta/ton
Total potensi revenue? Rp14,64 triliun per tahun
Dan ingat, itu baru dari Tandan Buah Segar, belum termasuk minyak kelapa sawit (CPO), kernel, atau margin dari ekspor. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau kita bicara soal nilai aset, lahan sawit produktif di Riau dan Kalimantan biasanya dihargai Rp100–200 juta per hektar tergantung usia tanam, akses jalan, dan status legalitas. Ambil rata-rata Rp120 juta/ha, berarti nilai pasar tanahnya aja bisa = Rp120 juta x 221.868 ha = Rp26,62 triliun
Dan ini belum termasuk pabrik, kendaraan, alat berat, mess karyawan, dan semua aset non-tanah yang tersebar di sana.
Lahan hasil rampasan ini sekarang dikelola negara lewat BUMN, salah satunya PT Agrinas Palma Nusantara. Harapannya mulia yakni mengubah hasil korupsi jadi manfaat publik. Tapi ya, ini Indonesia, bro. Selalu ada dua jalur: “jalan idealis” dan “jalan biasa”. Kalau dikelola serius maka:
1. Negara bisa raup triliunan rupiah per tahun buat APBN
2. Ribuan buruh dan petani plasma bisa hidup lebih layak
3. Citra penegakan hukum Indonesia bisa sedikit lebih kinclong di mata dunia
Tapi kalau jatuh ke tangan “mafia berseragam BUMN” dan jadi proyek mark-up berjamaah? Maka yang tersisa cuma berita-berita manis di TV dan buku audit yang penuh drama. Hasil sawit tetap melimpah, tapi yang panen justru jaringan baru para tikus berdasi. Rakyat? Dapat jatah dengar seminar dan nonton seremoni pemotongan pita. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jadi, penyitaan kebun Duta Palma ini bisa jadi contoh “from corruption to contribution”, kalau benar-benar dikelola secara transparan dan berpihak ke rakyat. Tapi kalau cuma jadi ajang rebutan kekuasaan dan bancakan elite, maka silakan ganti nama jadi “Kebun Nasional Kenyataan Pahit”, tempat di mana yang ditanam sawit tapi yang tumbuh justru rasa kecewa.
Semoga lahan sitaan itu benar-benar dimanfaatkan dengan baik demi kesejahteraan bangsa.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$AALI $TAPG $LSIP
1/10