Potensi Reversal? 14 Mei 2025
Lanjutan dari postingan sebelumnya tentang saham yang berpotensi reversal di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Kalau kita bicara soal saham yang lagi disebut-sebut berpotensi reversal dari tren bearish, ada lima nama yang muncul: $BBNI, $ASII, BBSS, BNGA, dan $PALM. Tapi sebelum ikut-ikutan euforia, lebih baik kita bedah dulu satu per satu kondisi keuangannya—supaya tahu mana yang memang mulai bangkit secara fundamental, dan mana yang mungkin cuma naik karena sentimen jangka pendek. Yang namanya potensi, belum tentu bisa benar-benar terwujud. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
BBNI mencatat laba bersih sebesar Rp5,38 triliun dengan valuasi cukup menarik—PER-nya 7,57 dan PBV 0,97, jadi masih di bawah satu. Selain itu, dividend yield-nya cukup tinggi, mencapai 8,56%, yang tentu jadi daya tarik bagi investor income. Namun, di sisi lain, free cash flow-nya tercatat negatif Rp25,95 triliun dan net debt-nya masih tinggi di angka Rp26,66 triliun. Pendapatan dari sisi non-operasional juga turun drastis, tercatat -10.100%, dan revenue menyusut -4,24%. Walau tetap menghasilkan laba, BBNI masih menghadapi tantangan dari sisi likuiditas dan kualitas pertumbuhan.
ASII tampil cukup solid. Laba bersihnya Rp6,93 triliun, dan yang paling menonjol adalah free cash flow-nya yang sehat, mencapai Rp27,49 triliun. Dengan PER 7,02 dan PBV 0,88, valuasinya tergolong atraktif. Dividend yield juga tinggi, 8,44%, menunjukkan konsistensi dalam pembagian dividen. Revenue tumbuh tipis 2,65%, walau income dari operasi turun 4,67% dan laba bersih menyusut 7,13%. Namun secara keseluruhan, ASII tetap berada dalam posisi keuangan yang kuat, hanya saja memang belum menunjukkan momentum pertumbuhan yang agresif.
BBSS menarik perhatian karena revenue-nya tumbuh 13,52%. Tapi dari sisi income operasional justru turun 48,82%, dan perusahaan masih mencatat rugi bersih Rp0,49 miliar. Free cash flow juga negatif Rp0,86 miliar. PER-nya sangat rendah di angka negatif -657,43, menunjukkan posisi perusahaan yang masih berada dalam fase rugi. PBV tercatat 5,26—relatif tinggi, yang biasanya mencerminkan ekspektasi tinggi dari pasar atau valuasi yang belum disesuaikan dengan kinerja terbaru. BBSS memang mencatat pertumbuhan revenue, tapi masih perlu waktu dan konsistensi untuk memastikan arah pemulihan yang lebih kuat. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
BNGA terlihat cukup sehat secara menyeluruh. Laba bersih Rp1,80 triliun tumbuh 7,37% secara tahunan, dan free cash flow-nya positif besar di angka Rp12,38 triliun. Net debt-nya bahkan negatif Rp4,52 triliun, artinya posisi kas lebih besar daripada utang berbunga. PER-nya 6,27 dan PBV 0,82, keduanya menunjukkan valuasi yang cukup rendah. Dividend yield juga menarik di angka 8,65%. Pendapatan operasional naik tipis 0,22%, dengan kenaikan non-operasional income sebesar 297,8%, mungkin berasal dari investasi atau hasil divestasi. Secara umum, BNGA tampak sebagai saham yang fundamentalnya kuat, likuiditas terjaga, dan punya valuasi yang bersahabat.
PALM mencatat rugi bersih Rp1,42 triliun, dan free cash flow juga masih negatif Rp1,48 triliun. Net debt sebesar Rp7,66 triliun menunjukkan adanya beban utang yang masih cukup tinggi. PER-nya negatif -1,10, dan PBV-nya 2,35, sedikit di atas rata-rata untuk perusahaan yang sedang mengalami kerugian. Kinerja operasional masih mengalami tekanan dengan penurunan income sebesar 17,36%, dan pendapatan non-operasional juga turun 20,24%. Meski harga sahamnya bergerak sedikit di atas MA20, secara fundamental, perusahaan masih berada dalam fase konsolidasi. Jika ada potensi pemulihan, kemungkinan besar akan bergantung pada strategi manajemen ke depan dan potensi restrukturisasi.
Saham seperti ASII dan BNGA punya landasan keuangan yang kuat untuk mendukung potensi reversal harga. Keduanya memiliki arus kas positif, valuasi menarik, dan membagikan dividen secara konsisten. BBNI masih menarik dari sisi valuasi dan yield, tapi arus kas yang negatif dan penurunan di beberapa lini pendapatan perlu diwaspadai. Sementara BBSS dan PALM masih dalam fase pemulihan awal dan memerlukan waktu untuk menunjukkan hasil yang lebih stabil. Jadi, meskipun semua saham ini punya potensi dari sisi harga, penting untuk memahami cerita lengkap di balik angka-angka tersebut sebelum mengambil keputusan investasi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Sekali lagi, ini hanya potensi, belum tentu bisa benar-benar rally. Harapannya sih bisa rally apalagi sekarang aseng masuk lagi dan Dollar sudah melemah.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10