Frugal living atau hidup hemat adalah gaya hidup yang fokus pada pengeluaran yang bijak, efisiensi finansial, dan menghindari pemborosan.
Frugal living bukan berarti pelit atau tidak menikmati hidup, tetapi:
1. Mengutamakan kebutuhan dibanding keinginan.
2. Mencari nilai terbaik dari setiap pengeluaran.
3. Menghindari utang konsumtif.
4. Memprioritaskan tabungan dan investasi.
jadi, harus bisa bedaiin yah mana BUTUH dan mana yang INGIN...
Frugal Living dalam view sebagai seorang investor :
a. Menyediakan modal investasi. Dengan hidup yang hemat, bisa mengalokasikan lebih banyak uang untuk diinvestasikan di aset sesuai risk profile nya, secara rutin.
b. Mempercepat growth tabungan/simpanan/asset.
Frugal living memperbesar selisih antara penghasilan dan pengeluaran. Selisih ini dapat ditanamkan di aset investasi yang mana di mana daripada sesuai dengan risk profile nya, yang berpotensi memberikan return baik dalam jangka panjang.
c. Mengurangi risiko finansial. Gaya hidup hemat membangun fondasi finansial yang kuat, seperti adanya dana darurat dan minim utang, sehingga tidak perlu mencairkan investasi aset ke mark to market, di kala saat pasar sedang turun.
d. Mendorong konsistensi investasi (misalnya dengan cicil mencicil atau bahasa kerennya Dollar Cost Averaging). Dengan pengeluaran yang terkendali, jadi lebih mudah konsisten berinvestasi secara berkala, terlepas dari kondisi pasar.
Praktik frugal living kayak gimana?
1. Membuat anggaran bulanan dan menaatinya.
2. Menghindari gaya hidup konsumtif demi “STATUS”. Kalau bahasa keren pas saya sekolah: GENGSI GAK KASIH LU MAKAN....
3. Menggunakan layanan keuangan dengan biaya rendah (misalnya sekuritas dengan fee rendah).
4. Memasak sendiri daripada sering makan di luar.
5. Menunda pembelian barang mahal untuk dialokasikan ke investasi asset sesuai risk profile nya masing masing..
---
Salam
Happy weekend.
Random: $IHSG $USDIDR $BTC