imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Tinggi Sampah Bantar Gebang 60 Meter di Bekasi Siap - Siap Longsor?

Link YouTube: https://cutt.ly/irzpW6m5

Gunungan sampah setinggi 60 meter di Bantar Gebang bukan cuma mencerminkan betapa banyaknya limbah yang dihasilkan Jakarta tiap hari, tapi juga menunjukkan kegagalan sistemik pengelolaan sampah selama lebih dari tiga dekade. Bayangkan 60 meter itu setara gedung 20 lantai, Patung Garuda Wisnu Kencana (tanpa pedestal), atau 3x panjang bus TransJakarta ditumpuk vertikal. Bahkan tingginya sudah melampaui Menara Pisa, dan hampir menyamai panjang badan Boeing 747 kalau didirikan. Ini bukan metafora lagi—sampah Jakarta benar-benar menjelma jadi gunung. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Bantar Gebang terletak di Bekasi, Jawa Barat, dibuka pada tahun 1992 sebagai TPA utama Jakarta. Setiap hari, sekitar 7.500 ton sampah dari DKI dibuang ke sana. Dalam setahun, jumlahnya bisa lebih dari 2,7 juta ton, dan itu terus bertambah setiap jam, tanpa henti. Sayangnya, sejak awal Bantar Gebang beroperasi dengan sistem open dumping—tidak ada pemilahan, tidak ada sistem pengolahan modern, dan sangat minim teknologi sanitasi. Akibatnya, sampah menumpuk, mengeluarkan gas metana, air lindi meresap ke tanah, dan penduduk sekitar hidup berdampingan dengan bau busuk, lalat, dan risiko penyakit. Warga sekitar bahkan menggantungkan hidupnya dari memulung, karena sistem daur ulang formal juga tidak berjalan optimal.

Berbagai proyek solusi sudah dijanjikan: PLTSa Sunter (pembangkit listrik tenaga sampah), RDF (pengolahan sampah jadi bahan bakar), bahkan wacana relokasi TPA. Tapi kenyataannya, hampir semua proyek itu molor atau mangkrak. PLTSa Sunter sudah direncanakan sejak 2018 tapi belum juga beroperasi di 2025. RDF hanya jalan dalam skala kecil. Tingkat daur ulang nasional masih di bawah 10%, artinya 90% lebih tetap berakhir di tempat seperti Bantar Gebang. Selama ini sistemnya cuma "angkut dan buang", bukan kurangi dari sumber.

Lebih ironis lagi, ini bukan sekadar masalah teknis. Ini masalah keputusan politik, kelemahan manajemen, dan minimnya edukasi publik. Pemerintah—baik pusat maupun DKI—terjebak dalam siklus janji kosong, tambal sulam, dan solusi instan, tanpa keberanian mengeksekusi transformasi sistemik. Dan hasilnya ya jelas: gunung sampah makin tinggi, warga makin resah, dan tanah Bekasi makin tercemar. Setiap meter ketinggian Bantar Gebang bukan hanya tumpukan sampah—itu juga tumpukan kebijakan gagal, komitmen setengah hati, dan pembiaran yang sudah berlangsung lebih dari 30 tahun. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Singkatnya, Bantar Gebang adalah wajah telanjang dari darurat lingkungan di perkotaan—tingginya 60 meter, tapi beban masalahnya bisa seratus kali lipat.

Kalau kita ngomongin saham yang bener-bener ngurusin sampah di Indonesia, jumlahnya memang belum banyak. Tapi ada beberapa nama emiten yang patut diperhitungkan karena bukan cuma jual janji, tapi udah punya bukti di lapangan. Misalnya, PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI). Perusahaan ini spesialis di pengelolaan limbah B3 alias bahan berbahaya dan beracun—mulai dari industri, rumah sakit, sampai tambang. Mereka punya izin lengkap dari Kementerian Lingkungan Hidup, dan fasilitasnya udah terintegrasi dari hulu ke hilir: angkut, kumpul, olah, sampai manfaatkan limbah. Ini bukan level coba-coba, tapi udah jalan secara komersial dan legal. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Lalu ada juga PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), yang fokus ke daur ulang plastik, terutama PET (Polyethylene Terephthalate). Jadi, botol plastik bekas yang biasanya dibuang begitu aja, sama INOV dikumpulin dan diolah jadi serat sintetis buat produk tekstil. Mereka punya lebih dari 5 fasilitas pabrik daur ulang di berbagai kota, dan tiap tahunnya bisa ngolah ribuan ton limbah plastik jadi barang baru. Ini udah real berjalan, bukan cuma proyek pilot.

Jangan lupa juga PT Sumber Global Energy Tbk (SGER). Mereka mungkin lebih dikenal di sektor energi, tapi sejak 2022, SGER mengakuisisi 80% saham PT Jabar Bersih Lestari, pengelola TPPAS Lulut Nambo di Bogor. Di situ, sampah diolah jadi Refuse Derived Fuel (RDF), bahan bakar alternatif yang bisa dipakai pabrik semen dan industri lainnya. Kapasitas proyek ini bisa sampai 1.000 ton sampah per hari, dan jadi salah satu model pengolahan sampah regional yang paling menjanjikan.

Nah, kalau kamu pikir BUMN diem aja, ternyata WIKA (Wijaya Karya) juga ikut main. Mereka bangun fasilitas RDF di Rorotan, Jakarta Utara, yang dirancang bisa ngolah 2.500 ton sampah per hari. Ini salah satu RDF plant terbesar di Asia Tenggara kalau beneran tuntas dan jalan lancar. Proyek ini juga kerja sama bareng Pemprov DKI Jakarta. Jadi, meskipun WIKA bukan emiten khusus limbah, mereka pegang peran penting lewat konstruksi dan engineering proyek pengolahan sampah skala besar. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Terakhir, ada PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang makin agresif masuk bisnis hijau. Mereka akuisisi SembEnviro, perusahaan Singapura yang udah ahli di pengelolaan limbah industri, medis, dan domestik. Langkah ini nunjukin TOBA pengen serius ekspansi ke segmen waste management regional, bukan cuma lokal.

Singkatnya, kalau kamu cari saham yang bukan cuma cuap-cuap soal ESG dan sustainability, tapi memang benar-benar megang bisnis sampah secara nyata, nama-nama kayak $MHKI, $INOV, SGER, WIKA, dan $TOBA layak masuk radar. Masih sedikit, tapi dari yang sedikit itu, sebagian udah punya jejak jelas: pabrik ada, proyek jalan, kapasitas terukur. Tinggal kita lihat, siapa yang beneran lanjut jadi raja limbah Indonesia ke depan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy