Pengalaman saya bukan sebagai trader, tetapi sebagai broker....馃檪
Beruntung, itu mungkin yg saya dapat katakan tentang perjalanan hidup saya.
Kantor saya terakhir dalam liku dunia broker ini adalah di sebuah gedung kembar No.1 saat itu di segi tiga emas Jakarta.
Saat itu saya (digambarkan oleh para kolega dan staf) sebagai anak muda yg penuh energi, cerdas, kepemimpinan kuat, baik hati, berani ambil risiko dan bagi beberapa 'boss' masuk kriteria potensial untuk di'mentoring'.... (sebenarnya saya merasa kalau diri saya biasa2 saja)...馃ぃ
Singkat cerita, saya menjadi salah satu anggota team untuk mengakuisisi sebuah 'money changer' berizin untuk jalan masuk tujuan group menjadi 'broker forex'.
Kenapa akuisisi dan tidak mendirikan perusahaan baru ?
Pertimbangan kami adalah effisiensi waktu dan track record tidak lagi mulai dari 0 th dalam bidang 'keuangan' meskipun beda arena bisnisnya.
Jadilah kami take over sebuah PT yg berkantor di sekitaran segi tiga emas juga, initialnya PT. MM*.
Saya fast forward, proses pengajuan izin broker dan setup 'trading floor' (jadul ya....馃ぃ) kami lakukan bersamaan, berdirilah sebuah broker dengan initial PT VG*
Dan setahun kemudian kami memperbesar permodalan, untuk memperluas layanan pada kota2 besar di dalam negeri dan akhirnya juga cabang2 luar negeri.
Kami berganti nama dengan initial PT. MD* berkantor pusat di gedung kembar yg saya sebut di atas.
Btw, saya baca ada beberapa profile di SB adalah 'alumni' dari 3 perusahaan ini.
Sayangnya (atau mungkin beruntungnya) perselisihan antar pemegang saham terjadi, 'boss' yg menjadi mentor saya memilih melepas semua sahamnya, dan itulah terakhir saya di dunia 'broker'....馃檪
Kenapa saya merasa beruntung dengan pelepasan saham mentor saya ?
Jujur, sebagai pemegang amanah beliau disana, saya sudah tidak nyaman melihat bagaimana (maaf) sebuah 'broker forex' berkegiatan dalam keseharian.
Saya dapat katakan jika 95% tradernya keluar dalam kerugian.
Dan itu mengganggu batin saya....inilah latar belakang dan sebabnya saya merasa beruntung beliau melepas saham disana.
Serta menjadi alasan sampai hari ini saya menuliskan risikonya sebuah aktivitas spekulasi mencari profit dengan mengandalkan naik turunnya sebuah harga di charts.
Sekadar flashback ingatan saya, hampir tiap bulan saya melihat orang depresi dan ingin bunuh diri disana karena habis semua miliknya...dan rata2 orang tersebut merasa pintar dalam trading....馃
Saya masuk bursa karena iseng membunuh waktu saat lock down pandemi, tidak lebih dari itu.
Tetapi semakin mengenal orang2 isinya, saya merasa perlu menuliskan 'gentle reminder' risikonya dan jika saya beruntung bisa mencegah seseorang terjerumus kedalamnya.
Demikian, sukses selalu untuk semua...馃檪
$ITMG $IHSG $BTC
Ilustrasi hanya pemanis, itu picts yg dikirim dari anak saya saat membeli EV untuk aktivitas 'gage'nya dari kocek sendiri...馃檪