Berapa Cadangan Batubara $BSSR Menurut Laporan Keuangan?
Pertanyaan salah satu user Stockbit di postingan tentang $ITMG yang sudah saya bahas jawabannya di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Kalau kita kulik laporan keuangan BSSR per 31 Maret 2025 dari hulu sampai hilir, kita sedang mengamati satu entitas tambang batubara yang bukan cuma bertahan di tengah harga yang melandai, tapi juga sedang berlari—meskipun dengan nafas pendek. Total aset BSSR per akhir Maret tercatat sebesar USD 379,87 juta, sedikit menurun dibanding posisi Desember 2024 yang USD 383,12 juta. Tapi penurunan ini bukan karena kerugian atau divestasi, melainkan pergerakan aset yang sangat aktif—terutama dari sisi piutang yang berubah jadi kas, serta aset eksplorasi yang direklas menjadi properti pertambangan aktif. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Aset lancar BSSR turun dari USD 190,14 juta menjadi USD 179,25 juta, dan penurunan utamanya datang dari piutang usaha pihak ketiga yang longsor dari USD 75,40 juta ke USD 35,61 juta. Tapi ini kabar baik: uangnya masuk. Hal itu terbukti dari lonjakan kas dan setara kas yang naik +58,3% dari USD 35,89 juta ke USD 56,79 juta hanya dalam waktu 3 bulan. Rasio konversi piutang ke kas seperti ini jarang terjadi di sektor tambang, dan menandakan BSSR punya siklus kas yang tajam dan terjaga. Bahkan persediaan juga naik dari USD 43,13 juta ke USD 53,81 juta, menandakan mereka sedang stok batubara buat persiapan pengiriman—bisa jadi strategi harga, atau sekadar buffer musim ekspor. Mirip - mirip cara main $ADRO AADI.
Di sisi aset tidak lancar, angkanya malah naik dari USD 192,98 juta ke USD 200,62 juta. Kenaikan paling mencolok ada di properti tambang, yang melonjak dari USD 60,53 juta ke USD 71,57 juta (+18,2%). Kenaikan ini bukan karena beli tambang baru, tapi karena USD 18,54 juta aset eksplorasi dikonversi secara sah menjadi properti tambang yang siap diproduksi. Artinya, pengeboran dan studi geologi yang dilakukan tahun lalu membuahkan hasil. Di sisi lain, saldo aset eksplorasi tinggal USD 0,55 juta, setelah awalnya ada USD 5,89 juta. Padahal selama Q1 saja mereka masih mengucurkan dana USD 13,21 juta untuk aktivitas eksplorasi lanjutan. Jadi bisa disimpulkan, perusahaan ini aktif cari cadangan baru dan cepat memonetisasi begitu ditemukan.
Aset tetap mereka stabil di USD 69,06 juta, turun sedikit karena depresiasi. Tapi mereka juga sedang membangun proyek infrastruktur baru senilai USD 13,09 juta, sebagian besar akan selesai antara April sampai September 2025. Tidak ada penurunan nilai (impairment), tidak ada aset yang mangkrak, dan semuanya diasuransikan dengan nilai USD 96,61 juta, memperlihatkan manajemen risiko yang cukup rapi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Sekarang ke inti bisnis: cadangan batubara. Per Maret 2025, BSSR punya 46,23 juta ton cadangan batubara yang diklasifikasikan sebagai gabungan cadangan terbukti (proven) dan terduga (probable). Yang menarik, semua angka ini masih mengacu ke laporan teknis lama tahun 2022, yakni dari Aseamco Pty. Ltd. dan PT Prasetya Abdi Persada. Artinya, selama dua tahun terakhir, belum ada laporan baru atau pembaruan cadangan yang diterbitkan dan diakui di laporan keuangan. Ini penting, karena cadangan adalah angka yang sangat dinamis—bisa bertambah kalau eksplorasi menemukan seam baru, atau bisa berkurang kalau ada revisi keekonomian, geoteknik, atau perubahan metode estimasi.
Cadangan terbesar ada di anak usaha mereka, PT Antang Gunung Meratus (AGM), terutama di Blok IV Tapin, yang menyimpan 19,55 juta ton. Sementara konsesi induk BSSR di Kutai Kartanegara pegang 14,21 juta ton, dan sisanya tersebar di Blok II dan III AGM masing-masing sekitar 5–6 juta ton. Sepanjang Q1, produksi mereka tembus 3,921 juta ton, sesuai dengan penurunan cadangan. Tapi yang bikin deg-degan, tidak ada tambahan cadangan baru yang diumumkan. Jadi kalau pakai angka produksi tahunan 2024 sebesar 21,35 juta ton, umur tambang BSSR saat ini secara teori tinggal sekitar 2,2 tahun. Sangat pendek. Kalau eksplorasi yang sedang berlangsung tidak segera menghasilkan temuan baru yang diakui resmi, umur ekonomisnya bisa habis sebelum mereka sempat konversi IUP. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dari sisi perizinan, BSSR dalam kondisi aman secara hukum. IUP Operasi Produksi milik induk mereka di Kutai Kartanegara berlaku hingga 21 Mei 2027, mencakup lahan seluas 2.459,76 hektare. Sementara AGM punya PKP2B dengan luas lahan 22.433 hektare yang berlaku sampai 2029, dan sudah dilengkapi IPPKH untuk kawasan hutan hingga Juli 2029. Artinya, semua kegiatan mereka—baik produksi maupun eksplorasi—berjalan dalam koridor hukum yang valid. Bahkan struktur bagi hasil AGM cukup solid: 86,5% untuk perusahaan dan 13,5% ke pemerintah dalam bentuk kas.
Dari sisi keuangan, mereka termasuk perusahaan tambang dengan struktur paling konservatif. Total liabilitas hanya USD 96 juta, dan dari jumlah itu utang berbunga cuma USD 2,18 juta, sementara kasnya USD 56,79 juta. Mereka berada di posisi net cash. Bahkan setelah bayar dividen USD 25 juta, belanja eksplorasi dan aset tetap, mereka tetap mencetak arus kas operasional sebesar USD 61,63 juta hanya dalam tiga bulan. Bisa dibilang, neraca mereka bersih, likuiditas tinggi, dan efisiensi luar biasa.
Jadi BSSR adalah tambang yang operasionalnya disiplin, eksplorasinya aktif, dan keuangannya konservatif. Mereka berhasil konversi aset eksplorasi ke tambang produksi, menjaga kas tetap tinggi, dan tidak tergantung utang. Tapi peringatan kerasnya jelas: cadangan tinggal 46 juta ton, dan data ini masih pakai angka 2022. Kalau tidak ada laporan teknis baru yang memperbaharui cadangan, atau eksplorasi tambahan yang membuahkan hasil resmi, maka dalam 2 tahun ke depan mereka bisa kehilangan mesin utama laba. Sekarang mereka masih ngebut di jalan tol, tapi bensinnya makin menipis. Pertanyaannya cuma satu: mau isi bensin sekarang, atau nunggu mogok dulu? Kalau mau perpanjang izin di 2027 dan 2029 pasti BSSR pasti akan update lagi data cadangan batubara paling lambat di 2026 dan 2028 sebagai salah satu syarat untuk perpanjangan izin IUP/IUPK. Jadi cadangan yang 46 juta ton itu data 2022 bisa saja berubah begitu mereka perpanjang kontrak. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Harga saham itu urusan bandar, bukan urusan ritel.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10