imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Kapan Habis Cadangan Coal Batubara $ITMG?

Pertanyaan salah satu user Stockbit di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Kalau kita tarik benang merah dari semua data yang tersedia—mulai dari laporan keuangan Q1 2025, laporan tahunan 2024, hingga presentasi analis dan catatan eksplorasi—maka kita bisa melihat bahwa ITMG (PT Indo Tambangraya Megah Tbk) sedang ada di fase unik sebagai perusahaan tambang: mereka duduk di atas cadangan batubara raksasa, tapi juga tahu bahwa waktu terus berjalan dan sumber daya itu pasti habis. Per Desember 2024, cadangan batubara ITMG secara resmi tercatat sebesar 375 juta ton, naik signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 281 juta ton. Ini bukan asal angka, tapi hasil audit geologis yang sah, dan mencerminkan hasil eksplorasi besar-besaran di konsesi-konsesi baru seperti GPK, TIS, dan NPR. Sementara itu, target produksi ITMG tetap konsisten di angka 20–21 juta ton per tahun, artinya kalau tidak ada tambahan cadangan lagi, maka umur tambang mereka secara teoritis tinggal sekitar 18–19 tahun—alias akan habis antara tahun 2043 hingga 2044. Coba bandingkan dengan $ADRO dan $BSSR. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Namun, yang bikin menarik adalah bagaimana perusahaan ini merespons kondisi tersebut. Dalam laporan keuangan Q1 2025, kita bisa lihat bahwa capex (belanja modal) mereka naik dibanding Q1 2024. Artinya, mereka lagi nggak santai. Mereka sedang aktif ngebor, eksplorasi, dan memperkuat cadangan dari konsesi yang mereka miliki sendiri, bukan nunggu tambang luar dijual murah. Tambang-tambang seperti TCM Blok Selatan mengalami lonjakan kapitalisasi eksplorasi dari USD 79 juta ke USD 91 juta hanya dalam waktu 3 bulan. Itu artinya ada aktivitas eksplorasi yang produktif, dan besar kemungkinan cadangan ekonomis baru ditemukan. Hal serupa juga terjadi di GPK, NPR, dan TIS—semuanya menunjukkan kenaikan nilai eksplorasi dan sudah mulai menunjukkan jejak produksi.

Nah, kalau kita kombinasikan semua biaya eksplorasi dan pengupasan yang dikapitalisasi ITMG—yaitu USD 180,1 juta untuk eksplorasi dan USD 197,4 juta untuk pengupasan, totalnya USD 377,5 juta—dan kita bandingkan dengan cadangan resmi 375 juta ton, maka kita dapat biaya per ton cuma sekitar USD 1,01. Bandingkan dengan asumsi konservatif sebelumnya yang pakai angka USD 5–10 per ton—artinya ITMG menjalankan bisnis eksplorasinya dengan efisiensi luar biasa. Mereka bisa menghasilkan penambahan cadangan dalam jumlah besar tanpa harus menggembungkan neraca dengan beban kapitalisasi yang berlebihan. Ini jarang terjadi di industri tambang, apalagi untuk perusahaan yang royal bagi dividen. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi likuiditas, mereka duduk di atas kas lebih dari USD 1 miliar, sementara utang berbunga mereka hampir tidak ada. Jadi kalaupun mereka butuh beli tambang baru atau memperluas konsesi, mereka bisa langsung gas tanpa perlu galang dana dari bank atau pasar. Tapi menariknya, dari semua data yang ada, ITMG justru memilih untuk maksimalkan potensi dari tambang mereka sendiri lebih dulu, sebelum bicara ekspansi agresif ke luar. Ini langkah cerdas—minim risiko, minim utang, tapi tetap membuka potensi pertumbuhan.

Tapi tetap, dari perspektif investor, muncul pertanyaan konyol tapi valid: “Kalau cadangan masih cukup sampai 2043, siapa yang tahan megang saham ITMG selama itu?” Jawabannya ya mungkin hanya segelintir orang. Investor ritel biasanya orientasinya satu tahun, paling lama tiga. Apalagi saham tambang yang sensitif terhadap harga komoditas dan kebijakan pemerintah. Bisa dibilang, kalau ada yang tahan megang ITMG sampai cadangannya habis, kemungkinan besar jumlahnya nggak sampai 100 orang. Sisanya ya beli pas murah, jual pas naik, atau nyangkut di harga pucuk sambil nunggu dividen cair.

ITMG hari ini bukan cuma soal “punya batubara banyak” atau “bagi dividen besar”, tapi tentang bagaimana perusahaan ini mengelola umur ekonomis tambangnya dengan hati-hati, memperpanjang nafas produksi dari dalam dulu, dan menyusun strategi ekspansi tanpa bikin utang meledak. Dengan cadangan 375 juta ton, biaya per ton yang super rendah, dan sinyal eksplorasi aktif dari data capex dan kapitalisasi eksplorasi, jelas bahwa ITMG tidak sedang tidur di atas tambang, tapi lagi bangun jalan supaya tetap bisa cuan hingga dua dekade ke depan. Sementara kita? Mau ambil dividen tahunan dan kabur, atau siap nyangkut sambil nunggu 2043? Itu pilihan masing-masing. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy