$IHSG - Proyeksi Waktu Habisnya Persediaan Tanah Berdasarkan Data Tahun 2019–2024
Saya akan menggunakan metode regresi linear sederhana untuk memperkirakan kapan persediaan luas tanah akan mencapai titik nol (habis). Berikut ini adalah data historis yang digunakan:
Tahun = Luas Tanah (dalam satuan m2)
2019 = 13.435.050
2020 = 12.239.189
2021 = 11.637.920
2022 = 9.764.514
2023 = 8.695.936
2024 = 8.211.402
Luas tanah berasal dari tanah yang sedang dikembangkan dan tanah yang belum dikembangkan.
Langkah-langkah Perhitungan:
1. Membuat Variabel x dan y
Tahun dikonversi menjadi variabel x, mulai dari 0 (untuk 2019): x = [0, 1, 2, 3, 4, 5]
Luas tanah sebagai variabel y: y = [13.435.050, 12.239.189, 11.637.920, 9.764.514, 8.695.936, 8.211.402]
2. Menghitung Slope (b) dan Intercept (a)
Gunakan rumus:
Setelah dihitung, diperoleh:
- Intercept (a) ≈ 13.422.674
- Slope (b) ≈ -1.103.469
3. Membuat Persamaan Regresi Linear
Y = 13.422.674 – 1.103.469x
4. Memprediksi Tahun Habisnya Tanah
Ketika y = 0 (tanah habis):
0 = 13.422.674 – 1.103.469x
X = 13.422.674/1.103.469 = 12,16
Maka tanah diperkirakan akan habis sekitar:
2019 + 12,16 = Maret 2031
Kesimpulan
Dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana, persediaan luas tanah milik emiten yang terus menurun semenjak tahun 2019 diperkirakan akan mencapai titik nol sekitar bulan Maret tahun 2031. Tentu saja proyeksi ini hanya berlaku jika tren penurunan tetap linear dan tidak ada intervensi atau perubahan kebijakan, sebagaimana yang terefleksi pada aktifitas emiten pada periode 2019-2024.
Pertanyaan
Emiten apakah itu? Semoga kamu dapat menjawab anomali kenapa emiten ini royal bagi dividend tapi harga sahamnya turun turus, melebihi dividendnya…. atau kamu mungkin dapat menjawab kenapa penurunan jumlah tanah bisa terjadi, padahal emiten ini selalu untung besar ....Wkwkwkkw.