Update Industri Sarung Tangan Sekali Pakai

Tema besar pemulihan industri sarung tangan sekali pakai masih menjadi tren hingga awal tahun 2025 ini. Namun laju pemulihan tidak sekencang yang diharapkan (setidaknya bagi saya sendiri). Meskipun stok disposable gloves yang diproduksi pada masa covid sedang mengalami masa kedaluarsa sehingga memaksa stok untuk terkuras. Namun ASP yang masih soft memaksa para produsen untuk lebih prudent dalam memproduksi barang dan fokus untuk melakukan efisiensi internal.

Hal ini dapat tercermin seperti pada kasus Hartalega yang melaporkan penurunan volume 15-20% QoQ pada Q4 2025. Sehingga manajemen lebih mengutamakan untuk menyehatkan margin terlebih dahulu sebelum melakukan produksi besar-besaran. Hal serupa juga terlihat pada Top Gloves yang mengalami penurunan utilitas produksi dari 64% ke 58% secara QoQ.

Namun tanda-tanda pemulihan dari market US sudah mulai terlihat pada Mei 2025 dan diharapkan akan memunculkan penambahan secara bermakna pada bulan Juni 2025. Hal ini mungkin terjadi untuk mengantisipasi selesainya 90 Days Tariff Halt yang diberlakukan oleh pemerintah US.

Kemudian dari sisi tarif, produsen malaysia telah siap untuk merebut market kosong yang ditinggalkan oleh produsen china di US. Namun karena Malaysia juga terkena imbas tarif serupa (meski tidak sebesar China) para importir di US menawarkan untuk mensplit tarif tersebut secara 50:50. Usulan ini masih dalam tahap perbincangan dan hasil finalnya mungkin akan terlihat sebentar lagi.

Proses pengurasan oversupply ini diprediksi masih akan berlangsung tahun ini. Diproyeksikan Supply-Demand akan menemui titik equilibrium pada tahun 2026. untuk selanjutnya diharapkan laju pertumbuhan industri setidaknya menyamai laju pada pra pandemi di 6-8%CAGR.

Kondisi diatas merupakan sebuah advancing indicator bagi $MARK . Mengingat daya pakai cetakan yang bisa bertahan berbulan-bulan membuat MARK akan mengalami sedikit perlambatan reaksi apabila industri tengah mengalami kenaikan pesat.

Setidaknya butuh 1Q bagi MARK untuk mengconvert kenaikan industri menjadi revenue perusahaan. Tetapi bagi investor MARK, kondisi industri yang sedang mengalami pemulihan dan belum tercerminnya pada LK, memberikan kesempatan untuk mengkoleksi MARK pada harga yang atraktif sembari memantau bagaimana laju industri kedepannya.

Random tag $DKHH $JATI