imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

😮‍💨 Capek Cuan
Sebuah Kisah tentang Porto yang Tumbuh,
Tapi Diri Sendiri yang Menyusut

Andi bukan trader biasa. Dia bukan newbie yang beli saham karena ikut-ikutan.
Oh tidak. Dia lebih ‘senior’.
Ia sudah makan asam garam market sejak jaman reverse stock split $FREN masih jadi momok, bukan meme.

Tiap pagi, rutinitasnya terstruktur:
• Bangun tidur
• Nyalain HP
• Lihat portofolio
• Panik.

Lalu ngopi sambil bilang ke diri sendiri:
“Tenang, ini hanya koreksi sehat.”
Padahal kalau sehat, kenapa jantungnya deg-degan terus?

Andi dulunya punya hobi. Sekarang hobinya cuma satu: $CUAN

Secara teori, dia sukses. Portofolionya tumbuh. Tapi matanya tumbuh kantung.
Makan siang? Di depan layar.
Olahraga? Jari telunjuk klik-klik HP.
Liburan? Apa itu? Saham gak libur.

Pernah istri ngajak staycation.
Dia bilang: “Nanti aja, Sayang. Lagi bagus-bagusnya momentum.”
Momentum siapa? Saham gorengan.
Yang akhirnya digoreng juga mental dia.

Anaknya ulang tahun.
Andi hadir.
Tapi separuh jiwanya tetap di watchlist.
Karena hari itu ada rilis laporan keuangan emiten yang “katanya undervalued tapi gak naik-naik”.

Di ruang makan, dia hanya jadi bayangan yang terus refresh RTI.
Anaknya tanya, “Ayah kerjanya ngapain sih?”
Andi jawab, “Cari candle hijau, nak.”
Sang anak pun bingung. Lilin ulang tahun, kah? 🎂

Di grup telegram saham, Andi dihormati.
Follower-nya banyak. Like-nya bejibun.
Orang-orang bilang:
“Bang Andi emang jagonya! Feeling-nya kuat!”
Padahal dia nggak punya ‘feeling’,
yang dia punya cuma insomnia dan bekas trauma IPO yang nyangkut sampai sekarang.

Andi sukses.
Saldo rekeningnya naik.
Tapi tekanannya juga.
Dia mulai susah tidur,
sering lupa makan,
dan terakhir kali ketawa lepas itu…
pas $WIFI tetangga mati dan market ditutup.

Hingga suatu hari…
Andi ngaca.
Bukan ke portofolio.
Tapi ke hidup.

Dan dia sadar,
semua ini lelah bukan karena market,
tapi karena dia tidak pernah memberi dirinya sendiri waktu untuk bernapas.
Tidak semua uang harus dikejar.
Tidak semua candle harus ditangisi.

“Cuan tanpa ketenangan jiwa, itu bukan kemenangan. Itu penundaan ambruk.”
Begitu tulis Andi di caption Instagram-nya.
Caption yang cuma dapat 8 likes.
Tapi untuk pertama kalinya, dia tidak peduli.

Karena akhirnya, dia ingat tujuan awal dia masuk market:
“Supaya bisa punya waktu untuk hidup, bukan hidup hanya demi market.”

Kalau kamu merasa seperti Andi…
mungkin sudah saatnya log out dari aplikasi.
Dan log in ke dunia nyata.

Karena cuan itu penting. Tapi kamu lebih penting.
Dan kalau uang bikin kita jauh dari hidup—apa bedanya dengan utang?

-Martha Sitorus-

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy