Hype Emiten. Rabu, 7 Mei 2025
Kata kunci: EMTK, GRAB, CASS, BUKA, Holding Investment, SCMA
Emtek Kembali Bersinar: Laba Melejit, Saham Naik
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) melaporkan laba bersih Rp3,6 triliun di Q1 2025, melonjak drastis dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp259 miliar. Alhasil, pada Jumat 2 Mei 2025, saham EMTK melonjak 8,4% dan ditutup di harga Rp580. Hari ini, sahamnya sudah menyentuh level Rp600. Lompatan laba ini memang sebagian besar berasal dari pendapatan lain-lain, bukan operasional inti. Tapi justru di situlah letak potensinya karena pendapatan ini mencerminkan sukses Emtek sebagai perusahaan investasi.
Kilas Balik dan Evolusi Bisnis Emtek
Didirikan oleh Eddy Kusnadi Sariaatmadja, Emtek awalnya adalah perusahaan jual beli komputer bernama PT Elang Mahkota Komputer. Pada 1997, berubah nama menjadi PT Elang Mahkota Teknologi. Emtek masuk ke dunia media pada 2002 dengan mengakuisisi SCTV dan kemudian melantai di BEI dengan kode EMTK pada 2010. Sejak itu, Emtek terus berekspansi.
Setelah menguasai Indosiar pada 2011, Emtek merambah ke berbagai sektor: rumah sakit (RS EMC, RS Grha Kedoya), digital content (Vidio, Kapanlagi), teknologi (Bukalapak), dan bahkan dompet digital (DANA) serta Superbank. EMTK juga memiliki perusahaan pendukung penerbangan PT Cardig Aero Services Tbk (CASS).
Dengan portofolio yang luas, Emtek telah berevolusi menjadi perusahaan holding investasi yang besar dan strategis. Tak sekadar media, kini bisnis Emtek melingkupi enam pilar: media, layanan kesehatan, content house, digital media, penerbangan, dan bisnis digital/keuangan.
Cerita Sukses dari Bukalapak dan GRAB
Pada 2021, EMTK sukses besar dari IPO Bukalapak. Perusahaan mencatatkan laba bersih Rp6,1 triliun, melonjak dari Rp1,7 triliun pada 2020, berkat revaluasi nilai saham BUKA setelah IPO. Sayangnya, pasca 2022 harga BUKA merosot, menyebabkan EMTK merugi Rp774 miliar di 2023. Namun, di 2024, kinerja berbalik positif dengan laba Rp1,5 triliun. Dan di Q1 2025 ini, laba bersih EMTK kembali melonjak berkat pencairan keuntungan dari investasinya di GRAB.
CASS: Permata Tersembunyi
Satu lagi investasi menarik EMTK adalah CASS, perusahaan pendukung penerbangan. EMTK mengakuisisi 1,1 miliar saham CASS di harga Rp820, dan kini saham CASS telah naik ke Rp1.950. Dengan kinerja ROE lebih dari 50%, CASS menjadi aset strategis jangka panjang. Keuntungan ini memang belum direalisasikan, tapi secara fundamental sangat menjanjikan.
BUKA: Bangkit dari Abu
Setelah sempat 'dibakar' oleh pasar karena terus merugi, kini BUKA mencetak laba Rp110 miliar di Q1 2025. Meskipun laba itu lebih banyak berasal dari bunga deposito dan investasi, tapi itu menandakan bahwa BUKA tidak lagi boros bakar duit. Nilai pasar BUKA sekarang Rp15,2 triliun, lebih kecil dari ekuitasnya Rp23,5 triliun. Dengan kas dan surat berharga jangka pendek mencapai Rp18 triliun, valuasi BUKA tergolong murah.
Valuasi & Prospek Saham EMTK
Dengan harga saham saat ini di Rp600, EMTK diperdagangkan di PER 2,4x dan PBV 0,9x sangat murah untuk ukuran perusahaan yang memiliki eksposur strategis ke GRAB, CASS, dan BUKA. Meskipun laba Rp3,6 triliun di Q1 2025 kemungkinan tidak berulang setiap kuartal, valuasi EMTK tetap menarik, terutama PBV-nya yang di bawah 1x.
Jika saham GRAB naik di Nasdaq, CASS terus tumbuh, dan BUKA minimal stabil, maka potensi keuntungan EMTK sangat besar. Risikonya tentu tetap ada, terutama jika harga saham-saham tersebut turun. Namun dengan kinerja ketiganya yang justru naik di tengah kondisi IHSG dan Nasdaq yang sedang tidak kondusif, maka peluang lebih besar dibanding ancaman.
Kesimpulan
Emtek kembali menunjukkan jati dirinya sebagai holding investasi cerdas. Setelah sukses di Bukalapak, kini GRAB dan CASS menjadi dua sumber cuan baru. Dengan valuasi yang murah dan manajemen yang teruji, saham EMTK layak diperhatikan oleh investor jangka menengah hingga panjang. Apakah kamu tertarik mengoleksinya di harga 500 - 600?
Tulis pendapatmu di kolom komentar!
Apakah EMTK bisa tembus 1.000 lagi tahun ini?
---
$EMTK $BUKA $SCMA