imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Mobil Listrik Gampang Dibikin, Apa Kabar Saham Mobil Mesin?

Bikin mobil dulu itu ribet. Mobil bermesin bensin penuh dengan komponen rumit, mulai dari piston, karburator, sampai sistem pembuangan. Salah pasang sedikit, mobil nggak jalan. Urusan bahan bakar juga nggak kalah pusing, dari tangki sampai injektor harus klop. Hanya montir atau insinyur berpengalaman yang bisa bikin mobil mesin dari nol.

Sekarang, mobil listrik datang bikin semuanya berubah. Bikin mobil listrik itu gampang, kayak nyusun mainan LEGO. Komponennya cuma baterai, motor listrik, sama kontroler buat ngatur listrik. Nggak ada gerakan mekanik yang ruwet seperti mesin bensin. Yang bikin seru, komponen ini sekarang udah kayak plug and play. Beli online, ikut panduan, pasang, selesai. Banyak perusahaan jual paket siap rakit, lengkap dengan tutorial yang orang awam pun bisa ngerti.

Mau bikin mobil listrik nggak perlu jadi ahli. Cukup punya niat, buka internet, cari tutorial, lalu mulai. Komunitas online juga banyak, orang-orang berbagi cara bikin mobil listrik. Bandingkan sama mobil mesin yang butuh alat khusus dan pengetahuan mekanik tingkat tinggi. Mobil listrik bikin orang biasa pun bisa punya mobil rakitan sendiri.

Mobil listrik juga nggak ribet soal bahan bakar. Kalau mobil mesin salah pasang pompa bahan bakar, tamat. Mobil listrik? Listrik dari baterai langsung ke motor, nyala. Simpel, nggak gampang rusak. Makanya, mobil listrik mulai nyanyi keras di pasar. Gampang dibikin, hemat biaya, dan ramah lingkungan.

Ancaman buat Perusahaan Mobil Mesin
Tren ini jadi mimpi buruk buat perusahaan mobil bermesin. Mereka yang jual mobil bensin atau diesel sekarang ketar-ketir. Mobil listrik yang gampang dibikin bikin pasar goyang. Kalau orang bisa rakit mobil sendiri atau beli mobil listrik murah, perusahaan mobil mesin bisa kehilangan pelanggan. Perusahaan kayak PT Astra International Tbk ($ASII), yang besar di mobil bensin, bisa kena tekanan. Meski ASII mulai masuk ke kendaraan listrik lewat kerjasama dengan Toyota, fokus utama mereka masih di mobil konvensional. Kalau nggak cepet beradaptasi, sahamnya bisa melempem di tengah gempuran mobil listrik.

Komponen yang Masih Laku
Meski mobil listrik naik daun, nggak semua perusahaan otomotif bakal ambruk. Beberapa komponen mobil mesin, seperti roda, suspensi, atau sistem kemudi, masih dipakai di mobil listrik. Perusahaan yang bikin spare part ini, seperti PT Selamat Sempurna Tbk ($SMSM) yang jual komponen otomotif, masih bisa jalan. Mereka tinggal sesuaikan produk biar cocok buat mobil listrik. Jadi, saham perusahaan spare part kayak SMSM kemungkinan nggak terlalu terdampak, asal mereka pintar pivot ke ekosistem listrik.

Emiten yang Berpengaruh Positif
Tren mobil listrik justru jadi angin segar buat beberapa emiten. Perusahaan yang terlibat di ekosistem kendaraan listrik, terutama baterai dan infrastruktur, punya prospek cerah. Contohnya:

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Fokus di nikel, bahan utama baterai mobil listrik. Harga nikel naik gara-gara permintaan baterai, bikin saham ANTM kinclong. Tahun 2021 aja, sahamnya naik 17,31% karena sentimen ini.

PT Indika Energy Tbk (INDY): Sudah masuk bisnis motor listrik lewat anak usaha seperti PT Electra Mobilitas Indonesia. Langkah diversifikasi mereka ke kendaraan listrik bikin sahamnya menarik buat investor.

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA): Lewat anak usaha, WIKA bikin motor listrik Gesits. Dengan dukungan BUMN, saham WIKA diprediksi punya imbal hasil positif di 2024.

Emiten yang Kurang Berpengaruh
Di sisi lain, beberapa emiten otomotif nggak terlalu kena efek tren mobil listrik, baik positif maupun negatif. Contohnya:

PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL): Produsen ban yang dipakai baik di mobil mesin maupun listrik. Karena produknya netral, saham GJTL cenderung stabil dan nggak terlalu terpengaruh tren listrik.

dan lain lain

Apa Artinya buat Investor saham?
Mobil listrik yang gampang dibikin bikin pasar otomotif berubah cepat. Perusahaan mobil mesin harus buru-buru bikin mobil listrik atau mereka bisa ketinggalan. Buat investor, ini saatnya lirik saham emiten yang main di ekosistem listrik, kayak ANTM, INDY, atau WIKA. Tapi, jangan lupa, saham perusahaan spare part atau yang netral kayak SMSM dan GJTL masih bisa jadi safe bet. Yang jelas, pasar mobil mesin lagi tertekan, dan yang nggak adaptasi bisa jadi kenangan.

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy