Analisa Fundamental TLKM 2025
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau TLKM adalah raksasa telekomunikasi milik negara yang menguasai layanan konektivitas di seluruh Indonesia. Lewat anak usahanya seperti Telkomsel, IndiHome, dan kini bisnis data center melalui NeutraDC, TLKM terus memperluas jangkauan layanan digitalnya. Perusahaan ini juga memainkan peran penting dalam transformasi digital nasional. Dengan rekam jejak panjang dan infrastruktur luas, TLKM sudah menjadi salah satu saham blue chip andalan investor lokal maupun asing.
Selama tahun 2024, TLKM mencatatkan pendapatan sebesar Rp149,97 triliun, sedikit meningkat dari tahun sebelumnya. Namun laba bersih tercatat mengalami penurunan tipis menjadi Rp23,65 triliun dari sebelumnya Rp24,56 triliun. Meski begitu, margin laba bersih masih terjaga di sekitar 15,8 persen, menunjukkan bahwa perusahaan tetap efisien dalam menjalankan operasional meski harus menghadapi tekanan biaya di era persaingan tarif dan shifting ke layanan digital.
Struktur neraca TLKM tergolong sangat sehat. Total aset mencapai hampir Rp300 triliun, dengan ekuitas Rp142 triliun dan rasio utang terhadap ekuitas hanya 0,39 kali. Perusahaan juga mampu mencatat Return on Equity sebesar 16,6 persen dan Return on Assets di kisaran 7,9 persen, menandakan bahwa TLKM tetap produktif dalam memaksimalkan modal dan aset yang dimiliki. Hal ini penting bagi investor jangka panjang yang mencari perusahaan dengan kemampuan menghasilkan laba secara konsisten.
Kalau dilihat dari valuasinya, saham TLKM berada di Price to Earnings Ratio sekitar 13,5 kali dan Price to Book Value 2,3 kali. Angka ini masih tergolong wajar untuk perusahaan yang punya posisi dominan di industrinya dan terus membayar dividen rutin. Bahkan secara historis, TLKM termasuk emiten yang rajin membagikan dividen dengan yield yang stabil di kisaran 3 sampai 4 persen per tahun, menjadikannya favorit untuk investor yang mengejar pendapatan pasif.
Tapi tidak berarti semuanya tanpa risiko. Tantangan utama TLKM ke depan adalah transformasi digital dan disrupsi dari teknologi baru. Lini bisnis lama seperti telepon rumah dan SMS sudah semakin ditinggalkan. Persaingan di bisnis internet rumah juga makin ketat dengan munculnya penyedia layanan berbasis kabel dan satelit. Maka dari itu, investasi besar ke data center, fiber optik, dan ekosistem digital menjadi langkah kunci untuk menjaga relevansi dan pertumbuhan di masa depan.
Bagi investor value investing, TLKM punya daya tarik tersendiri. Valuasinya tidak terlalu mahal, dividen konsisten, dan fundamentalnya kuat. Namun, karena pertumbuhannya tergolong moderat, ini bukan tipe saham yang akan memberikan lonjakan harga drastis dalam waktu cepat. Sebaliknya, TLKM cocok untuk investor yang suka portofolio stabil dengan cash flow kuat dan manajemen yang cenderung konservatif.
Dengan posisi kas yang kuat dan roadmap digital yang mulai kelihatan arahnya, TLKM bisa jadi pilihan andalan untuk investor yang mencari saham jangka panjang di sektor infrastruktur digital. Tapi tentu saja, tetap penting untuk memantau arah inovasi perusahaan ke depan dan menyesuaikan dengan tren teknologi yang berkembang. Karena di sektor ini, kecepatan beradaptasi sering kali menentukan siapa yang bertahan dan siapa yang tertinggal.
Kalau kamu ingin diskusi lebih lanjut soal saham seperti TLKM dan belajar bareng komunitas investor pemula dan menengah, kamu bisa gabung ke grup Telegram kami di sini: https://stockbit.com. Artikel ini dibuat untuk tujuan edukasi, bukan ajakan beli atau jual. Riset tetap jadi kewajiban sebelum kamu mengambil keputusan investasi.
$TLKM $EXCL $FREN