Indonesia Negara Paling Sejahtera di Dunia
Tadi ada salah satu user Stockbit yang share berita di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Indonesia dinobatkan sebagai negara paling sejahtera di dunia. Iya, kamu gak salah baca. Negara yang tiap minggu trending karena jalan rusak, bansos tak sampai, dan netizen berantem di kolom komentar ini, katanya paling flourishing di planet bumi. Dan ini bukan hasil polling di akun gosip, tapi studi serius dari Harvard University, Baylor University, dan Gallup. Jadi bukan riset ala-ala yang disusun sambil makan gorengan di warung kopi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Sekarang, sebelum kamu nyinyir, "Ini pasti pesanan, ya?", kita luruskan dulu: penelitian ini tidak disponsori Prabowo, dan jelas bukan proyeknya Soros. Dana penelitian datang dari lembaga seperti John Templeton Foundation, Fetzer Institute, dan Well-Being Trust, yang spesialis ngurusin isu-isu kayak spiritualitas, nilai hidup, dan kesehatan mental. Mereka bahkan mungkin nggak tahu siapa yang menang pemilu Indonesia, apalagi tahu cara nyebut KTP elektronik.
Lanjut ke metode. Ini studi global, bukan cuma nanya lima orang di pos ronda. Mereka survei 200 ribu orang di 22 negara, mewakili 64% populasi dunia. Negara yang disurvei nggak main-main—ada Amerika, Jepang, Inggris, Meksiko, Nigeria, bahkan Filipina. Dan dari semua negara itu, Indonesia yang katanya 'belum maju' justru keluar sebagai nomor satu dalam hal kesejahteraan menyeluruh. Sebuah tamparan halus buat negara-negara yang bangga punya PDB segunung tapi ternyata hatinya kopong. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kenapa Indonesia bisa menang? Karena riset ini nggak ngukur siapa punya saldo paling banyak di bank. Mereka ukur yang sering nggak masuk radar laporan APBN: apakah hidup kamu punya makna? Apakah kamu merasa dicintai? Apakah kamu punya komunitas? Apakah kamu masih peduli sama tetangga kamu selain pas pinjam alat tukang?
Dan ternyata, justru di situ kita jago. Indonesia itu unik—negara yang walaupun infrastrukturnya kadang kayak di-skip, tapi relasi sosialnya masih hidup. Gotong royong masih jalan. Arisan masih rame. Pengajian tiap malam Jumat masih ramai. Kalau ada yang sakit, satu RT bisa tahu dan turun tangan. Sementara di negara-negara kaya, orang tua bisa meninggal sendirian di apartemen, dan baru ketahuan setelah aromanya mengganggu tetangga.
Coba tengok Jepang. Teknologi canggih, usia harapan hidup tinggi, sistem transportasi bikin iri. Tapi soal hubungan sosial? Kacau. Banyak warganya yang hidup sendirian, bahkan ngobrol pun susah. Hasilnya? Jepang duduk di peringkat paling buncit dalam studi ini. Mereka bisa hidup lama, tapi kesepian luar biasa. Di Amerika Serikat? Lebih parah. GDP tinggi, startup miliaran dolar bertebaran, tapi peringkat mereka cuma 12. Banyak yang kaya, tapi juga banyak yang butuh terapis lebih dari sahabat.
Sedangkan di Indonesia, meskipun GDP Q1 2025 cuma tumbuh 4,8%, kita tetap punya modal sosial: keluarga besar, tetangga cerewet tapi peduli, dan komunitas-komunitas yang rajin ngadain kegiatan. Kita mungkin nggak bisa bayar DP rumah dalam 10 tahun, tapi kita masih bisa nyumbang waktu tetangga hajatan. Kita nggak punya robot vacuum, tapi kita punya Pak RT yang tahu siapa lagi stres karena PHK.
Riset ini pada dasarnya bilang ke dunia: “Bro, lu bisa punya semua kekayaan materi, tapi kalau nggak punya siapa-siapa buat diajak ngobrol, lu tetap bangkrut secara batin.” Indonesia? Kita mungkin belum punya semuanya, tapi kita punya orang-orang. Dan itu, ternyata, lebih berharga dari saldo investasi atau rumah lima lantai.
Jadi kalau kamu masih mikir ini semua cuma ilusi, mungkin kamu belum sadar bahwa yang selama ini kamu anggap 'kere' justru adalah bentuk kesejahteraan paling mahal: hidup yang punya makna, relasi, dan rasa cukup. Mungkin kamu masih sibuk nambah penghasilan, padahal yang kamu butuhin cuma ngobrol dengan orang yang nggak nge-judge kamu dari isi dompet. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jadi begini: negara lain mungkin sibuk ngembangin AI buat bikin hidup lebih “mudah.” Kita? Kita masih ngobrol sama tetangga, masih tahu siapa yang baru kehilangan pekerjaan, dan masih bisa ketawa bareng di atas motor berbonceng tiga. Dan kalau itu nggak bikin kita “flourishing”, mungkin dunia ini yang perlu direvisi, bukan kita.
Jadi kalau kamu nyangkut $BBRI $BBCA $BRIS kamu itu masih sejahtera selama masih ada tetangga yang peduli sama kamu. You'll never Nyangkut Alone karena duit mertuamu ikut Nyangkut di situ.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10