Dear all,
Saya mau sharing tool untuk simulasi pertumbuhan long-term value saham-saham yang berorientasi ke dividen, dan perbandingannya dengan deposito bank. Simulasi ini saya buat karena penasaran bagaimana pertumbuhan suatu porto saham jika melakukan konsep nabung saham / Dollar Cost Averaging (DCA) secara rutin setiap bulan.
Saham-saham yg dipilih cenderung setiap tahun memberikan dividen besar secara rutin. Simulasi ini menggunakan data yg bisa didapatkan secara free dari internet. Metode perhitungan yg saya gunakan juga interpretasi sendiri, jadi kemungkinan besar bukan best practice yg umum digunakan di dunia investasi. Berikut penjelasan lebih detailnya.
[File Location]:
- Tool simulasi dalam bentuk file Excel bisa didownload di folder Dropbox berikut: https://cutt.ly/Srk4Rmon. Filenya tidak saya lock, silakan jika mau diotak-atik sendiri.
- Jika ada future update, saya akan simpan lagi di folder tersebut.
[Data]
- Periode data yg digunakan: Januari 2015 - April 2025.
- Sumber dari Yahoo Finance yg didownload menggunakan Python library yfinance.
- Data dari Yahoo Finance sudah diadjust terhadap corporate action seperti right issue dan stock split. Hal ini kurang ideal krn seharusnya menggunakan price data actual snapshot di setiap tanggal closing. Datanya juga mungkin tidak 100% lengkap karena ada beberapa dividen yg gak muncul akibatnya saya harus input manual.
- Untuk validasi data, saya random check dan dibandingkan dengan data chart Stockbit. Tidak bisa 100% sama krn kemungkinkan perbedaan metode adjustment seperti yg sudah disebutkan sebelumnya. Contoh perbedaan: data dividen di chart Stockbit tidak diadjust terhadap ratio stock split?
[Saham]
- Pilihan saham yang tersedia: ADRO, ASII, BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, HEXA, ITMG, MPMX, PTBA, UNTR
- Untuk menyederhanakan simulasi, pembelian saham diasumsikan terjadi di setiap tanggal terakhir bursa setiap bulannya. Monthly budget saya set default 3 juta, variabel ini bisa diubah sendiri sesuai kebutuhan.
- Jumlah lot yg berhak mendapatkan dividen = jumlah akumulasi lot di bulan sebelumnya. Asumsi ini juga untuk menyederhanakan perhitungan.
- Tax rate dividen saya set default 10%. Tentu variabel ini bisa diubah jadi 0% jika dividen diinvestasikan kembali sesuai aturan pajak.
[Deposito]
- Bunga dihitung dengan metode daily compounding.
- Default 5%, variabel ini juga bisa diubah sendiri.
- Angka perhitungan deposito ini mungkin juga bisa digunakan utk mensimulasikan nilai pertumbuhan aset lain seperti Surat Berharga Negara (SBN) Ritel?
- Tax rate defaultnya 20%. Variabel ini juga bisa diubah.
[Custom DCA]
- Selain metode normal DCA, saya juga coba buat metode DCA custom dimana pembelian saham hanya dilakukan jika harga saham saat ini lebih rendah jika dibandingkan dengan harga rata-rata 3 bulan sebelumnya.
- Jika di suatu bulan tidak terjadi pembelian saham, maka budgetnya akan disimpan dan diakumulasi utk cadangan pembelian di masa depan.
- Ada 2 variabel yg bisa diadjust sendiri, yaitu: Minimum Price Difference dan All-In Ratio.
- Minimum Price Difference (default -10%): beli saham jika harga saat ini sudah turun minimal 10% dari harga rata-rata 3 bulan sebelumnya.
- All-In Ratio (default 70%): beli saham dengan budget 70% dari cadangan budget yg tersedia, ditambah dengan budget di bulan ini.
[Reports]
- Output dari simulasi ini ada 1 tabel End Of Year Summary, dan 3 charts: Value, Growth, dan Monthly Stock Price.
- Tabel End Of Year Summary: tabel ini menunjukkan kondisi total nilai dan growth aset deposito dan saham di setiap akhir tahun.
- Chart Value: line chart yg menunjukkan nilai rupiah tahunan dari: akumulasi total budget (tanpa bunga), deposito bank beserta bunga, dan total nilai saham beserta dividen
- Chart Growth: line chart ini menunjukkan persentase growth tahunan dari deposito dan saham, dihitung terhadap total budget yg sudah dikeluarkan setiap bulannya.
- Chart Monthly Stock Price: line chart closing price saham di tanggal terakhir bursa setiap bulan.
- Sheet Stock Comparison: sheet ini kompilasi tabel end of summary dari beberapa saham utk memudahkan perbandingan dalam 1 halaman.
Dari simulasi yang saya buat, bisa disimpulkan berbahagialah yg melakukan nabung saham batubara seperti ADRO, ITMG, PTBA selama 10 tahun terakhir. Porto saham Anda sudah cuan 100-200% bahkan lebih.
Saham-saham big banks juga ok (growth 50-100%), meskipun tidak sefantastis saham batubara, tetap cuannya jauh lebih baik daripada sekedar menyimpan uang dalam bentuk deposito bank (growth 24%).
Konsep nabung saham berdividen tinggi juga tetap harus memperhatikan capital gain dari harga saham di masa depan, jika tidak porto akan hancur gara-gara harga saham yg turun terus. Contoh kasus: ASII (negative growth).
Andai saja ada produk reksa dana saham yang isinya hanya fokus terhadap saham-saham dividen tinggi, tentu ini akan memudahkan kita dalam melakukan DCA rutin setiap bulan (management feenya juga harusnya lebih murah dibanding produk reksa dana lain). Di bursa US ada beberapa produk index fund seperti ini, tetapi di Indonesia sepertinya belum ada?
Demikian sharing dari saya. Feel free to give feedbacks.
Tag saham-saham terkait: $ADRO, $BBRI, $ITMG
Salam,
SDA
1/3