update StockSense (App AI analisa saham),
1. Sentiman IHSG diambil dari berita saham di Indonesia, kemudian diberi nilai sentimennya
2. Stockpick berdasar news positif. Dibawah ini stockpick dari StockSense subuh tadi ya (app ini scrape news tiap 10 menit). Untuk nama perusahaan yang IPO setelah Mei 2024 terkadang salah sebut.
yang mau tau StockSense, bisa PM.
Baik, sebagai analis pasar saham Indonesia, berikut adalah 5 rekomendasi saham/emiten yang dapat diperhatikan berdasarkan berita-berita yang Anda berikan:
$AADI
Alasan: Berdasarkan berita, AADI bersiap membagikan dividen interim. Pembagian dividen, terutama interim, seringkali menarik minat investor yang mencari income dari saham, dan bisa menjadi katalis pergerakan harga menjelang cum date.
LPGI (Lippo General Insurance):
Alasan: Berita secara spesifik menyebutkan LPGI akan membagikan dividen sebesar Rp 18 Miliar. Informasi mengenai rencana pembagian dividen yang jelas menjadi poin positif bagi emiten asuransi ini.
JSMR (Jasa Marga):
Alasan: Disebutkan laba bersih JSMR mencapai Rp 927,49 Miliar di Kuartal I-2025, disertai dengan adanya rekomendasi saham dari analis. Kinerja yang kuat di awal tahun dan dukungan analis menunjukkan prospek yang baik.
$KLBF (Kalbe Farma):
Alasan: Berita menginformasikan KLBF menyiapkan dana senilai Rp 250 Miliar untuk buyback saham. Aksi buyback biasanya memberikan sentimen positif terhadap harga saham karena menunjukkan keyakinan manajemen terhadap nilai perusahaan dan berpotensi mengurangi jumlah saham beredar.
$BBRI (Bank Rakyat Indonesia):
Alasan: Disebutkan BBRI menjadi penopang IHSG di tengah pergerakan investor institusi asing. Sebagai salah satu blue chip dan bank terbesar di Indonesia, BBRI seringkali menjadi pilihan defensif atau inti dalam portofolio, serta mencerminkan stabilitas dan kekuatan pasar. Hal ini juga sejalan dengan tema "Saham Blue Chip" dengan prospek cerah yang disebut dalam berita lain.
Perlu diingat bahwa rekomendasi ini bersifat informatif berdasarkan berita yang tersedia. Keputusan investasi tetap harus didasarkan pada analisis fundamental dan teknikal yang mendalam serta disesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor.
