Topik dalam episode kali ini sebenernya bukan yang pertama di podcast ini. Beberapa episodenya bisa bro and sis dengarkan di . Sudah saya jadikan satu playlist.
Namun, topik soal bagaimana pernikahan, keluarga dan anak ini masih tetap menarik untuk dibahas. Apalagi ketika ada trigger yang menarik perhatian saya. Jadi, ada wacana kebijakan dari Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, yang “menekan” para lelaki untuk mau ber-KB (Keluarga Berencana) juga dengan melakukan vasektomi. KB selama ini sangat identik dengan perempuan, termasuk berbagai alat dan obat obatannya selalu untuk perempuan. Hanya ada 1 KB yang umum digunakan lelaki (k0nd0m).
Hal ini terutama dilakukan untuk lelaki beristri yang berasal dari keluarga miskin, dimana harapannya mereka tidak melulu membuat anak jika kondisi ekonomi mereka tidak memungkinkan untuk punya anak banyak. Untuk lebih menarik, KB ini seakan jadi syarat “wajib” memperoleh bansos dan beasiswa (untuk anaknya) dari pemerintah. Di luar perdebatan ini apakah termasuk tindakan fasis/otoriter (memberangus, mengintervensi hak individu) dan efektif tidaknya, serta masih perlu ada edukasi KB yang baik dan benar untuk dampak jangka panjang, namun situasi kemiskinan dan “mewarisi” kemiskinan yang seperti lingkaran setan ini dan berdampak lebih jauh pada ekonomi, pendidikan dan mentalitas memang benar benar perlu menjadi perhatian serius.
Perhatian itu, dimulai dari keluarga sendiri. Pemerintah punya pekerjaan sendiri, tapi keluarga juga punya peran.
Kita akan bahas topik ini, seringan mungkin.
Dengarkan hanya di Spotify dan Noice Cerita Dibalik Duit.
$HEAL $KLBF $TSPC
1/2