Musim laporan keuangan tahun 2024 sudah selesai.
Ada banyak saham yang kinerja sahamnya naik karena kinerja keuangan tahunan 2024 naik.
Ada banyak saham yang kinerja sahamnya turun karena kinerja keuangan tahunan 2024 turun
Tapi ada juga yang kinerja sahamnya turun padahal kinerja keuangan naik seperti PBID
Atau kinerja sahamnya naik padahal kinerja keuangannya turun
Itulah bursa saham. Tidak rasional
Dan sekarang per tanggal 01 Mei 2025 musimnya sudah berganti.
Ada 3 musim yang menjadi momen penting di bulan Mei 2025 ini
1. Musim rilis Q1 2025
Per artikel ini ditulis tanggal 02 Mei 2025, seluruh emiten sudah merilis laporan keuangan Q1 2025.
Ada banyak yang naik namun ada juga yang kinerjanya menurun.
Selain musim rilis laporan keuangan di bulan Mei ini juga menjadi momen yang menarik karena ada musim dividen dan persiapannya
2. Musim dividen
Ya di bulan April biasanya emiten sudah menyelenggarakan RUPS dan jika emiten tersebut memiliki kinerja baik di tahun sebelumnya maka akan merilis dividen.
Ada beberapa emiten yang sudah merilis dividennya seperti 4 big bank.
Selain musim dividen juga akan ada musim persiapan dividen karena banyak juga emiten yang akan RUPS di bulan Mei, Juni hingga Juli.
Artinya kita bisa memilih dan memilah akan membeli saham apa dan memperkirakan berapa dividen yang akan dibagikan.
Teman-teman bisa memperkirakan dividen yang akan dibagikan dengan menggunakan Kalkulator Dividen yang Stock Guide buat. Disini ya https://cutt.ly/vrkc2yYA
3. Musim Sell on May and Go Away
Di bulan Mei ada istilah Sell on May and Go Away.
Mengutip dari sumber yang ada, istilah Sell on May and Go Away adalah strategi untuk menjual saham di bulan Mei dan akan kembali membeli saham di bulan November.
Tujuannya menghindari periode Mei-Oktober, di mana pada periode tersebut biasanya memiliki tingkat return yang lebih rendah dibandingkan periode bulan lainnya.
Istilah Sell in May and Go Away berasal dari Inggris atau, lebih tepatnya, distrik keuangan London. Ungkapan aslinya adalah “Sell in May and go away, come back on St. Leger's Day" yang berarti "jual di bulan Mei dan pergi, kembalilah pada Hari St. Leger", dengan kalimat terakhir mengacu pada sebuah acara pacuan kuda.
Dalam konteks aslinya, istilah Sell in May and Go Away merekomendasikan agar para investor di Inggris, kaum bangsawan, dan bankir untuk menjual saham mereka pada bulan Mei, lalu bersantai menikmati musim panas sambil menghindari panasnya kota London, dan kemudian kembali ke pasar saham pada musim gugur.
Berdasarkan definisi di atas, investor mengasumsikan bahwa bulan Mei-Oktober merupakan periode yang kurang baik untuk berinvestasi saham. Sebaliknya, periode November-April merupakan periode terbaik untuk berinvestasi saham.
Uniknya bisa dilihat di bawah ini bahwa IHSG juga mengalami hal yang sama dimana Bulan Mei dalam 5 tahun terkahir atau sejak tahun 2016 hampir selalu merah....
Dalam 10 tahun hanya ijo 2x yaitu tahun 2017 dan 2020. Untuk tahun 2025 masih bias ya karena baru tanggal 02.
Tetapi jika dilihat lebih lanjut ada 1 bulan yang rata-ratanya lebih jelek yaitu bulan September.
Di artikel ini Stock Guide tidak akan memerinci detail 3 musim di atas.
Namun ada 1 hal terkait psikologi yang akan menjadi bahasan utama yaitu menjaga kewarasan diri sendiri.
Wah apalagi ini...hehe.
Iya karena kebanyakan orang yang berada di bursa saham selalu dihinggapi dengan penyesalan. Simak selengkapnya di artikel ini Penyesalan Investor/ Trader Saham. Kamu Paling Sering Yang Mana? https://cutt.ly/Qrkc2yOz
Lanjut...
Karena 3 musim tadi ada saatnya saham yang sudah kita beli naik. Di momen ini kita merasa percaya diri dan merasa bangga karena analisa yang sudah kita lakukan diaminkan oleh pasar.
Bahkan mungkin kita merasa sedikit sombong...hehehe. Terus membuka grup atau kelas...
Namun ada kalanya saham yang kita analisa dengan baik bukannya naik malah pelan-pelan turun.
Di momen ini kita merasa kecewa dan kadang melakukan tindakan ceroboh seperti langsung menjual saham dan sebagainya.
Yang sering membuat kita semakin kecewa adalah saham yang kita analisa dengan baik, kinerja perusahaannya bagus dan membagi dividen harganya stagnan atau naik tetapi pelan banget.
Tapi ada emiten yang seperti one season kuartal tapi harganya langsung to the moon.
Nah disinilah kita perlu menjaga kewarasan dengan 1 prinsip yaitu fokus.
Kadang kita pengen melompat dari saham A ke saham B karena alasan memiliki potensi yang lebih baik.
Kadang kita menjustifikasi analisa dengan komentar influencer agar lompat dari saham C ke saham D.
Ada yang tiba-tiba sahamnya to the moon, kita langsung panik mau beli enggak dengan bertanya di grup "Masuk di harga segini masih bisa enggak ya"
Ada yang mulai merasa menyesal karena saham yang sudah dianalisa dengan baik malah jalan di tempat, eh saham yang asal ikutan beli malah terbang
Perasaan ingin bisa terus cuan membuat kita ingin melompat sana sini.
Apakah itu diperbolehkan? Tentu saja. Siapa yang bisa melarang
Tapi apakah hal tersebut merupakan langkah TERBAIK? Belum tentu.
Menurut kami faktor utama di saham itu adalah fokus layaknya seorang sniper.
Diam, menganalisa emiten yang akan dibeli dengan baik, take action (bisa beli, bisa jual bisa ditinggalkan) dan kembali diam.
Seekor singa bukanlah hewan yang akan memburu semua rusa yang di sabana tetapi hanya memburu 1 rusa yang sudah menjadi target utama.
Apakah sudah pasti berhasil? Tidak juga.
Tapi risiko terpeleset lebih sedikit
Risiko kewarasan lebih baik.
Dan menjadi percaya bahwa rezeki sudah diatur.
So...
1. fokus dengan emiten yang kita punya sambil terus mengamati langkah emiten,
2. jangan tergiur sana-sini dan ingin lompat sana sini
3. perhatikan narasi influencer terhadap emiten yang kita pilih (jika mendukung analisa kita apa alasannya dan jika kontra dengan kita apa alasannya
4. terakhir dan diam menunggu emiten kita tumbuh.
Akhir kata
Tidak Semua Saham Harus Dibeli, Tidak Semua Pertarungan Harus Diikuti
Fokus terhadap emiten yang kita miliki dan nikmatilah kewarasan yang ada
Note :
Tapi jangan benar-benar diam ya. tetap analisa emiten dan terus belajar melalui web seperti Stock Guide ini. Klik https://cutt.ly/rrkc2yXb
Oh ya apa Stock Guide juga sering panik saat emiten yang sudah dianalisa dengan baik dan dibeli ternyata harga sahamnya pelan banget dan emiten yang hanya dilirik malah terbang tinggi?
Jawabannya ya sering....hahaha
=======
Mau baca ANALISA terbaru saham? Klik DISINI https://cutt.ly/Arkc2yv2
Mau baca INSIGHT yang lebih dalam? Klik DISINI https://cutt.ly/hrkc2ySD
Mau baca MATERI tentang saham untuk investor pemula? Klik DISINI https://cutt.ly/Lrkc2yK6
Mau menggunakan Kalkulator khusus Saham? Klik DISINI https://cutt.ly/orkc2yzf
Tag emiten yang ada "sakit-sakitnya" $ELSA $ANTM $IPCC