imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SIDO LK Q1 2025: Laba Anjlok Tapi Cashflow Mandi Duit

Diskusi hari ini tentang SIDO di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Laba bersih Sido Muncul (SIDO) di kuartal I 2025 amblas 40% ke Rp233 miliar dari Rp390 miliar tahun lalu. Penurunan ini bukan karena satu faktor tunggal, tapi kombinasi beruntun: penjualan jeblok, biaya produksi tetap tinggi, dan struktur biaya yang belum fleksibel. Segmen jamu dan suplemen yang biasanya jadi tulang punggung, rontok 42% ke Rp363 miliar. Segmen makanan naik tipis 2%, tapi segmen farmasi ikut anjlok 22%. Total penjualan grup turun 25% dari Rp1,05 triliun ke Rp789 miliar. Yang bikin tambah sesak, penjualan ke entitas berelasi juga turun 46% ke Rp325 miliar. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

COGS turun 12% dari Rp428 miliar ke Rp377 miliar, tapi karena penurunan ini lebih lambat dari penjualan, margin kotor pun turun dari 59,4% ke 52,2%. Ini menandakan pabrik tetap jalan seperti biasa walaupun penjualan nyusut. Overhead naik 10% terutama karena depresiasi dan utilitas. Beban penjualan dan pemasaran turun 1%, tapi iklan dipangkas 15%, gaji sales naik, dan ongkos kirim relasi juga ikut naik. Sementara itu, beban umum dan administrasi justru naik 10% karena kenaikan gaji karyawan. Pendapatan non-core tidak banyak membantu: bunga deposito turun 12%, pendapatan lain-lain turun, dan laba jual aset serta selisih kurs tidak mampu menutup selisih.

Di sisi neraca, aset naik 8%, didorong oleh lonjakan persediaan 14% ke Rp492 miliar. Barang jadi naik 79% menandakan banyak produk belum laku saat momen Lebaran. Piutang turun 23,5% ke Rp666,9 miliar, didominasi oleh pihak ketiga -8% dan pihak berelasi -37%, jadi risiko kredit cukup terkendali. Liabilitas turun 15% karena pelunasan utang usaha dari Rp82,9 miliar jadi hanya Rp1,15 miliar. Ekuitas naik 6% karena laba ditahan dan buyback saham senilai Rp7,8 miliar. Hubungan dengan entitas berelasi masih terjaga meskipun volumenya turun—penjualan ke relasi menyumbang 41% dari revenue, turun dari 58%.

Meski laba jeblok, arus kas operasional malah melonjak 22% ke Rp344,8 miliar, lebih tinggi dari laba akuntansi. Cash conversion ratio naik dari 73% ke 148%. Penerimaan dari pelanggan naik 10% menjadi Rp1 triliun, meskipun omzet turun. Ini karena distributor melunasi piutang lama, sementara pembayaran ke pemasok naik tipis dan ke karyawan malah turun 8%. Setelah belanja aset hanya Rp8,1 miliar dan buyback saham Rp7,8 miliar, FCF tetap tinggi di Rp337 miliar.

Risiko kurs cukup kecil. Simulasi pelemahan rupiah 10% hanya berdampak Rp19,4 miliar ke laba sebelum pajak. Tidak ada hedging, tapi eksposur kecil karena sebagian besar transaksi tetap dalam rupiah. Utang berbunga praktis nol, jadi risiko suku bunga tidak relevan. Bahkan, kenaikan suku bunga justru untungkan SIDO karena return deposito naik.

Dari sisi ekspor, kontribusi turun dari Rp121,5 miliar ke Rp79,6 miliar (-34,5%), jadi hanya 10,1% dari total penjualan. Ini mengindikasikan pasar luar negeri juga sedang lesu. Segmen herbal & suplemen masih jadi kontributor utama 59,8% dari total penjualan, tapi turun 26,2%. Minuman kesehatan turun 23,4% dan makanan naik tipis. Jadi kombinasi pelemahan pasar dalam dan luar negeri makin menekan kinerja. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

COGS memang turun 12%, tapi bahan baku justru naik 5,4%. Upah langsung turun 17%, tapi overhead malah naik 9,9%. Barang jadi di gudang naik hampir tiga kali lipat. Artinya, penurunan COGS ini lebih karena penumpukan stok, bukan efisiensi produksi.

SGA relatif flat, naik 2,3% yoy ke Rp136,6 miliar. Iklan dipangkas 15%, tapi biaya sewa dan penyusutan naik tajam. Gaji administrasi juga naik 21% dari Rp23,8 miliar ke Rp28,8 miliar. Beban tetap sulit ditekan ketika revenue menyusut drastis, bikin margin makin tipis.

Transaksi dengan pihak berelasi tetap tinggi, tapi terkendali. Penjualan ke relasi masih 41% dari total, tapi piutangnya menyusut tajam. Tidak ada indikasi konflik atau masalah hukum. Syarat pembayaran tetap wajar dan cadangan kerugian hanya untuk pihak ketiga. Semua distributor relasi masih aktif, hanya sedang mengurangi stok.

Secara valuasi, harga saham Rp560 berarti kapitalisasi pasar Rp16,8 triliun. Net cash Rp790 miliar, EV sekitar Rp16 triliun. EPS annualized 31 rupiah, PE forward 18×. PBV 4,5× terhadap ekuitas Rp3,71 triliun. EV/EBITDA 13×. DDM yield 5%–7% tergantung proyeksi pemulihan laba. DCF memberikan nilai wajar sekitar Rp470–500/saham.

Anjloknya laba SIDO bukan karena pemborosan atau kesalahan internal, tapi karena pasar jamu dan ekspor sedang lemah. Cash flow tetap sehat karena piutang tertagih cepat. Tapi kalau penjualan nggak pulih di kuartal-kuartal berikutnya, valuasi premium SIDO bisa mulai tergerus.

Kalau kamu termasuk yang “nyangkut manja” di harga saham SIDO di atas 600—misal 620, 650, atau bahkan 700—pertanyaan “harus ngapain sekarang?” pasti sering mampir di kepala. Jawabannya nggak satu jawaban pasti, karena tergantung kamu ini tipe investor yang kayak gimana. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau kamu investor yakin super conviction, alias penganut ajaran “Tolak Miskin” sejati, yang percaya SIDO bakal bangkit karena mereknya udah nempel di kepala rakyat dari generasi ke generasi, maka kamu cenderung stay calm. Meski laba bersih anjlok 40% jadi Rp233 miliar, arus kas operasionalnya justru tembus Rp344 miliar—alias mesinnya masih muter, duitnya tetap ngucur. ROE masih di kisaran 25%, dan perusahaan ini gak punya utang berbunga. Dengan payout ratio 90%, kamu masih bisa panen dividen Rp28 per saham per tahun. Di harga 560, yield sekitar 5%, dan kalau laba pulih, bisa naik ke 7–8%. Buat yang percaya fundamental jangka panjang dan meyakini bahwa jamu Indonesia nggak akan punah, kamu tinggal nunggu pasar sadar lagi dan balik kasih premi ke saham ini.

Sebaliknya, kalau kamu investor patah semangat, yang ngerasa SIDO berubah dari Tolak Angin jadi Tolak Dodol karena bikin portofolio makin lengket di zona merah, maka kamu mungkin mikir untuk jual rugi aja daripada tiap hari lihat kerugian makin tebal. Buat kamu yang butuh uang atau gak kuat lihat saham stagnan, strategi yang logis adalah jual bertahap waktu rebound minor ke 580-an. Daripada digantung harapan palsu, mending alihkan ke saham yang lagi hot atau punya katalis cepat.

Kalau kamu growth investor, kamu ngelihat tren revenue -25%, laba -40%, margin tergerus, dan ekspor nyungsep 34,5%—jelas bukan sinyal growth. Tapi, karena inventory numpuk dan Q2 bisa jadi masa penyerapan, kamu bisa nunggu satu kuartal lagi buat lihat apakah ada tanda-tanda recovery. Kalau belum ada, mending rotasi ke sektor yang lagi ngegas. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Untuk kamu deep value investor, SIDO sekarang bukan diskon berat, tapi mulai layak lirik kalau harga nyelonong ke bawah 500. EV/EBITDA 13×, PE forward 18×, PBV 4,5× masih agak premium. Tapi dengan free cash flow Rp330 miliar per kuartal dan tanpa utang, kamu bisa anggap ini saham “Tolak Miskin” jangka panjang—asal sabar tunggu market rasional lagi.

Kalau kamu dividen investor, SIDO ini tetap salah satu penyumbang dividen paling setia. Di harga sekarang, yield-nya 5%. Kalau nyangkut di 620 pun masih dapat sekitar 4,5%. Selama payout ratio tetap tinggi dan laba gak makin jeblok, kamu bisa tetap nikmati passive income. Jadi walau sahamnya nggak ngegas, dompetmu masih bisa isi ulang.

Terakhir, buat kamu spekulan, SIDO bukanlah saham yang cocok buat gaya fast trading. Tapi kalau harga jeblok ke 500-an lalu muncul sentimen positif (misal kuartal dua membaik atau euforia pasar), kamu bisa coba masuk buat tebar jaring. Tapi harus ingat, SIDO bukan emiten pump and dump, jadi kalau niatmu cari Tolak Dodol versi portofolio, mending cari saham lain yang lebih volatil.

Intinya, tiap tipe investor punya strategi masing-masing. SIDO nggak jelek, tapi sekarang bukan lagi darling bursa. Buat yang tahan nunggu dan percaya brand kuat bakal bangkit, tinggal sabar dan terus pegang. Tapi buat yang nyangkut karena ikut-ikutan dan sekarang nggak yakin, mending realistis. Karena di dunia saham, kadang yang kamu butuh bukan cuma Tolak Angin, tapi juga Tolak Miskin—dengan cara tahu kapan bertahan dan kapan berhenti. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy