[%mmMG%] om, laba [%JryK%] melesat karena apa habis dapat pendanaan IPO atau karena pendapatan operasionalnya yang ciamik?

@skydrugz27 om, laba $MDIY melesat karena apa habis dapat pendanaan IPO atau karena pendapatan operasionalnya yang ciamik?

$ACES vs $MDIY: Beda Efisiensi? 

Kalau kita bedah laporan keuangan Q1 2025 dari dua raksasa ritel perabot rumah tangga—PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) dan PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY)—kita akan menemukan ironi klasik: yang pendapatannya lebih gede, justru untungnya lebih kecil. ACES mencatatkan revenue Rp2,14 Triliun, unggul tipis dibanding MDIY yang berada di angka Rp1,81 Triliun. Tapi begitu sampai ke laba entitas induk, hasilnya malah kebalik: ACES cuma berhasil mengamankan Rp141,6 Miliar, sementara MDIY melesat ke Rp225,2 Miliar. Bedanya bukan cuma seupil, tapi hampir 60% lebih tinggi. Padahal dua-duanya sama-sama bayar THR, sama-sama beroperasi di sektor yang mirip, dan sama-sama menghadapi beban Lebaran yang biasanya bikin arus kas agak megap-megap. Jadi, pertanyaannya: kok bisa? Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Jawaban paling masuk akal ada di pos beban SDM. ACES mengeluarkan Rp487,2 Miliar untuk membayar gaji dan tunjangan karyawan selama kuartal I 2025, termasuk THR. Bandingkan dengan MDIY yang hanya mengeluarkan Rp288,3 Miliar untuk pos yang sama. Padahal MDIY bukan perusahaan kecil: mereka justru punya gerai lebih banyak. Total gerai MDIY per Maret 2025 sudah mencapai 1.021 toko, sementara ACES stagnan di 249 toko. Nah lho, makin bingung kan? Kok bisa yang punya toko lebih sedikit, bayar gaji lebih mahal? Karena ACES punya struktur SDM yang jauh lebih berat. Satu toko ACES rata-rata diisi 58 orang, sedangkan MDIY cuma butuh 11 orang per toko. ACES seperti gedung tua yang boros listrik—lampunya banyak, tapi pencahayaannya tetap remang-remang. Sementara MDIY kayak rumah minimalis full LED—irit tapi terang benderang. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi produktivitas pun ACES mulai kewalahan. Gaji per karyawan di ACES naik jadi Rp33,7 juta, tapi laba bersih per karyawan cuma Rp9,79 juta. Artinya, satu orang karyawan ACES menghasilkan laba yang bahkan nggak cukup buat nutup sepertiga gajinya sendiri. Di MDIY, ceritanya beda. Gaji per karyawan memang lebih rendah, Rp25,9 juta, tapi mereka bisa menghasilkan laba bersih Rp20,23 juta per orang. Efisiensi mereka mendekati titik ideal: uang keluar dan uang masuk hampir seimbang di level individual. Bahkan ketika beban SDM MDIY melonjak drastis—naik 79,8% YoY, dibanding ACES yang hanya naik 46,3%—mereka masih mampu menjaga margin dan performa laba. Kenaikan ini bukan karena boros, tapi karena ekspansi masif: MDIY nambah 60 toko baru dalam waktu tiga bulan. Dengan total gerai yang tumbuh dari 961 jadi 1.021 toko, biaya naik adalah hal yang wajar. Tapi karena efisiensinya dijaga, beban itu tetap terkontrol. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Hal menarik lainnya adalah ketika kita hitung revenue dan laba per toko. ACES memang unggul secara revenue per gerai: Rp8,58 Miliar vs MDIY yang hanya Rp1,77 Miliar. Tapi jangan salah kaprah. Revenue besar bukan jaminan untung besar kalau biaya operasionalnya bocor di mana-mana. Laba bersih per toko ACES memang lebih tinggi di angka Rp569 juta, tapi biaya gaji per toko mereka juga tembus Rp1,96 Miliar. MDIY mungkin hanya menghasilkan laba Rp220 juta per toko, tapi biaya SDM-nya cuma Rp282 juta. Kalau pakai logika warung, ACES jualan rame tapi boncos, MDIY jualan lebih kalem tapi tiap recehan bisa disulap jadi cuan.

Dan kalau kita tarik sedikit ke atas, gambaran besar ini ngasih kita pelajaran soal strategi bisnis pas Lebaran. ACES, sebagai entitas lama yang mapan, tampaknya mulai terjebak dalam struktur organisasinya sendiri—berat, lamban, dan kurang lincah. Mereka lebih sibuk mempertahankan posisi, bukan membangun efisiensi. Sementara MDIY, entitas baru yang relatif masih “lapar,” justru agresif dan taktis. Mereka tambah gerai, tambah orang, dan bersedia menggelontorkan dana—tapi tetap dengan kalkulasi tajam soal efisiensi. Hasilnya? Revenue tumbuh 56,8% YoY, laba bersih melesat 126,3% YoY, dan margin tetap sehat di atas 12%.

Jadi kalau muncul pertanyaan, “Kenapa laba ACES anjlok padahal revenue lebih besar dan sama-sama bayar THR seperti MDIY?” Jawabannya simpel: ACES boros dan stagnan, MDIY hemat dan agresif. Dalam dunia bisnis, yang menang bukan cuma yang punya omzet paling besar, tapi yang paling pintar mengubah omzet jadi keuntungan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini yang menarik sekaligus jadi bukti efisiensi brutal ala MDIY. Kok bisa jumlah toko MDIY lebih banyak (1.021 gerai) dibanding ACES yang cuma 249 gerai, tapi beban gaji dan tunjangan MDIY malah lebih kecil (Rp288,3 Miliar vs ACES Rp487,2 Miliar)?

Jawabannya simpel aja, struktur toko MDIY jauh lebih ramping.

MDIY hanya butuh 10,91 karyawan per toko,

ACES butuh 58,13 karyawan per toko.

Artinya, setiap toko ACES diisi 5x lebih banyak orang daripada toko MDIY. Meskipun MDIY punya jumlah toko 4x lebih banyak, total karyawannya tetap lebih sedikit (11.135 vs 14.471 orang). Ini jelas ngaruh langsung ke efisiensi biaya.

Selain itu gaji per karyawan di MDIY cuma Rp25,9 juta. Di ACES tembus Rp33,7 juta.

Jadi selain jumlah karyawan lebih sedikit per toko, gaji per orang pun lebih hemat. MDIY bener-bener ngatur manpower secara efisien: sedikit orang, beban ringan, tapi tetap bisa jalanin toko. Model seperti ini cocok banget buat ekspansi masif, karena tiap cabang baru nggak perlu SDM segudang.

Bukan karena MDIY pelit, tapi karena mereka tahu cara bikin toko jalan dengan tim kecil yang optimal. Di sisi lain, ACES masih pakai sistem lama yang padat personel dan boros biaya.

Berikut penjelasan dalam bentuk list, menyajikan seluruh analisis lengkap MDIY vs ACES Q1 2025:

1. Revenue Q1 2025:

MDIY: Rp1.806,2 Miliar ❌

ACES: Rp2.136,1 Miliar ✅

ACES unggul secara omzet.



2. Laba Entitas Induk Q1 2025:

MDIY: Rp225,2 Miliar ✅

ACES: Rp141,6 Miliar ❌

MDIY unggul dari sisi profit.



3. Revenue Growth YoY:

MDIY: +56,8% ✅

ACES: +7,2% ❌

MDIY tumbuh jauh lebih cepat.



4. Laba Growth YoY:

MDIY: +126,3% ✅

ACES: -30,9% ❌

Laba ACES anjlok, MDIY justru meledak.



5. Pembayaran Gaji + THR (karena Q1 = Lebaran):

MDIY: Rp288,3 Miliar ✅

ACES: Rp487,2 Miliar ❌

ACES boros secara total nominal.



6. Kenaikan Gaji + THR YoY:

MDIY: Naik Rp128 Miliar (+79,8%) ✅

ACES: Naik Rp154,3 Miliar (+46,3%) ✅

Kenaikan persentase paling tinggi: MDIY

Kenaikan nominal paling tinggi: ACES



7. Jumlah Gerai:

MDIY: 1.021 toko ✅

ACES: 249 toko ❌

MDIY ekspansi agresif (+60 toko hanya dalam 3 bulan).



8. Jumlah Karyawan:

MDIY: 11.135 orang ✅

ACES: 14.471 orang ❌

MDIY lebih ramping.



9. Karyawan per Gerai:

MDIY: 10,91 orang ✅

ACES: 58,13 orang ❌

ACES terlalu gemuk secara struktur toko.



10. Revenue per Gerai:

MDIY: Rp1,77 Miliar ❌

ACES: Rp8,58 Miliar ✅

ACES unggul secara omzet per toko.



11. Laba per Gerai:

MDIY: Rp220 Juta ❌

ACES: Rp569 Juta ✅

Tapi tak sebanding dengan biaya SDM per toko.



12. Gaji + THR per Gerai:

MDIY: Rp282 Juta ✅

ACES: Rp1,96 Miliar ❌

MDIY jauh lebih hemat biaya operasional.



13. Revenue per Karyawan:

MDIY: Rp162,2 Juta ✅

ACES: Rp147,6 Juta ❌

Karyawan MDIY lebih produktif.



14. Laba per Karyawan:

MDIY: Rp20,23 Juta ✅

ACES: Rp9,79 Juta ❌

Produktivitas laba MDIY dua kali lipat dari ACES.



15. Gaji per Karyawan:

MDIY: Rp25,9 Juta ✅

ACES: Rp33,7 Juta ❌

Struktur penggajian MDIY lebih efisien.



16. Net Profit Margin:

MDIY: 12,47% ✅

ACES: 6,63% ❌

MDIY lebih untung dari tiap Rupiah penjualan.



17. Beban Gaji per Revenue:

MDIY: 15,96% ✅

ACES: 22,81% ❌

ACES terlalu boros.



18. Beban Gaji per Laba:

MDIY: 1,28x ✅

ACES: 3,44x ❌

MDIY jauh lebih efisien hasilkan laba dari biaya SDM.

ACES memang masih unggul di revenue, laba per gerai, dan omzet per toko.

Tapi MDIY mengalahkan ACES di hampir semua aspek efisiensi, pertumbuhan, dan produktivitas SDM.

ACES bayar THR dan gaji lebih banyak, tapi gagal mengubahnya jadi profit yang sepadan.

MDIY justru bayar lebih tinggi secara persentase, tapi berhasil menghasilkan laba lebih besar dan ekspansi agresif tanpa mengorbankan margin. Sayangnya valuasi MDIY super premium. Valuasi ACES murah tapi efisiensi jebol. 

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor. 

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU