$IGAR Untuk Apa 50% lebih Aset hanya menumpuk di Kas?
PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) mencatat kas dan setara kas sebesar Rp487,9 miliar per akhir 2024. Angka ini setara dengan 50,2% dari total aset mereka yang sebesar Rp971,7 miliar—sebuah proporsi yang bisa dibilang "luar biasa likuid".
Tapi, apakah ini efisien?
Padahal, laba bersih IGAR yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tahun 2024 tercatat sebesar Rp50 miliar. Sementara itu, ekuitas yang bisa diatribusikan ke pemilik mencapai Rp636,4 miliar. Ini membuat ROE perusahaan berada di level 7,86%—cukup sehat, tapi belum istimewa.
Sekarang bayangkan jika sebagian kas yang "menganggur" itu—misalnya 25% hingga 50%—digunakan untuk buyback saham atau dibagikan sebagai dividen. ROE bisa naik signifikan, memberi sinyal positif ke pasar bahwa manajemen serius mengoptimalkan modalnya.
Tentu saja, perusahaan pasti punya pertimbangan strategis kenapa kas tidak digerakkan secara agresif: mungkin ada rencana ekspansi, mungkin untuk jaga-jaga dalam situasi ekonomi yang tidak menentu. Tapi bagi investor, pertanyaannya sederhana:
Apakah menimbun kas sebanyak ini adalah strategi terbaik untuk menciptakan nilai?