Berikut adalah analisis penting dan informasi utama dari Laporan Keuangan Interim PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) untuk periode yang berakhir 31 Maret 2025: $ASRI


---

1. Kinerja Keuangan Utama (Q1 2025 vs Q1 2024):

Pendapatan Usaha:

2025: Rp 567,3 miliar

2024: Rp 947,3 miliar

Turun signifikan 40,1% YoY


Laba Kotor:

2025: Rp 344,9 miliar

2024: Rp 481 miliar

Penurunan 28,3%


Laba Bersih:

2025: Rp 32,2 miliar

2024: Rp 42,7 miliar

Turun 24,6%


Laba Per Saham Dasar:

2025: Rp 1,63

2024: Rp 2,14

Penurunan mencerminkan pelemahan profitabilitas




---

2. Posisi Keuangan (31 Maret 2025 vs 31 Desember 2024):

Total Aset:

Rp 22,05 triliun (naik sedikit dari Rp 22,02 triliun)


Total Liabilitas:

Rp 10,68 triliun (stabil)


Total Ekuitas:

Rp 11,37 triliun (naik dari Rp 11,34 triliun)

Menunjukkan penguatan modal sendiri meski tipis




---

3. Arus Kas:

Kas Bersih dari Aktivitas Operasi:

2025: Rp 110,4 miliar (positif)

2024: minus Rp 65,5 miliar

Perbaikan signifikan di sisi operasi


Kas Bersih dari Investasi:

Minus Rp 3,4 miliar

Masih melakukan pengeluaran untuk properti dan tanah


Kas Bersih dari Pendanaan:

Minus Rp 268,3 miliar

Utamanya dari pembayaran bunga dan pinjaman


Saldo Kas Akhir:

Turun dari Rp 656,9 miliar menjadi Rp 495,6 miliar




---

4. Rasio Penting:

Current Ratio (aset lancar / liabilitas jangka pendek):

Rp 2,8 triliun / Rp 3,7 triliun = ~0,76

Kurang dari 1 — menunjukkan likuiditas jangka pendek perlu perhatian


Debt to Equity Ratio (DER):

Rp 10,68 triliun / Rp 11,37 triliun = ~0,94

Masih dalam batas aman, tapi mendekati satu




---

5. Segmentasi Usaha dan Anak Perusahaan:

ASRI memiliki banyak anak usaha di sektor real estat, pariwisata, dan jasa.

Beberapa anak usaha besar:

PT Nusa Cipta Pratama (aset Rp 7,47 triliun)

PT Alfa Goldland Realty (Rp 7,46 triliun)

PT Delta Mega Persada (Rp 6,9 triliun)

Mengindikasikan portofolio aset properti yang besar dan beragam




---

6. Catatan Tambahan:

Laporan belum diaudit (unaudited).

Tidak ada perubahan signifikan pada struktur modal.

Masih mematuhi POJK terkait tanggung jawab direksi dan independensi auditor.



---

Kesimpulan Singkat:

Pendapatan dan laba bersih turun, namun arus kas operasi positif menunjukkan efisiensi biaya.

Likuiditas jangka pendek perlu diperbaiki, tetapi struktur modal cukup kuat.

Prospek tergantung pada pemulihan pasar properti dan pengelolaan beban keuangan yang tinggi (biaya bunga

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy