Penjualan produk olahan susu Cimory Q1 2025 sebesar 863 Miliar turun -10,6% dari 966 Miliar pada Q1 2024. Sementara penjualan produk minuman lokal Ultrajaya pada Q1 2025 sebesar 2.52 Triliun turun tipis -0,4% dari 2.53 Triliun.
Artinya, salah jika kita beranggapan bahwa pasar produk minuman Ultrajaya kalah saing dengan produk minuman Cimory. Karena produk susu Cimory turun -10,6% sementara Ultrajaya turun 0,4%.
Penurunan tipis pendapatan Ultrajaya bisa jadi karena memang konsumsi masyarakat yang berkurang, bukan kalah dengan pesaing.
Jika kita lihat data Pangsa Pasar volume susu UHT terakhir pada September 2024 menyatakan bahwa Ultramilk masih memimpin pasar sebesar 36%, lalu Frisian Flag 16%, Indomilk 12% dan Cimory hanya 8%.
Saat ini konsumsi produk susu masyarakat Indonesia adalah 16,3 kg/tahun per kapita, masih kalah jauh dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti di Malaysia yang mencapai 42,5 kg/tahun per kapita dan Vietnam 37,2 kg/tahun per kapita. Dan sangat jauh tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara di Amerika atau Eropa yang bisa mencapai ratusan kg/tahun per kapita, bahkan di Denmark mencapai 395,7 kg/tahun per kapita. Kedepannya, masih ada potensi yang sangat besar untuk penjualan produk susu di Indonesia jika masyarakat Indonesia mulai peduli dengan kesehatan dan konsumsi produk susu masyarakat Indonesia bisa meningkat setidaknya seperti di Vietnam atau Malaysia.
tag : $CMRY $ANTM $ULTJ