šŸ“ˆ $BNGA 1Q25: Laba Bersih +7,4% YoY, Sedikit di Atas Ekspektasi

Stockbit's take:

ā–ŖļøBank CIMB Niaga ($BNGA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,8 T pada 1Q25 (+7,4% YoY, +6,6% QoQ), sedikit di atas ekspektasi (26% estimasi FY25F konsensus).

ā–ŖļøKami menilai kinerja BNGA pada 1Q25 sebagai hasil yang cukup baik, menimbang kualitas aset yang terjaga dan Net Interest Margin (NIM) yang sejalan dengan guidance FY25 dari manajemen.

ā–ŖļøNamun, Cost of Fund (CoF) diperkirakan akan tetap menjadi tantangan. Investor harus memperhatikan keberhasilan perseroan dalam menaikan loan yield – metrik yang penting terhadap realisasi NIM.

1. Kualitas Aset Tetap Terjaga
Credit cost (CoC) turun ke level 0,46% pada 1Q25 (vs. 4Q24: 0,8%, 1Q24: 0,82%), lebih baik dibandingkan guidance FY25 dari manajemen yang mengincar ~1%. Hasil ini tercermin pada beban provisi yang turun menjadi Rp316 M (-36% YoY, -4,2% QoQ). Manajemen BNGA mengatakan bahwa CoC turun karena adanya pembalikan one–off, sehingga CoC akan ternormalisasi ke level ~1% pada akhir tahun. Sementara itu, NPL gross dan LAR masing–masing terjaga di level 1,85% (vs. 4Q24: 1,76%, 1Q24: 2,14%) dan 8,6% (vs. 4Q24: 8,6%, 1Q24: 10,9%). Terkait risiko perang dagang, manajemen BNGA mengatakan bahwa eksposur perseroan terhadap klien yang melakukan ekspor ke AS tidak melebihi 1,5% dari total pembiayaan.

2. CoF Jadi Tantangan untuk NIM
Net Interest Income (NII) relatif flat di level Rp3,3 T pada 1Q25 (+1% YoY, +1,8% QoQ). Hasil ini ditekan oleh kenaikan beban bunga (+14% YoY), seiring CoF yang berada di level 3,61% (vs. 4Q24: 3,58%, vs 1Q24: 3,41%), menandai level tertinggi sejak 1Q20. CoF diperkirakan akan sulit untuk turun akibat kompetisi Dana Pihak Ketiga (DPK), terutama pada segmen savings account. Manajemen BNGA menyebut bahwa porsi savings account dengan special rate saat ini berkisar 25–30%. Di sisi lain, loan yield kembali naik ke level 8,35% (vs. 4Q24: 8,23%, 1Q24: 8,64%) setelah mengalami tren penurunan pada FY24. Kedua dinamika di atas membuat NIM tercatat di level 3,99% pada 1Q25 (vs. 1Q24: 4,2%, 4Q24: 3,88%), sejalan dengan guidance FY25 dari manajemen di kisaran 3,9–4,2%.

Ke depannya, manajemen BNGA berencana meningkatkan loan yield dengan mengalihkan fokus terhadap segmen medium daripada segmen korporasi. Terkait CoF, manajemen BNGA juga akan meningkatkan fokus terhadap segmen CASA. Upaya peningkatan CASA telah tercermin pada kinerja 1Q25, di mana CASA Ratio naik ke level 67,4% (vs. 4Q24: 66%, 1Q24: 64,6%). Namun, pertumbuhan DPK masih tidak setinggi kenaikan pembiayaan, sehingga membuat LDR naik ke level 89,3% (vs. 4Q24: 86,3%, 1Q24: 84,2%). Manajemen BNGA sendiri masih merasa nyaman dengan level LDR saat ini karena masih di bawah batas level <90%.

Sementara itu, Pre–provision Operating Profit (PPOP) turun -4% YoY pada 1Q25 seiring penurunan Non–Interest Income (Non–II) sebesar -6% YoY. Pelemahan Non–II disebabkan oleh penurunan loan recovery (-61% YoY) akibat high–base effect, di tengah peningkatan signifikan dari akun risk taking (trading) sebesar +266% YoY.

_______________
Everson Sugianto (@EversonSugianto)
Investment Analyst Stockbit

Read more...
2013-2025 Stockbit Ā·AboutĀ·ContactHelpĀ·House RulesĀ·TermsĀ·Privacy