⛏️ INCO 1Q25: Laba Bersih Sesuai Ekspektasi, tetapi Operasional di Bawah Ekspektasi
Stockbit’s take:
▪️Vale Indonesia ($INCO) mencatatkan laba bersih sebesar US$22 juta pada 1Q25 (+228% QoQ, +252% YoY) sejalan dengan ekspektasi (26%/25% estimasi FY25F Stockbit/konsensus).
▪️Kenaikan laba bersih pada 1Q25 utamanya disebabkan oleh kenaikan pendapatan lain–lain yang berbalik untung menjadi US$20 juta (vs. 4Q24: rugi US$4 juta).
▪️Meski laba bersih sejalan dengan ekspektasi, INCO hanya berhasil mencatat laba usaha sebesar US$12 juta (+2,1% QoQ, -16% YoY), di bawah ekspektasi (12%/13% estimasi FY25F Stockbit/konsensus). Penurunan laba usaha utamanya disebabkan oleh penurunan pendapatan sebesar -15% QoQ.
▪️INCO berhasil menjual 80.000 ton bijih nikel saprolit senilai US$3 juta pada 1Q25, menandai penjualan bijih nikel yang pertama sepanjang sejarah perseroan. Penjualan bijih nikel INCO berpotensi meningkat dalam beberapa bulan mendatang, dengan perseroan menargetkan penjualan bijih nikel sebanyak 290.000 ton selama 1H25.
1. Pendapatan Turun -15% QoQ
Penurunan pendapatan utamanya disebabkan oleh penurunan harga jual rata–rata (ASP) sebesar -5,3% QoQ, serta penurunan volume produksi sebesar -11% QoQ akibat gangguan sistem elektroda di salah satu tanur listrik.
2. Pendapatan Lain–lain Berbalik Untung
Pendapatan lain–lain berbalik menjadi laba akibat keuntungan pengakuan nilai wajar aset derivatif terkait hak tambahan partisipasi investasi pada proyek smelter HPAL sebesar US$17 juta (vs. 4Q24: rugi US$10 juta).
_________
Hendriko Gani (@HendrikoGani)
Investment Analyst Stockbit