imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Cara Membaca Analisis Fundamental Saham,

#1. Yuk kenalan dengan analisis fundamental, cara jitu buat nilai apakah saham itu benar-benar layak dibeli atau cuma ikut-
ikutan hype!
Investasi saham makin populer, apalagi di kalangan anak muda. Tapi, biar nggak asal beli gara-gara influencer, penting banget buat paham dasar-dasar analisis saham-terutama analisis fundamental yang dipakai investor legendaris kayak Warren Buffett!
Kenapa Analisis Fundamental Penting
Buat Pemula?
Biar nggak asal beli, analisis ini bantu kamu
untuk:
• Tahu kapan waktu terbaik beli/jual saham
• Maksimalkan cuan dari capital gain
• Hindari rugi karena keputusan tapa dasar
• Temukan saham
undervalued dengan
potensi cuan tinggi!

2. Indikator Keuangan dalam Analisis
Fundamental Saham
1. Price to Book Value (PBV)
PBV = harga saham ÷ nilai buku perusahaan.
Kalau PBV < 1, artinya saham dijual lebih murah dari nilai
aslinya = peluang emas!
Contoh: PBV saham PT ABC naik dari 1,2x jadi 2x dalam 6
bulan = kepercayaan pasar naik, harga saham ikut
melesat!
#2. Price to Earning Ratio (PER)
PER
mengukur
seberapa
mahal harga
saham
dibandingkan dengan laba bersih per sahamnya. Semakin rendah PER (idealnya di bawah 15x), semakin murah saham tersebut secara fundamental.
3. Earning Per Share (EPS)
EPS menunjukkan laba bersih perusahaan yang dibagikan untuk setiap lembar saham. EPS yang meningkat dari waktu ke waktu menandakan pertumbuhan kinerja
perusahaan.

#3.
4. Debt to Equity Ratio (DER)
DER
mengukur seberapa besar proporsi
utang
dibandingkan modal sendiri. DER yang terlalu tinggi
menunjukkan perusahaan lebih banyak dibiayai utang, yang dapat meningkatkan risiko jika tidak dikelola
dengan baik.

5. Dividend Yield (DY)
DY menggambarkan seberapa besar dividen yang dibagikan terhadap harga saham. Bagi investor jangka panjang, saham dengan DY yang stabil dan meningkat bisa menjadi pilihan menarik.

6. Return on Equity (ROE)
ROE menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal yang dimiliki. ROE di atas 10% umumnya dianggap sehat, dan semakin tinggi angkanya, semakin baik profitabilitasnya.

#4. Dua Pendekatan Analisis Fundamental:
Top Down vs Bottom Up
1. Top Down: Mulai dari
Baru deh lanjut ke
Ekonomi Makro dulu!
perusahaan:
Pendekatan ini lihat gambaran
• Siapa pesaingnya?
besar dulu:
• Seberapa besar pangsa
• Stabilitas politik & ekonomi
pasarnya?
• Inflasi, suku bunga, nilai tukar
•Inovasi & strategi bisnis
• Prospek industri
gimana?
2. Bottom Up: Fokus ke Perusahaannya Dulu!
Mulai dari analisis laporan keuangan secara mendalam.
Setelah itu, baru deh cek:
• Tren industrinya gimana
• Kinerja para kompetitor
• Faktor ekonomi yang bisa memengaruhi
Cocok buat investor yang fokus ke kualitas & kesehatan
perusahaan, tanpa terlalu mikirin kondisi eksternal di awal.

#5. Tips Pilih Saham Pakai
Analisis Fundamental

PBV < 1x = Saham murah

EPS naik terus = laba tumbuh

ROE > 10% = efisien kelola
modal

PER < 15x = harga masih wajar

ROA tinggi = aset dikelola

optimal

DY ≥ 3% & terus naik = cocok buat pemburu dividen
NPM tinggi = perasi efisien

DER < 100% = utang aman

Cash Ratio seimbang = likuid

Quick & Current Ratio tinggi = kuat
bayar utang jangka pendek

#6. Fundamental Kuat, Keputusan
Investasi Makin Matang!
Paham analisis fundamental bikin kamu
lebih siap dalam memilih saham potensial dan terhindar dari keputusan asal-asalan.
Mulai dari data, bukan dari tren!
Kira-kira, indikator mana yang paling sering kamu cek sebelum beli saham?


random Tag
$BBCA $BBRI $BBNI

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy