imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MAPB Starbucks Indonesia: Apakah Laba Anjlok Karena Boikot?

Ketika $MAPI dan $MAPA masih strong, MAPB malah anjlok. MAP Boga Adiperkasa (MAPB) di 2024 mengalami perubahan nasib yang cukup brutal. Dari sebelumnya masih membukukan laba bersih Rp 104,6 Miliar di 2023, tahun 2024 malah banting setir rugi Rp 146,1 Miliar. Ini bukan sekadar perubahan kecil—ini loncatan drastis yang layak diselidiki kenapa bisa sampai separah itu. Kalau kita bongkar satu-satu lapisan keuangannya, kelihatan bahwa kerugian ini bukan kecelakaan satu faktor, tapi hasil dari badai berantai yang menggulung perusahaan dari berbagai sisi sekaligus. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Sumber utamanya jelas dari omzet. Penjualan anjlok 19 %, dari Rp 4,00 Triliun di 2023 jadi Rp 3,23 Triliun di 2024. Yang bikin makin parah, penurunan ini bukan cuma nyangkut di satu dua daerah, tapi hampir merata. Starbucks, tulang punggung MAPB, babak belur di Jabodetabek dengan revenue turun Rp 426 Miliar, dan di luar Jabodetabek juga anjlok Rp 345 Miliar. Ini menggambarkan bahwa masalah bukan karena lokasi, tapi ada faktor eksternal yang melanda semua jaringan.

Masalah bertambah parah karena jumlah gerai juga ikut merosot. Per 31 Desember 2024, total gerai MAPB tinggal 607 unit, turun dari 671 unit tahun sebelumnya. Artinya dalam setahun, MAPB kehilangan 64 gerai, alias minus 9,54 % secara yoy. Ini bukan sekadar tutup satu dua toko sepi, tapi cermin adanya tekanan besar yang memaksa perusahaan menyusutkan jaringan mereka. Biasanya perusahaan ritel seperti MAPB kalau sudah sampai tutup sampai 10 % gerai, itu sinyal keras bahwa beban operasional sudah tidak lagi seimbang dengan traffic atau revenue yang bisa ditarik dari gerai tersebut.

Di sisi biaya, situasinya makin miris. Beban penjualan memang turun, tapi cuma 9 %, dari Rp 2,25 Triliun ke Rp 2,05 Triliun, jauh lebih kecil dari penurunan pendapatan. Sementara beban semi-fixed tetap kekeh berdiri: gaji dan tunjangan hanya turun 7 % ke Rp 515 Miliar, depresiasi dan amortisasi nyaris stagnan di Rp 556 Miliar, dan beban sewa plus service charge baru turun 10 % ke Rp 258 Miliar. Bahkan royalti Starbucks masih menggerogoti Rp 168,5 Miliar, alias sekitar 5,2 % dari total penjualan. Ketika revenue drop hampir Rp 800 Miliar tapi biaya tetap ngotot jalan seperti biasa, ya jelas margin langsung jeblok. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Bocorannya bukan cuma dari sisi operasional. Dari sektor non-operasional, lubangnya makin nganga. Ada kerugian pelepasan dan penutupan aset tetap Rp 27,9 Miliar, melonjak drastis dibanding 2023 yang cuma Rp 7,1 Miliar. Kerugian selisih kurs pun muncul Rp 9,9 Miliar, berbalik dari keuntungan Rp 5 Miliar tahun lalu, yang jelas makin memperparah situasi karena sebagian besar pembayaran royalti dan pembelian bahan baku mereka pakai dolar AS. Belum lagi ada impairment aset tetap Rp 27,5 Miliar dan other losses yang melebar ke Rp 25,1 Miliar, menunjukkan tekanan finansial terjadi di segala penjuru.

Sementara dari sisi bahan baku, MAPB bisa sedikit bernafas lega. Gross margin mereka bahkan naik tipis ke 69,8 %, dibanding 69,1 % tahun sebelumnya. Ini berarti kenaikan harga bahan baku seperti kopi, susu, dan gula di pasar global masih bisa diimbangi dengan efisiensi biaya atau penyesuaian harga jual ke konsumen. Persediaan mereka juga terkendali, turun 30 % menjadi Rp 135,8 Miliar, dan days inventory outstanding membaik dari 57 hari menjadi 51 hari. Nilai write-off stok hanya sekitar 0,2 %, artinya pengelolaan bahan baku cukup disiplin dan tidak banyak pemborosan.

Tapi, semua keberhasilan di pengelolaan persediaan dan gross margin ini tidak mampu menahan fakta pahit: trafik pelanggan yang turun drastis menghancurkan semua perhitungan. Fixed cost jalan terus, royalti jalan terus, fee management ke MAP Group naik 13 %, biaya leasing gerai bertambah karena ekspansi besar-besaran yang ternyata tidak bisa diserap oleh traffic aktual, dan sekarang malah harus menanggung penutupan 64 gerai. Gap antara pendapatan dan pengeluaran makin melebar, dan tidak sempat ditutup oleh efisiensi yang sudah dilakukan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau kita gali lebih dalam, muncul pertanyaan sensitif, apakah ini ada kaitannya dengan boikot global terhadap produk Amerika seperti Starbucks akibat perang Gaza–Palestina? Secara resmi, MAPB tidak menyebutkan boikot ini di laporan keuangannya. Tidak ada satu kalimat pun yang eksplisit bilang "kami rugi karena boikot". Namun, dari data-data yang tersaji, indikasi tidak langsungnya sangat kuat. Penjualan Starbucks jatuh dalam tanpa ada force majeure lain seperti bencana atau pandemi. Program loyalitas stagnan, bukannya tumbuh. Biaya promosi malah naik dari Rp 7,1 Miliar jadi Rp 10,8 Miliar, indikasi klasik perusahaan lagi ngebut cari pelanggan baru atau mencoba mempertahankan yang ada. Kalau dirangkai, semua ini konsisten dengan pola perusahaan yang terdampak tekanan sosial, termasuk boikot.

Dari situ, masuk akal menyimpulkan boikot Palestina terhadap Starbucks sangat mungkin jadi faktor besar dalam keruntuhan trafik gerai MAPB. Hanya saja, entah karena alasan hubungan lisensi internasional atau untuk menjaga image, MAPB memilih bungkam soal ini di laporan resminya.

MAPB rugi di 2024 karena dihantam tsunami faktor kombinasi: demand jeblok akibat sentimen negatif global, struktur biaya yang berat dan kurang fleksibel, tambahan kerugian non-operasional dari depresiasi, impairment, kerugian kurs, dan ekspansi gerai baru yang justru jadi beban, lalu diperparah dengan penutupan besar-besaran 64 gerai dalam setahun. Sementara dari sisi bahan baku, stok, dan margin, perusahaan sebenarnya masih cukup disiplin. Masalah utamanya sekarang adalah, kalau trafik tidak segera rebound, dan tekanan kurs dolar makin tajam, MAPB bisa masuk siklus kerugian lebih lama. Tahun 2025 akan jadi ujian hidup-mati apakah Starbucks Indonesia bisa memulihkan image dan trafiknya, atau malah tenggelam lebih dalam dalam lumpur boikot dan beban operasional yang semakin berat. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy