🏦 BBNI 1Q25: Laba Bersih +1% YoY, Sejalan dengan Ekspektasi

Bank Negara Indonesia ($BBNI) mencatatkan laba bersih sebesar 5,4 triliun rupiah pada 1Q25 (+1% YoY, +4,4% QoQ), relatif sejalan dengan ekspektasi (setara 23% estimasi 2025F konsensus). Terjaganya kualitas aset jadi aspek positif. Di sisi lain, NIM mengalami tekanan seiring prioritas manajemen BBNI pada likuiditas perseroan.

1. NIM Tertekan

Net Interest Income (NII) tumbuh +4,7% YoY ke level 9,8 triliun rupiah. Namun, bank–only Loan Yield tertekan menjadi 7,4% (vs. 1Q24: 7,5%, 4Q24: 7,9%) akibat meningkatnya kompetisi, sehingga interest income hanya tumbuh +5,3% YoY di tengah pertumbuhan kredit sebesar +10% YoY. Sementara itu, interest expense naik +6,1% YoY seiring prioritas perusahaan untuk mengamankan pendanaan di tengah ketatnya kondisi likuiditas, yang menyebabkan kenaikan bank–only Cost of Fund (CoF) ke level 2,8% (vs. 1Q24: 2,8%, 4Q24: 2,7%). Dinamika kedua metrik tersebut menyebabkan NIM hanya mencapai 3,9% pada 1Q25 (vs. 1Q24: 4%, 4Q24: 4,5%), lebih rendah dari guidance 2025 dari manajemen di kisaran 4–4,2%.

Prioritas likuiditas tercermin pada Loan–to–Deposit Ratio (LDR) yang turun ke level 93% dari posisi Desember 2024 di level 96%, sesuai target 2025 dari manajemen yang mengincar LDR di bawah 95%. Menurut manajemen, prospek perbaikan kondisi likuiditas perbankan masih belum menentu selama nilai tukar rupiah masih dalam tekanan, meski terdapat maturity SRBI yang cukup signifikan dalam waktu dekat.

Sementara itu, Pre–provision Operating Profit (PPOP) tercatat hanya tumbuh +1,6% YoY akibat lemahnya Non–Interest Income (-0,5% YoY) seiring pendapatan fee yang tumbuh tipis (+2,6% YoY) dan penurunan recovery income (-7,5% YoY).

2. Kualitas Aset Relatif Terjaga

Credit cost (CoC) berada di level 0,9% pada 1Q25 (vs. 1Q24: 1%, 4Q24: 1,5%). Meski sedikit di bawah guidance 2025 dari manajemen di level ~1%, hal ini disebabkan oleh adanya pembalikan (reversal) pada beberapa klien corporate. Oleh karena itu, manajemen masih mempertahankan guidance CoC pada 2025 di level ~1%. Sementara itu, NPL dan LAR relatif stabil dibandingkan posisi akhir 2024, masing–masing di level 2% (vs. 1Q24: 2%, 4Q24: 2%) dan 10,9% (vs. 1Q24: 13,3%, 4Q24: 10,3%).

Terkait dengan risiko dari perang dagang, manajemen BBNI mengungkapkan bahwa direct exposure – yakni klien yang melakukan ekspor ke AS – sekitar 3% dari total kredit. Dengan standar loan underwriting yang lebih ketat dibandingkan beberapa tahun lalu dan provisi (coverage) yang sudah memadai, manajemen optimistis bahwa jika terdapat perubahan guidance 2025 sekalipun pada CoC, perubahannya tidak akan signifikan.

🔑 Key Takeaway

Secara umum, kami cenderung netral dengan realisasi kinerja BBNI pada 1Q25. Manajemen BBNI sendiri masih mempertahankan guidance 2025 untuk saat ini, tetapi membuka peluang untuk melakukan revisi guidance 2025 setelah rilis kinerja 2Q25.

Stockbit Snips 28 April 2025
https://cutt.ly/ljrv6MTR

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy