Hanya untuk pengingat aja.
➡️➡️ Gelembung ekonomi kecil atau tren spekulasi yang pernah terjadi di Indonesia.

🌷 Gelembung Tanaman Hias:

👉🏽 Adenium (2004-2006): Terjadi demam adenium atau "kamboja jepang" dengan harga mencapai puluhan juta rupiah untuk varietas langka seperti Adenium Arabicum.
👉🏽 Anthurium (2007-2008): Anthurium Jenmanii dan varietas lainnya diperdagangkan dengan harga sangat tinggi, hingga ratusan juta rupiah untuk spesimen langka.
👉🏽 Gelombang Cinta (Anthurium Plowmanii, 2008-2009): Harga tanaman ini melonjak hingga puluhan juta rupiah per daun.
👉🏽 Aglaonema (2010-2011): Varietas seperti Red Sumatra dan Pride of Sumatra diperdagangkan dengan harga tinggi.
👉🏽 Monstera dan tanaman indoor (2020-2022): Selama pandemi COVID-19, harga tanaman indoor seperti Monstera Variegata dan Philodendron melonjak tajam.

💍 Gelembung Batu Akik (2014-2015): Batu akik seperti Bacan, Pancawarna, Black Opal Banten, Pirus, dan Giok mencapai harga puluhan hingga ratusan juta rupiah. Fenomena ini bahkan sempat mendapat perhatian dari pemerintah dan media internasional karena dampak sosial-ekonominya yang luas.

Tren dan Gelembung Lainnya:

🦜 Burung Kicau (berbagai periode): Burung seperti Jalak Suren, Murai Batu, dan Cucak Rawa diperdagangkan dengan harga sangat tinggi.
🐠 Ikan Arwana (awal 2000-an): Ikan Arwana Super Red dan Golden mencapai harga puluhan hingga ratusan juta rupiah.
🫛 Jengkol dan Petai (2013): Harga jengkol sempat melonjak drastis hingga Rp100.000/kg, jauh di atas harga normalnya.
🪹Sarang Burung Walet (2010-2012): Fenomena rumah walet yang menyebabkan perubahan fungsi bangunan di perkotaan.
💹 Trading Forex dan Binary Option (2016-2018): Tren investasi di instrumen forex dan binary option yang menarik banyak investor retail padahal banyak yang scam.
📈 Saham Gorengan (berbagai periode): Saham-saham kecil yang diperdagangkan dengan pola pump and dump.
🦔 Hewan Eksotis (berbagai periode): Seperti Sugar Glider, Landak Mini, dan Iguana yang diperdagangkan dengan harga tinggi.
🚀 NFT dan Crypto Gaming (2021-2022): Tren game play-to-earn seperti Axie Infinity dan NFT lokal yang mengalami lonjakan kemudian turun drastis.
🎰 Judol (2010-sekarang) : Secara teknis ilegal di Indonesia, tapi pertumbuhannya signifikan dan menciptakan fenomena perputaran uang sangat besar berkarakteristik ekonomi gelembung—ditandai dari partisipasi banyak orang untuk keuntungan cepat, pola 'keuntungan awal' yang memikat pemain baru, sistem referral/afiliasi yang memicu pertumbuhan eksponensial, namun berujung pada kerugian signifikan bagi banyak pemain.

➡️ Pola dari gelembung ekonomi mini ini cenderung mirip: dimulai dengan ketertarikan dari kelompok kecil, lalu menyebar melalui media dan dari mulut ke mulut, harga melonjak tajam didorong oleh spekulasi (bukan nilai intrinsik), dan akhirnya runtuh ketika minat pasar berkurang, meninggalkan banyak orang dengan investasi yang nilainya jauh di bawah harga pembelian.

➡️ Penutup: Mengutip Friedrich Schiller: "Seseorang jika dipandang sebagai individu, cukup masuk akal dan rasional — sebagai anggota kerumunan, ia langsung menjadi orang tolol", jadi hati-hati kalau ikutin tren.