$KKGI = Insani Baraperkasa
Tadi di grup bukan External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 ada yang share berita fatal insiden di PT IBP https://stockbit.com/post/13223345
Tapi itu sebenarnya kasus tahun lalu. Entah tahun ini masih ada kasus yang sama atau tidak. Kalau kita bedah KKGI dengan kaca pembesar, kelihatan banget ini perusahaan yang seluruh hidup matinya bergantung pada satu entitas: PT Insani Baraperkasa (IBP). Segala revenue, laba, dan bahkan mimpi panjang mereka berasal dari batubara IBP. Sisanya? Ada, tapi lebih ke figuran, bukan pemeran utama. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dari sisi kontraktor, KKGI mengandalkan empat nama besar: BUMA $DOID buat urusan penambangan, Nur Jabal Rizqi buat pembersihan dan backfilling, Bara Prima Karya Baru buat drainase tambang, dan Coalindo Adhi Perkasa buat urusan cuci batubara. Semua kontraktor ini bukan pihak berelasi, hanya vendor profesional.
Struktur anak usahanya cukup banyak: ada IBP (batubara), LH (tambang kecil), RAE, BPH, BHL (pasir kuarsa), PAL (listrik tenaga air), KMI (real estate), dan ABM (jasa pertambangan). Tapi dari sisi aset dan kontribusi? IBP berdiri sendiri di puncak dengan aset USD 109,5 juta, sedangkan LH hanya USD 15,8 juta, dan yang lain bahkan banyak yang cuma ratusan ribu dolar.
Revenue grup juga memperjelas cerita ini. Per 31 Maret 2025, pendapatan KKGI total USD 36,72 juta, yang pecahannya sebagai berikut:
Batubara: USD36.000.410
Listrik: USD592.132
Properti: USD81.507
Lain-lain: USD51.058
Eliminasi: USD(5.993)
Dengan kata lain, lebih dari 97% revenue datang dari bisnis batubara, alias dominasi mutlak IBP. Segmen listrik lewat PAL cuma kontribusi 1,6%, dan properti dari anak usaha kayak RAE, BPH, KMI lebih ke sekedar numpang absen. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dari sisi laba kotor dan laba usaha, cerita makin jelas terlihat kalau laba kotor konsolidasi USD 6,94 juta hampir seluruhnya dihasilkan dari batubara (USD6,45 juta), dan laba usaha total USD2,04 juta, lagi-lagi 100% disumbang sektor batubara (USD2,86 juta). Segmen listrik berkontribusi kecil, sementara properti dan lain-lain malah bikin rugi.
Kalau ditarik ke anak usaha:
IBP → tulang punggung revenue dan laba (USD36 juta revenue, USD2,86 juta laba usaha).
PAL → sumbang kecil dari listrik (USD592 ribu revenue, USD166 ribu laba usaha).
RAE, BPH, KMI, BHL → kontribusi super kecil di properti (USD81 ribu).
ABM → masuk ke “lain-lain”, malah rugi operasional.
Bahkan dari sisi cadangan, IBP tetap luar biasa. Sampai 31 Maret 2025, IBP punya 142,1 juta ton cadangan batubara. Dengan produksi per kuartal 704.975 ton, umur tambangnya masih lebih dari 50 tahun kalau laju produksinya tetap. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Tapi, semua cerita indah itu ditampar keras sama satu fakta baru: PT IBP tahun lalu terancam masalah hukum serius. Pada 14 September 2024, Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim melaporkan insiden longsor maut di area tambang PT IBP yang diberitakan Berita Sapos 14 Sept 2024. Seorang operator ekskavator tewas, dan Jatam mendesak Kementerian ESDM untuk mencabut izin PT IBP.
Jatam bahkan mengungkap kalau PT IBP sudah berkali-kali melanggar: mulai dari meninggalkan lubang tambang mematikan, menyebabkan kerusakan lingkungan, kecelakaan kerja, dan sebelumnya pernah kena sanksi penghentian sementara operasional oleh Pemprov Kaltim pada tahun 2016. Dan masalah longsor terakhir ini terjadi lagi di site Efendi yang digarap subkontraktor PT Belengkong Mineral Resource (BMR).
Ironisnya, saat media mencoba menghubungi Kepala Teknik Tambang (KTT) PT IBP, untuk minta keterangan, yang bersangkutan malah memilih bungkam. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau kamu tarik semua ini, posisi KKGI makin riskan. Mereka 100% tergantung ke IBP, tapi sekarang IBP malah diterpa isu hukum serius yang kalau eskalasi, bisa saja sampai pencabutan izin. Kalau ini terjadi, pendapatan KKGI bisa lenyap hampir seluruhnya. Ingat, anak usaha lain kontribusinya sangat kecil. Diversifikasi yang dijanjikan dari listrik dan pasir kuarsa sejauh ini baru sebatas rencana dan angka kecil, belum bisa menutupi potensi kehilangan revenue sebesar USD36 juta per kuartal.
Apalagi kalau kita lihat simulasi sensitivitas yang sederhana: kalau produksi IBP turun 10%, revenue KKGI anjlok sekitar USD 3,67 juta; kalau turun 20%, revenue hilang USD 7,34 juta. Itu kalau penurunan karena alasan normal. Tapi kalau izin dicabut? Bisa kolaps total, karena fixed cost kayak gaji, depresiasi, dan overhead tetap harus dibayar walau revenue nol.
Singkatnya, KKGI itu IBP. Dan sekarang IBP itu perusahaan yang izin operasinya dalam bahaya.
Kalau mau jujur, potensi KKGI ke depan akan tergantung pada Apakah IBP bisa bertahan dari tekanan hukum Jatam dan pengawasan ESDM, Apakah bisnis listrik dan pasir kuarsa bisa segera digarap serius supaya ada sumber pendapatan alternatif, dan seberapa cepat KKGI bisa keluar dari ketergantungan tunggal ke satu entitas. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau IBP bisa bertahan, KKGI tetap bisa jalan santai, ngopi sambil produksi batubara rutin. Tapi kalau tidak? Ini bukan sekadar pot tanaman yang layu – rumah besarnya bisa ambruk.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/2