Inside IHSG. Jumat, 25 April 2025
Topik: Danantara, Liquidity Provider, Bursa Saham Indonesia, Saham BUMN
Danantara & Strategi Liquidity Provider: Menghidupkan Pasar, Menggerakkan Potensi π‘
Selama ini, Danantara dikenal sebagai perusahaan berbasis edukasi dan teknologi keuangan yang fokus pada literasi dan pematangan investor ritel. Tapi membatasi peran hanya di sisi edukatif bisa menjadi batasan yang justru menjauhkan dari panggung utama: perubahan nyata di sistem keuangan itu sendiri.
Itulah kenapa saya mulai membayangkan:
Bagaimana kalau Danantara mengambil peran sebagai liquidity provider di Bursa Efek Indonesia? π
---
Pasar Modal yang Sakit di Bagian Pinggir βοΈ
Masih banyak saham di IHSGβterutama di segmen non-blue chipβyang secara fundamental sebenarnya layak diperhatikan. Tapi likuiditas yang rendah, bid-offer yang lebar, dan volume harian yang tidak konsisten membuat mereka seolah tak layak sentuh. Ini bukan soal valuasi, tapi struktur pasar.
Dan di sinilah peran liquidity provider (LP) jadi krusial. π§©
---
Kenapa Danantara Cocok? π€
1. Infrastruktur teknologi & algoritma pricing otomatis
2. Akses ke komunitas ritel yang kuat & edukatif
3. Mindset jangka panjang yang relevan dengan misi BEI: pasar inklusif & efisien π
---
Saham BUMN Solid yang Bisa Terdampak Positif π
Jika Danantara menjadi liquidity provider aktif di pasar saham Indonesia, banyak saham BUMN yang akan terdampak positif karena peningkatan likuiditas, penurunan spread, dan daya tarik yang lebih besar bagi investor ritel maupun institusi. Berikut beberapa saham BUMN yang berpotensi diuntungkan:
1. TLKM β PT Telkom Indonesia Tbk πΆ
Salah satu saham BUMN paling likuid, dengan kapitalisasi pasar yang besar. LP bisa lebih mengoptimalkan pergerakan harga di saham ini, terutama di waktu-waktu tertentu di mana volume perdagangan menurun.
2. BBRI β PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk π΅
Saham dengan likuiditas tinggi, namun bisa mendapatkan manfaat lebih dengan adanya LP yang membuat spread lebih ketat dan mempercepat eksekusi order.
3. BBNI β PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk π¦
Saham BUMN yang terus tumbuh di sektor perbankan, meskipun likuiditasnya cukup besar, namun dengan adanya LP, transaksi bisa lebih efisien dan lebih mudah diakses oleh investor baru.
4. BMRI β PT Bank Mandiri (Persero) Tbk π³
Saham yang solid dan sering jadi pilihan utama investor. Keberadaan LP bisa menjaga harga tetap kompetitif di pasar yang besar ini.
5. BRIS β PT Bank Syariah Indonesia Tbk πΏ
Dengan fokus pada sektor syariah, saham BRIS menjadi pilihan menarik untuk LP yang ingin memfasilitasi peningkatan likuiditas di pasar saham syariah.
6. GIAA β PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk βοΈ
Meskipun perusahaannya sedang mengalami tantangan besar, LP dapat membantu menstabilkan likuiditas dan membuka peluang bagi investor untuk melihat potensi pemulihan jangka panjang.
7. PTPP β PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk ποΈ
Saham konstruksi besar ini memiliki potensi besar untuk mendukung proyek-proyek pemerintah. LP dapat meningkatkan perdagangan saham ini dengan menjaga volatilitasnya agar lebih stabil.
8. ADHI β PT Adhi Karya (Persero) Tbk π
Seperti PTPP, ADHI merupakan emiten konstruksi yang strategis. Likuiditas yang lebih baik bisa memperlancar transaksi saham dan meningkatkan daya tarik bagi investor.
9. ELSA β PT Elnusa Tbk β½
Saham energi yang memiliki hubungan erat dengan sektor minyak dan gas. Sebagai bagian dari BUMN, likuiditas yang ditingkatkan akan membuka potensi bagi investor untuk berpartisipasi lebih banyak.
10. TUGU β PT Tugu Reasuransi Indonesia Tbk π
Sebagai perusahaan reasuransi, saham ini jarang mendapat perhatian pasar, padahal fundamentalnya solid. LP bisa membantu saham TUGU lebih dikenal di kalangan investor ritel.
11. SMGR β PT Semen Indonesia Tbk π
Sebagai pemimpin di sektor semen, SMGR memiliki banyak proyek besar di Indonesia. Kehadiran LP dapat memperkuat transaksi saham SMGR, memfasilitasi distribusi investor lebih luas.
12. MTEL β PT Indosat Mega Media Tbk π±
Saham penyedia layanan telekomunikasi ini memiliki volatilitas yang cukup tinggi. LP akan membawa efisiensi lebih dalam volume perdagangan, meningkatkan minat investor terhadap sektor ini.
13. PTBA β PT Bukit Asam Tbk βοΈ
Saham perusahaan batu bara yang memiliki potensi besar dalam sektor energi ini masih memiliki volatilitas yang cukup besar. LP bisa mengurangi spread dan meningkatkan minat investor dalam menghadapi permintaan energi global.
14. INCO β PT Vale Indonesia Tbk π οΈ
Sebagai salah satu emiten terbesar dalam sektor pertambangan, terutama nikel, saham INCO memiliki peluang besar untuk memperbaiki likuiditas dan daya tarik bagi investor internasional.
15. ANTM β PT Aneka Tambang Tbk βοΈ
Sebagai BUMN di sektor pertambangan, ANTM memiliki potensi untuk meningkatkan volume perdagangan, terutama dengan harga komoditas yang fluktuatif. Kehadiran LP akan meningkatkan aksesibilitas bagi investor ritel.
16. PGAS β PT Perusahaan Gas Negara Tbk π
Sebagai perusahaan gas negara, saham PGAS punya banyak peran strategis di sektor energi domestik. Dengan likuiditas yang lebih baik, PGAS bisa menarik lebih banyak investor yang tertarik dengan sektor energi terbarukan.
17. dll
---
Efek Domino ke Sistem Pasar π
Jika Danantara sukses menjalankan peran LP:
Ritel makin percaya untuk masuk ke saham BUMN
Fund manager lokal lebih nyaman rebalancing di saham-saham non-blue chip
Emiten BUMN sendiri bisa lebih aktif mengembangkan relasi pasar modal (lebih atraktif IPO anak usaha)
---
Penutup: Arah Baru, Bukan Sekadar Peran Baru π
Peran Danantara sebagai LP bukan hanya soal "menambah volume", tapi soal menciptakan sistem baru yang lebih sehat dan inklusif, terutama untuk saham-saham strategis seperti BUMN. π₯
---
$BBRI $ANTM $GIAA