[%tYLD%] 

gini om, hanya karena aku beli saham [%URYt%] modal 4,8 juta paling 1700an lot, anda sudah bilang judi tanpa analisis. 

aku kasih tau ya analisa ku membeli nano karena PT SoftBank Ventura Indonesia membeli Nano. 

lalu seharusnya om pergi ke PT SoftBank Ventura Indonesia juga untuk menanyakan apa analisa mereka membeli saham Nano. terangkan juga resiko membeli tanpa analisa itu seperti judi ke mereka. sanggup? 

kalo gak sanggup, ke instagram Direkturnya saja, knp direktur membeli Nano? apakah spekulasi mengarah ke judi dan tanpa analisa. 

lelah aku sebenarnya sama mereka yang bijak dengan teori fundamental, lelah sama tukang fear, lelah mendengar nasihat palsu dan lelah sama investor yg mental lemah (nyangkut ngomel, untung diam diam)

@Muhfaa17 

gini om, hanya karena aku beli saham $NANO modal 4,8 juta paling 1700an lot, anda sudah bilang judi tanpa analisis. 

aku kasih tau ya analisa ku membeli nano karena PT SoftBank Ventura Indonesia membeli Nano. 

lalu seharusnya om pergi ke PT SoftBank Ventura Indonesia juga untuk menanyakan apa analisa mereka membeli saham Nano. terangkan juga resiko membeli tanpa analisa itu seperti judi ke mereka. sanggup? 

kalo gak sanggup, ke instagram Direkturnya saja, knp direktur membeli Nano? apakah spekulasi mengarah ke judi dan tanpa analisa. 

lelah aku sebenarnya sama mereka yang bijak dengan teori fundamental, lelah sama tukang fear, lelah mendengar nasihat palsu dan lelah sama investor yg mental lemah (nyangkut ngomel, untung diam diam)

@Jamesant666 Ah iya bener juga mas, makasih udah ngingetin. Emang saya siapa sih—cuma rakyat jelata di timeline, bukan BI, OJK, apalagi suhu kayak WB dan LKH. Saya lupa kalo pasar modal ini pasar bebas, tempat semua orang bisa bebas nyemplung, bebas nyangkut, bebas halu.

Dan iya, gak adil banget ya kalau semua orang belajar analisis dan jadi terlalu bijak. Kasihan dong 800 saham lainnya, nanti sepi peminat. Siapa yang bakal jaga ekosistem saham gorengan kalau semua orang waras?

Tenang aja mas, saya nggak maksa siapa-siapa dengerin. Cuma ikut nimbrung doang—biar ada sedikit bumbu waras di tengah bisingnya suara "cuan kilat". Tapi gak apa-apa lah, capek juga kadang dengerin kata-kata bijak kayak “riset dulu sebelum beli”, “pahami resiko”, dan “jangan FOMO”—udah kayak kaset rusak.

Jadi gitu aja deh, mas. Semoga kita semua sukses, entah lewat jalan fundamental atau lewat sinyal dari semesta.

Salam cuan (atau nyangkut, tergantung nasib).