imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CEKA Laba Q1 2025 Meroket?

Request salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Laporan keuangan CEKA untuk kuartal pertama tahun 2025 ini tampil gemilang, tapi bukan berarti kita langsung terbuai. Laba bersih yang melonjak hampir dua kali lipat dibanding tahun lalu memang bikin kening terangkat, dari Rp50,3 miliar jadi Rp98,6 miliar. Tapi angka besar di laporan laba rugi itu nggak akan berarti apa-apa kalau nggak ditelusuri asal-usulnya. Nah, kalau kita bedah satu per satu, kinerja CEKA kali ini bukan sulapan, bukan pencitraan, tapi memang hasil dari bisnis utama yang bekerja sebagaimana mestinya—dan bahkan dengan efisiensi yang membaik. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Penjualan mereka naik 34% jadi Rp2,27 triliun. Produk utamanya? Itu-itu aja: minyak laurik dan turunannya. Mereka nggak macam-macam buka lini usaha baru yang aneh-aneh. Nggak ada manuver revaluasi aset, nggak ada penjualan aset non-produktif, dan nggak ada investasi dadakan ke instrumen derivatif berisiko. Semua datang dari satu segmen yang sama, dan angka penjualannya tumbuh sehat. Di sisi lain, beban pokok penjualannya "cuma" naik 32%. Dengan begitu, margin kotor mereka naik dari 5,6% ke 6,9%. Naiknya tipis memang, tapi dampaknya besar kalau volume penjualannya jumbo. Artinya, bukan cuma jualan lebih banyak, tapi juga lebih efisien—mereka bisa mempertahankan atau malah sedikit menaikkan margin di tengah tekanan harga bahan baku yang volatil.

Yang lebih keren lagi, biaya penjualan dan administrasi hanya naik 3,4%. Jadi, di saat penjualan tumbuh 34%, biaya marketing dan administrasi nggak ikut-ikutan meledak. Ini bukan efisiensi ecek-ecek, ini bukti manajemen bisa jaga pengeluaran dengan rapi. Efeknya langsung terasa di laba operasi yang melejit ke Rp120 miliar, naik lebih dari dua kali lipat. Dan perlu diingat, ini belum termasuk pendapatan non-operasional. Jadi operasional murni mereka udah cukup nyetak untung gede, bahkan sebelum ditambah "bonus-bonus" dari sumber lain.

Pendapatan non-core-nya gimana? Masih wajar. Ada pendapatan bunga dari deposito sekitar Rp5,9 miliar, ditambah sedikit dari penjualan scrap spare part dan keuntungan selisih kurs. Totalnya sekitar Rp11 miliar, atau cuma 8% dari total laba sebelum pajak. Jadi nggak ada cerita CEKA untung besar karena jual pabrik tua atau karena revaluasi properti. Semua pendapatan di luar operasional yang masuk masih dalam batas masuk akal dan sifatnya minor. Jadi kalau kita bicara "laba bersih", ya ini beneran "bersih" dari keanehan—nggak ada sulap, nggak ada manipulasi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Tapi yang paling bikin adem itu bukan cuma laba, melainkan cashflow. Arus kas dari operasi tercatat Rp221 miliar. Jadi laba Rp98 miliar itu bukan cuma angka manis di laporan, tapi beneran ada uang masuk dua kali lipat dari itu. Kas dan setara kas melonjak jadi Rp683 miliar, ditambah deposito Rp24 miliar. Totalnya tembus Rp707 miliar. Dan menariknya lagi, perusahaan ini nggak pakai utang berbunga. Mereka punya fasilitas kredit dari bank, tapi belum dipakai sama sekali. Jadi posisi kas lebih besar dari utang—alias mereka net cash, bukan net debt. Ini kondisi ideal yang jarang ditemui di perusahaan-perusahaan sektor manufaktur yang biasanya boros belanja capex dan overdraft sana-sini.

Aset total naik dari Rp2,39 triliun ke Rp2,59 triliun, dan itu mayoritas dari kas, persediaan, dan sedikit tambahan piutang. Ekuitas ikut naik, terdongkrak langsung oleh laba ditahan dari kuartal ini. Sementara liabilitas memang naik, terutama dari utang usaha pihak ketiga dan afiliasi. Tapi selama nggak ada bunga dan masih dalam rentang jatuh tempo normal, itu bukan masalah—bahkan bisa dibilang efisien karena mereka memanfaatkan kredit usaha dari relasi grup Wilmar.

Soal pihak berelasi, memang transaksi CEKA lumayan besar. Piutang ke afiliasi Rp428 miliar, dan utang ke afiliasi Rp354 miliar. Tapi tidak ada indikasi mark-up atau transaksi nyeleneh. Semua pakai metode saldo bersih antar entitas Wilmar dan rata-rata dibayar dalam waktu 90 hari. Nggak ada piutang macet, nggak ada catatan kredit macet atau kehilangan uang karena gagal tagih. Jadi meski besar, transaksi antar pihak berelasi ini masih terlihat sehat dan tidak manipulatif.

Lalu risiko? Ada, pasti. Namanya juga bisnis ekspor. Kalau nilai tukar rupiah jeblok 10% terhadap dolar, CEKA bisa rugi kurs sekitar Rp10 miliar. Dan kalau suku bunga naik 100 basis poin, pengaruhnya ke pendapatan bunga mereka bisa sekitar Rp6-7 miliar. Tapi itu risiko wajar buat perusahaan yang pegang kas gede dan transaksi global. Lebih bahaya kalau mereka nekat hedging pakai derivatif dan salah posisi. Tapi CEKA nggak kayak gitu. Mereka lebih pilih pakai kontrak fisik forward jangka pendek untuk lindungi posisi beli bahan baku—lebih aman, lebih terkendali.

Gugatan hukum? Nggak ada. Kontinjensi? Nggak ditemukan. Provisi misterius yang biasanya diselipin di CALK halaman belakang? Nihil. Masalah operasional? Yang paling besar ya risiko harga minyak laurik dan fluktuasi nilai tukar. Tapi itu bukan "masalah" yang bisa bikin bangkrut—lebih ke dinamika pasar yang semua perusahaan di sektor ini hadapi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau dilihat dari semua ini, CEKA memang tampil kinclong di Q1 2025. Tapi hati-hati, laporan keuangan bagus belum tentu bebas dari manipulasi. Tapi CEKA masih lolos dari tuduhan itu. Nggak ada revaluasi aset yang mencurigakan. Nggak ada pembengkakan piutang relasi. Nggak ada arus kas yang janggal. Semua yang tertulis di laporan keuangan masih masuk akal, nyambung antar akun, dan cash-nya benar-benar masuk. Boleh dibilang, ini salah satu contoh langka di mana perusahaan mencetak laba, memegang kas besar, nggak punya utang, dan nggak ada cerita aneh di belakangnya. Sebuah ironi di tengah banyaknya laporan keuangan yang penuh tabir asap.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/6

testestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy