SELL IN MAY AND GO AWAY
Saya yakin banyak dari orang di saham, tidak mengerti makna secara mendalam tentang hal ini pada setiap tahun bursa saham.
Saya sendiri mengerti hal ini saat belajar stock market di USA dan memahami sendiri di siklus tiap tahun bursa saham. Kalau disana itu ada tambahannya Sell In May and Buy Back In November.
kenapa demikian ?
Biar mengerti, saya implikasi di Bursa Indonesia.
Bulan Dividen untuk perusahaan besar di Indonesia yang mempengaruhi IHSG rata-rata bulan Maret - Mei.
Kinerja Q1 yang jadi kunci setahun, biasa perusahaan besar rilis bulan April - Mei.
Q4 sebagai dasar acuan dividen dan bakal progres Q1 yang bagus mana, seperti kita dapat $ANTM NICL dan lainnya, saat baru rilis Q4, tapi itu rilis kebanyakan perusahaan January - April.
Setelah itu ?
Tidak menarik lagi secara intern perusahaan yang bisa mempengaruhi IHSG.
Q2 dan Q3 itu hanya melihat progres dari per kwartal bagaimana dan fokusnya hanya pada beberapa saham saja,
Dividen interim hanya pada beberapa saham saja dan mayoritas malah keluarnya akhir tahun dan tidak terlalu mempengaruhi IHSG.
Itu kenapa ada orang yang berpendapat masuk saham itu lebih pastinya itu di akhir tahun atau November - Mei.
Sebab setelah itu penuh ketidakpastian karena setelah itu tergantung sama kondisi Makro atau faktor diluar perusahaan.
Jadi setelah Mei - Oktober, IHSG akan dipengaruhi oleh situasi makro dan itu tidak menentu, apalagi kondisi sekarang yang penuh ketidakpastian.
Terakhir US bagi saya terlalu meminta lebih dan menekan Indonesia. China terbaru malah juga mengancam negara yang mengikuti USA dan merugikan China.
Belum masalah Indonesia sendiri tentang Rupiah melemah, Beban Hutang dan bunga besar, Hutang jatuh tempo besar, Daya beli turun bahkan berita terakhir Kredit Macet KPR naik rata-rata ke 2,9% mendekati efek psikologis NPL 3%. Belum Industri dalam negeri kalah bersaing plus tekanan dari US dan China yah yang korbannya rakyat atau pengusaha lokal.
Bagi saya Terburuknya Bursa Indonesia $IHSG akan muncul lagi.
Kalau saya setelah Mei akan fokus pada saham-saham tertentu saja yang punya corporate action dan yang kinerja Q1 bagus, itu akan bagus diikuti terus setahun penuh tapi yah begitu keluar masuk, sambil mengikuti terus progres setiap kwartalnya bagaimana.
Seperti waktu tahun lalu kita di sektor CPO, JPFA dan lain-lain.
Itu baru pentingnya memahami hal ini biar kita belajar terus dan review selalu di bursa saham, biar maksimalkan keuntungan apapun metode kalian dan rutin profit di saham.
Jangan belajarnya yang hanya tahunya beli terus dan patokan perusahaan besar dari namanya saja tanpa mau tahu apa yang akan terjadi, kalau itu tidak perlu belajar tanya saja ama Emak atau Istri kalian sudah tahu mereka, bahkan mereka akan bilang Emas itu bagus metode demikian.