Menjawab Timothy ronald
Timothy ini adalah salah satu penghambat orang baru yang mau masuk bursa saham, ya gimana, mungkin sudah bervideo video dia memang terkesan merendahkan saham alhasil bibit2 investor muda pada lari ke kirpto, soalnya memang omongan timothy ini juga ada benar nya juga sih tapi gk sepenuhnya benar juga, dia benar mengatakan kalau rupiah terus melemah alhasil return kita di saham jadi berkurang, tapi menurut saya angka nya terlalu dilebih lebihkan, dia mengatakan itu seolah kita invest di IHSG hanya jalan di tempat, jadi apakah benar??
Ayo kita ulik fakta nya, berdasarkan data, kalau ada salah data bisa di perbaiki
ayo kita ambil contoh aja invest yang basic banget yaitu $BBCA
BBCA dari 2005 ke 2025 sudah naik 25 kali lipat (345 - 8.500)
Sedangkan USD belum menguat 2 kali
2005 10000 rupiah per dollar
2025 16.800 rupiah per dollar
Kalau dihitung berarti BBCA dari 2005 ke 2025 itu kalau mengikut USD IDR
25/(10.000/16.800)= 25/1,68 = 14,8
Jadi naik nya 14,8 kali sejak 2005 dan itu lumayan, sebenarnya bisa lebih karena di 2025 ini kan kebetulan ada market crash, harga asli nya 10 ribu di 2024 jadi harusnya sekarang naik 27 - 28 kali lipat, tapi gpp
Dan ingat ini
Saham bukan seperti kripto, saham itu gk hanya dari capital gain, tapi juga dari dividen, tapi ini sering dilupakan sama orang2 kripto
Dan jangan lupa dividen itu juga mengcompound karena dividen itu patokan nya dari laba bersih + reinvest lagi, sedangkan laba bersih BBCA di 2005 itu 3,5 T , sedangkan sekarang laba bersih BBCA itu di 55 T alias naik 15 kali lipat, itu juga harus dihitung ya guys
Simpel nya gini, lu beli 1 M BBCA di harga 345 pada 2005 lalu, saat itu EPS BBCA pada 2005 adalah 32 rupiah per lembar, alias 5 - 9 % dividen nya tergantung DPR yang diberikan
Nah sekarang (2025) bahkan EPS BBCA sudah menyentuh 444 jadi potensi kamu dapat dividen yield antara 60% - 128% (tergantung DPR) Per tahun atau lu per tahun sekarang dapet 600 juta -1,28 millyar rupiah jika kamu memutuskan jadi investor jangka panjang dan hold 20 tahun nan, bayangin, lu invest 1 millyar di 2005 dulu, sekarang lu sudah dapet pasif income per tahun 600 juta - 1,28 millyar dari saham di 2025, dan secara historis hampir pasti naik terus di tahun2 berikutnya
Dan ingat, ini belum ngitung dividen yang diberikan pada tahun 2006 - 2024 lho ya
Jadi kamu dapat
1. Capital gain
1 millyar di 2005 naik 25 kali lipat jadi 25 millyar di 2025, kalau dihitung berdasarkan USDIDR/kekuatan uang nya sama di tahun 2005 berarti sekarang 15 millyar atau naik 15 kali lipat
2. Dividen (2006 - 2024)
Tahun pertama lu dapat 50 - 90 juta (tergantung DPR), lu compound kan lagi tuh dividen nya ke saham BBCA, dan dividen lu dari situ aja kalau di reinvest akan nambah 2,5 - 9 juta asalkan lu reinvest dividen tsb langsung kamu hajar beli BBCA +, ada kenaikan laba juga (double compound/triple compund jika lu ngitung juga capital gain nya), Uang yang lu dapetin murni dari dividen kemungkinan sekitar 10 - 20 millyar, rupiah karena lu compound dan reinvest juga, atau 10 - 20 kali lipat dari modal awal elu, inilah kekuatan compounding
Kita pakai sama kaya tadi, kalau pakai kekuatan nilai rupiah di 2005 berarti kenaikanya 10/(10.000/16.800)= 10/1,68= berarti 6 kali lipat hingga 20/(10.000/16.800)= 20/1,68= 12 kali lipat, kita ambil nilai tengah jadi 8
Artinya dengan kita invest 1 M di 2005 sekarang porto kita sudah 22 M di 2025 (jika disamakan kekuatan rupiah nya di 2005, kalau enggak bisa jauh lebih tinggi lagi)
3. Dividen di tahun2 berikutnya mungkin antara 2 - 3 Millyar per tahun (tergantung DPR), bisa segitu karena kita reinvest dengan dividen yang diberikan pada 2005 - 2025
Kesimpulanya di saham kita bisa dapet triple compund
1. Dari capital gain
2. Dari dividen dan kita reinvest
3. Dari kenaikan laba sehingga dividen kita lebih besar
Itulah kenikmatan saham, jadi selain kita bisa luntung dari capital gain, tapi dilain sisi kita dapat dividen yang bisa kita compounding kan
Itulah kenapa selalu invest ke perusahaan yang produk nya bagus, neraca nya sehat, lapkeu nya jujur, managemen nya berintegritas, valuasi nya juga murah
Saya bingung ini sama timothy, kalau dari biografi nya, dia ini sebenarnya kaya dari bisnis dan saham, bahkan di 2018 dia cerita sendiri rungkad di kripto, dia jualan pomade di 2016-2017, jualan sedotan 2018 an, agen properti di 2019 - 2020, nah saat market crash covid, ini timothy masuk di IHSG dan cuan luber, setelah itu dia bikin ternak uang dan gagal, baru dia di 2022 all in BTC dan naik 4 kali lipat hingga sekarang, gk percaya??, lihat biografi nya dia
kalau dikata kenaikan IHSG mengikuti perputaran uang di indonesia nya ya memang, soalnya IHSG itu berkolerasi sama ekonomi indonesia, la masak kenaikan IHSG jauh di atas kenaikan indonesia??, kan aneh tapi jangan lupa walau banyak saham busuk di IHSG, tapi bukan berarti semua saham busuk, banyak sekali saham yang berpotensi di IHSG, jadi tinggal begaimana kita memilih saham nya, bukan berarti kita invest di IHSG return kita akan sama dengan IHSG selamanya
Jadi kalau di tanya apakah timothy kaya karena BTC??, Jawabanya enggak, tapi kenapa dia sering jelek2 in IHSG?? ya mungkin karena punya kepentingan tertentu ya, kalau anda tanya saya tentu saya gk bisa jawab karena saya bukan orang dekat nya
$BREN $WIFI