Perjanjian dagang dan investasi (TIFA) Indonesia - Amerika Serikat sudah seumur Gen Z yang paling tua 🤔

Maka dari itu, Presiden Prabowo dalam Sarasehan Ekonomi minggu lalu menyatakan bahwa pengenaan tarif oleh US dan proses negosiasi saat ini justru menjadi momentum untuk berbenah dan pembaruan.

Dalam dokumen '2025 National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers' yang dirilis USTR, dijabarkan dengan detail hal-hal yang dianggap US sebagai hambatan perdagangan dengan Indonesia, diantaranya:

- Bea Masuk dan Pajak
- Lisensi Impor (Kebijakan Angka Pengenal Importir / API)
- Kebijakan Impor Komoditas Agrikultural
- Kuota Impor
- Akses Pasar Farmasi
- Keberadaan Bapanas dan Bulog yang mengendalikan impor pangan oleh negara
- Hambatan Kepabeanan dan Trade Facilitation
- Persyaratan Standar dan Pengujian untuk Impor Mainan, Elektronik, dan Home Appliances
- Sertifikasi Halal
- Pengujian produk oleh BPOM
- Hambatan Impor Produk Turunan Hewani dan Makanan Segar dari Tumbuhan (syarat dan biaya tinggi mengenai sanitary dan phytosanitary)
- Belanja Negara yang mengutamakan sumber domestik
- Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
- Pembatasan Akses Film Asing ke Indonesia
- Pembatasan Akses ke Pasar Express Delivery Services
- Jasa Keuangan (pembatasan kepemilikan investor asing di sektor keuangan, GPN, QRIS)
- Jasa Kesehatan (persyaratan penambahan kapasitas rawat inap bagi rumah sakit yang dimiliki asing)
- Persyaratan Franchise dan Distribusi Retail Asing harus menggunakan konten lokal
- Jasa Telekomunikasi
- Produk Digital
- Jasa Internet
- Hambatan Investasi (termasuk kebijakan bagi perusahaan asing yang memiliki ijin tambang untuk divestasi 51% saham menjadi kepemilikan lokal)
- Subsidi dan Insentif bagi Perusahaan Orientasi Ekspor
- Korupsi, Transparansi, Kepastian Hukum, Progres pengerjaan proyek yang lamban, buruknya koordinasi pemerintah.
- Larangan Ekspor
- Hambatan sektor Migas (oil and gas), termasuk PNBP eksploitasi Migas.
- Persyaratan minimum TKDN (local content)

Walaupun Indonesia sudah mengajukan proposal ke US, diterima dengan baik dan termasuk jadi prioritas utama oleh US, negosiasi disepakati untuk diselesaikan dalam kurun waktu 60 hari ke depan, dan ini bisa menjadi momentum perbaikan yang 'revolusioner'.

Namun sederet hal yang US anggap trade barriers di atas nampaknya sulit untuk disepakati dan diselesaikan sepenuhnya dengan cepat.
Sehingga bakal ada konsekuensi negatif yang bisa saja timbul, yaitu :

- US tidak puas dan merasa trade barriers tidak mampu diatasi secara signifikan oleh Indonesia, sehingga Indonesia tetap bakal kena tarif resiprokal yang lebih tinggi dibandingkan negara kompetitor.

- Indonesia terlalu lunak dan manut ke US, mayoritas permintaan yang menguntungkan US dipenuhi, sehingga justru berbahaya bagi industri lokal dan ekonomi domestik Indonesia sendiri.

Keduanya sama-sama gak enak, oleh karena itu menjadi pekerjaan yang berat untuk mencari titik keseimbangannya.

Kemudian, skenario yang lebih buruk bisa saja terjadi misalnya :
China mengenakan tarif impor tinggi bagi negara-negara yang manut dan memberi kemudahan ke US, lalu US membalas kebijakan tersebut.

Dunia akan terbagi, perang tarif dunia, bahkan WW3 🫣

Walaupun intensi menuju ke arah sana sepertinya masih lemah, semua pihak menahan diri.
China pun masih menggunakan cara yang lebih persuasif untuk menjaga nilai perdagangan dengan mitranya.

Jadi berharap yang baik saja kalau Indonesia mampu menjaga titik keseimbangan antara kepentingan dua sisi, dan mencapai hasil negosiasi yang lebih banyak untungnya.

Deregulasi berjalan baik, hambatan yang tidak penting dihilangkan, sehingga mampu meningkatkan daya tahan dan daya saing Indonesia.

Efek positifnya bukan cuma dengan pasar US, tapi juga dengan pasar lain yang existing maupun potensial seperti Eropa, Rusia, Australia, Meksiko, Amerika Latin, dll, serta ekonomi domestik industri lokal Indonesia juga membaik. Indonesia bakal dapat hal positif dari semua sisi.

Semoga delegasi Indonesia sukses.
Walaupun di dalam negeri banyak pula yang gak ngerti ini lagi ngapain, pokoknya hujat dulu dah 😂

Gen Z sudah banyak yang punya anak, jadi TIFA Indonesia - US tahun 1996 sudah seharusnya punya generasi penerus 🙏

Kebetulan aja ya halaman yang bahas Indonesia di '212', gak ada maksud apa-apa kan ya nih Amrik 😬

https://cutt.ly/TrgPv2pT

$IHSG $BBRI $ASII