Requestan lagi. wkwkwk

$INCO di Rp2.390 kayak mobil sport yang lagi mogok, tapi mesinnya masih oke. Valuasi murah, cerita EV kuat, tapi nikel lesu bikin digdug.

Buy: Menarik buat investor baru,
valuasi murah, cerita EV jangka panjang, dan neraca kuat bikin INCO layak masuk radar. Target upside +88-143% ke Rp4.500-5.800 menarik buat hold 1-2 tahun.
Renca Masuk di Rp2.390 atau tunggu konfirmasi breakout di atas Rp2.500. Alokasi maksimal 20% portofolio,

Cut Loss: Nggak disarankan kecuali portofolio ketat. Kalau beli di harga tinggi (misalnya Rp7.000) dan rugi besar, cut loss di Rp2.390 berisiko ketinggalan rebound, apalagi RSI oversold dan support kuat. Tapi, kalau butuh likuiditas atau nggak yakin sama nikel, cut loss di Rp2.300 dan alihkan ke saham defensif..

Average Down: Layak, tapi bertahap. Harga Rp2.390 undervalued (P/E 10-12x, intrinsik Rp5.800), dekat support Rp2.250, dan RSI oversold. Kalau udah pegang di harga tinggi (misalnya Rp5.000), averaging di Rp2.390 bisa nurunin rata-rata harga beli (contoh: beli Rp5.000 100 lot, beli lagi Rp2.390 100 lot, rata-rata jadi Rp3.695).

Saran Beli bertahap (2-3 kali) di Rp2.300-2.500, alokasi 10-20% portofolio. Hold 6-12 bulan untuk tunggu rebound nikel dan smelter Bahodopi mulai produksi..

catatan ; Pertanyaan lanjutan
PP 19/2025 (PNBP ESDM):
Isinya mengatur PNBP di ESDM, termasuk royalti nikel (2-10%), denda keterlambatan smelter (20% nilai ekspor mineral), dan jaminan eksplorasi. Ada insentif royalti 0% untuk batubara yang diolah jadi nilai tambah (misalnya gasifikasi), tapi nggak ada insentif serupa buat nikel.

Dampak ke INCO:
Royalti Nikel: INCO kena royalti 2% (nikel matte, harga rendah) sampai 10% (bijih mentah, ekspor dilarang). Smelter Bahodopi dan Pomalaa bantu patuhi aturan hilirisasi, hindari denda ekspor.

Denda Smelter: INCO harus pastikan smelter baru selesai tepat waktu (Bahodopi 2025, Pomalaa 2026), kalau nggak, denda 20% nilai ekspor mineral mentah bisa tekan laba.

Jaminan Eksplorasi: INCO mungkin kena jaminan US$500.000 untuk eksplorasi baru, tambah beban capex.

Tren Hilirisasi: PP ini dorong hilirisasi (smelter wajib), yang untungkan INCO karena mereka udah investasi di HPAL (nikel sulfat untuk EV), tapi biaya awal masih bikin cash flow ketat.

Semangat Bahodopi

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy