imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Perusahaan Farmasi Terbesar di IHSG

Lanjutan dari postingan sebelumnya tentang saham farmasi di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Di tengah tren sektor defensif yang kembali naik daun, saham-saham farmasi di IHSG mulai jadi sorotan lagi. Tapi seperti biasa, yang tampil di layar belum tentu sehat di dapur. Meskipun semua membawa embel-embel “farmasi”, kondisi keuangan mereka jauh dari seragam—ada yang seperti Kalbe Farma yang kaya raya dan stabil, ada juga yang kayak Kimia Farma yang lagi megap-megap. Jadi mari kita bedah satu per satu, mulai dari yang paling bonafid sampai yang paling bikin deg-degan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Pertama, Kalbe Farma ($KLBF) masih jadi raja farmasi Indonesia. Revenue-nya tembus Rp32,6 triliun dengan laba bersih Rp3,24 triliun. Ini bukan cuma besar, tapi juga stabil. Bahkan arus kas bebas (free cash flow) mencapai Rp3,88 triliun dan posisi kas bersih (net debt) sebesar -Rp4,2 triliun, alias KLBF tidak punya utang berbunga bersih, malah punya “kelebihan” kas. Sayangnya, valuasinya sudah cukup mahal dengan PBV 2,58x dan PER 18,15x. Sahamnya juga kurang disukai pasar dalam setahun terakhir, turun -13,45%. Dividend yield-nya pun hanya 2,47%, terbilang rendah untuk investor income. KLBF itu seperti kapal induk-nya sektor farmasi: aman, sehat, tapi udah nggak murah.

Lalu kita ketemu Tempo Scan Pacific (TSPC). Ini bisa dibilang hidden gem di sektor farmasi. Pendapatan Rp13,65 triliun, laba Rp1,44 triliun, FCF positif Rp1,32 triliun, dan kas bersih Rp3,3 triliun. Artinya, dia sama sekali tidak tergantung pada utang. Valuasinya sangat menarik: PER 8,01x dan PBV 1,33x. Sahamnya pun dihargai pasar, dengan kenaikan harga +33,85% dalam 1 tahun terakhir. Dividend yield-nya 3,89%, lumayan untuk ukuran growth stock. TSPC ini cocok banget buat yang cari kombinasi sehat secara fundamental, masih murah secara valuasi, dan punya momentum harga yang kuat.

Kalau kamu tipe investor dividen sejati, maka Darya-Varia (DVLA) bisa jadi kandidat utama. Memang revenue-nya hanya Rp2,08 triliun dan laba bersih Rp156 miliar, tapi FCF positif Rp229 miliar dan net debt -Rp315 miliar menunjukkan posisi keuangan solid. Yang bikin standout? Dividend yield-nya 7,25%—paling tinggi di sektor ini. Dengan PER 10,69x dan PBV 1,15x, valuasinya juga masih ramah kantong. Bisa dibilang, DVLA ini cocok buat kamu yang pengen duduk santai sambil ngumpulin cuan dari dividen. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kemudian ada Sido Muncul ($SIDO), yang meskipun dikenal sebagai produsen jamu, tetap tergolong emiten farmasi. Revenue Rp3,92 triliun, laba Rp1,17 triliun, FCF Rp1,1 triliun, dan net debt -Rp855 miliar. Valuasi agak mahal (PBV 4,69x), tapi dividend yield-nya 6,61%, nyaris setara deposito jumbo. PER-nya pun masih wajar di 13,96x. Cocok buat yang pengen investasi di perusahaan yang “nggak neko-neko” dan rutin bagi hasil ke pemegang saham.

Masuk ke barisan “berisiko tinggi”, ada Soho Global Health (SOHO) dan Penta Valent (PEVE). SOHO punya pertumbuhan laba 24,59% dan kenaikan harga saham +23,98% setahun terakhir, tapi FCF-nya malah minus Rp167 miliar, dan valuasi udah mahal banget (PBV 2,85x, PER 16,73x). Dividen juga cuma 1,97%, nyaris tak terasa. Sementara PEVE justru jadi jawara growth dengan net income growth 32,73% dan return harga saham +51,61%. Tapi sayangnya FCF-nya negatif Rp95 miliar, dan mereka tidak bagi dividen. Ini saham yang menarik tapi harus ditangani dengan hati-hati—bisa cuan besar, tapi kalau salah timing, bisa babak belur.

Terakhir, mari bicara soal Kimia Farma ($KAEF) dan Pyridam Farma (PYFA). Dua emiten ini bisa dibilang masuk kategori “pasien ICU”. KAEF mencatat kerugian Rp422 miliar dan utangnya menumpuk hingga Rp6,46 triliun. PYFA malah lebih parah: rugi Rp330 miliar, FCF minus Rp262 miliar, dan utang Rp3,5 triliun. Meski revenue PYFA melonjak 173,59%, itu belum cukup menutupi beban operasional dan bunga. Saham mereka pun tidak memberikan dividen. Dengan kata lain, kalau kamu beli saham ini, kamu bukan investasi—kamu sedang berjudi. Harus siap mental kalau ternyata nyangkut bertahun-tahun.

Jadi kalau kamu cari perusahaan besar dan stabil, KLBF adalah pilihan paling mapan. Kalau cari value dengan kinerja bagus dan momentum harga, TSPC adalah pilihan paling seimbang. Kalau kamu tipe investor dividen yang pengen passive income, DVLA dan SIDO adalah dua nama teratas. Tapi kalau kamu pengen spekulasi dan punya nyali baja, ya silakan lirik-lirik PEVE, KAEF, atau PYFA—asal jangan ngeluh kalau ujung-ujungnya harus nge-average tiap bulan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/2

testes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy